Jumat, 06 Juni 2014

CARA MUDAH MENGHAFAL AL-QUR’AN


Pada kesempatan kali ini, Kami akan berikan penjelasan tentang  CARA MUDAH MENGHAFAL AL QUR’AN yang ditulis oleh Syeikh Abdul Muhsin Al-Qasim. Beliau adalah Imam dan Khatib di Masjid Nabawi. Semoga Artikel kali ini bermanfaat dan dapat menambah semangat kaum Muslimin untuk dapat menyelesaikan hafalan Al Qur’an yang mulia. Selamat mencoba…
الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد ، وعلى آله وصحبه أجمعين
Berikut adalah metode untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan berupa kuatnya hafalan dan cepatnya proses penghafalan. Kami akan jelaskan metode ini dengan membawa contoh satu halaman dari surat Al-Jumu’ah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali :
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali:
وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali:
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
5. Bacalah keempat ayat ini dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali:
قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali:
وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
10. Bacalah ayat kelima sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut
11. Bacalah ayat pertama sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-itqankan hafalan untuk halaman ini
Demikianlah ikuti cara ini dalam menghafal setiap halaman Al-Qur’an. Dan janganlah menghafal lebih dari seperdelapan juz dalam setiap hari agar tidak berat bagi anda untuk menjaganya.
Bagaimana cara menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah?
Janganlah anda menghafal Al-Quran tanpa proses muraja’ah/pengulangan. Hal ini dikarenakan jika anda terus menerus menambah hafalan Al-Quran lembar demi lembar hingga selesai kemudian anda ingin untuk mengulang kembali hafalan anda dari awal maka hal itu akan berat dan anda dapati diri anda telah melupakan hafalan yang lalu. Oleh karena itu, jalan terbaik (untuk menghafal) adalah dengan menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah.
Bagilah Al-Quran menjadi 3 bagian dimana setiap bagian terdiri dari 10 juz. Jika anda menghafal satu halaman setiap hari, maka ulangilah 4 halaman sebelumnya sampai anda menghafal 10 juz. Jika anda telah mencapai 10 juz, maka berhentilah selama sebulan penuh untuk muraja’ah dengan cara mengulang-ngulang 8 halaman dalam setiap harinya.
Setelah sebulan penuh muraja’ah, maka mulailah kembali untuk menambah hafalan yang baru baik satu atau dua halaman setiap harinya tergantung kemampuan serta barengilah dengan muraja’ah sebanyak 8 halaman dalam sehari. Lakukan ini sampai anda menghafal 20 juz. Jika anda telah mencapainya, maka berhentilah dari menambah hafalan baru selama 2 bulan untuk mengulang 20 juz. Pengulangan ini dilakukan dengan mengulang 8 halaman setiap hari.
Setelah 2 bulan, mulailah kembali menambah hafalan setiap hari sebanyak satu sampai dua halaman dengan dibarengi muraja’ah/pengulangan 8 halaman sampai anda menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.
Jika anda telah selesai menghafal seluruh Al-Qur’an, ulangilah 10 juz pertama saja selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz. Kemudian ulangilah 10 juz kedua selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama. Kemudian ulangilah 10 juz terakhir selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
Bagaimana cara memuraja’ah/mengulang Al-Quran seluruhnya jika saya telah menyelesaikan system muraja’ah diatas?
Mulailah dengan memuraja’ah Al-Qur’an setiap hari sebanyak 2 juz. Ulangilah sebanyak 3 kali setiap hari hingga anda menyelesaikan Al-Qur’an setiap 2 minggu sekali. Dengan melakukan metode seperti ini selama satu tahun penuh, maka –insya Allah- anda akan dapat memiliki hafalan yang mutqin/kokoh.
Apa yang harus dilakukan setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dalam satu tahun?
- Setelah setahun mengokohkan hafalan Al-Qur’an dan muraja’ahnya, jadikanlah Al-Qur’an sebagai wirid harian anda sampai akhir hayat sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjadikannya sebagai wirid harian. Adalah wirid Rasulullah dengan membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian sehingga setiap 7 hari Al-Qur’an dapat dikhatamkan. Berkata Aus bin Hudzaifah رحمه الله: Aku bertanya pada sahabat-sahabat Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – tentang bagaimana mereka membagi Al-Qur’an (untuk wirid harian). Mereka berkata: 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan dari surat Qaf sampai selesai. (HR. Ahmad). Yaitu maksudnya mereka membagi wirid Al-Quran sebagai berikut:
- Hari pertama: membaca surat “al fatihah” hingga akhir surat “an-nisa”,
- Hari kedua: dari surat “al maidah” hingga akhir surat “at-taubah”,
- Hari ketiga: dari surat “yunus” hingga akhir surat “an-nahl”,
- Hari keempat: dari surat “al isra” hingga akhir surat “al furqan”,
- Hari kelima: dari surat “asy syu’ara” hingga akhir surat “yaasin”,
- Hari keenam: dari surat “ash-shafat” hingga akhir surat “al hujurat”,
- Hari ketujuh: dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-naas”.
Wirid Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – di singkat oleh para ulama dengan perkataan: فمي بشوق (famii bisyauqi). Dimana setiap huruf dari kata ini merupakan surat awal dari kelompok surat yang dibaca setiap hari.
Bagaimana membedakan antara ayat-ayat mutasyaabih/mirip di dalam Al-Qur’an?
Cara yang paling afdhal jika anda mendapati 2 ayat yang mirip adalah dengan membuka mushaf pada setiap ayat yang mirip tersebut, lalu perhatikanlah perbedaan diantara kedua ayat tersebut kemudian berikanlah tanda yang dapat mengingatkan anda akan perbedaan itu. Lalu ketika anda memuraja’ah, perhatikanlah perbedaan yang anda tandai sebelumnya beberapa kali hingga anda mantap menghafal tentang kemiripan dan perbedaan diantara keduanya.
Kaidah-kaidah dan batasan-batasan dalam menghafal Al-Qur’an
o Wajib bagi anda menghafal dengan bantuan seorang ustadz/syeikh untuk membenarkan bacaan anda
o Hafallah 2 halaman setiap hari. Satu halaman setelah Subuh, dan satu halaman lagi sesudah Ashar atau sesudah Maghrib. Dengan cara ini, maka anda akan mampu menghafal Al-Qur’an seluruhnya dengan mutqin/kokoh dalam waktu satu tahun. Adapun jika anda menambah hafalan diatas 2 halaman setiap hari maka hafalan anda akan lemah disebabkan semakin banyaknya ayat yang harus dijaga..
o Hendaklah menghafal dari surat An-Naas sampai Al-Baqarah karena hal tersebut lebih mudah. Namun setelah selesai menghafal seluruh Al-Quran, hendaklah muraja’ah anda dimulai dari surat Al-Baqarah sampai An-Naas
o Hendaklah menghafal dengan menggunakan satu cetakan mushaf karena hal ini dapat menolong anda dalam memantapkan hafalan dan meningkatkan kecepatan dalam mengingat posisi-posisi ayat serta awal dan akhir setiap halaman Al-Qur’an.
o Setiap orang yang menghafal dalam 2 tahun pertama biasanya masih mudah kehilangan hafalannya. Masa ini dinamakan dengan Marhalah Tajmi’ (fase pengumpulan). Janganlah bersedih atas mudahnya hafalan anda hilang atau banyaknya kekeliruan anda. Karena memang fase ini merupakan fase cobaan yang sulit. Dan waspadalah, karena syaithan akan mengambil kesempatan ini untuk menggoda anda agar berhenti dari menghafal Al-Qur’an. Maka janganlah perdulikan rasa was-was syaithan tersebut dan teruskan menghafal karena sesungguhnya itu adalah harta yang sangat berharga yang tidak diberikan pada setiap orang.

Rabu, 04 Juni 2014

Gimana Sih Shalat Rasulullah ?



Rasulullah SAW memerintahkan kita agar mengerjakan shalat dengan mencontoh shalat beliau. Nah, sekarang kita akan belajar bagaimana shalat Rasulullah SAW .

1.    Berdiri dan menghadap ke arah Kiblat. 
2.    Menghadap  ke  sutrah,  yakni  pembatas  di  depan orang yang shalat. 
3.    Niat di dalam hati 
4.    Mengangkat kedua tangan sejajar bahu.
5.    Mengucapkan tabkiratul ihram:
“Allahu Akbar”     اَللَّهُ اَكْبَر
Allah Maha Besar
6.    Meletakkan tangan bersidekap  di atas dada.
7.   
Membaca doa iftitah:
“Ya  Allah,  jauhkan  antara  aku  dan  kesalahan kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan  barat.  Ya  Allah,  bersihkanlah  aku  dan  kesalahan kesalahanku,  sebagaimana  baju  putih  dibersihkan  dari kotoran.  Ya  Allah,  cucilah  aku  dari  kesalahan-dengan  air,  salju  dan  bard  (butiran  air  hujan  yang membeku)”. 

8. Membaca Taawwudz : 
اَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ حَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk dari kegilaannya, dari kesombongan dan syairnya”.
9.           Membaca Surat Al-fatihah. 
10. Membaca ayat-ayat lain yang mudah dari Al-Qur’an
11. Membaca  takbir  lalu Ruku.  Jari-jari  tangan  terbuka ketika menggenggam lutut.
 
Doa yang dibaca ketika ruku’ :
 سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
"Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung”.
(Dibaca tiga kali).

12. Bangkit  dari  ruku’  (I’tidal)  dengan  mengangkat  kedua tangan sambil mengucapkan 
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Semoga Allah mendengar pujian orang yang memujiNya.”

Setelah  berdiri  tegak  kemudian  disunnahkan membaca doa berikut:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ اْلأَرْضِ وَمِلْءُ مَاشِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ

“Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi,  serta  sepenuh  apa  yang  Engkau kehendaki sesudah itu”

13. Bertakbir lalu turun sujud dengan kedua tangan terlebih dahulu dan jari-jari terbuka.
 
14.    Sujud  dengan  7  anggota  badan,  yakni  kedua  tangan, wajah, kedua lutut dan kedua kaki. Doa yang dibaca ketika sujud: 
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى
“Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi (dari segala kekurangan dan hal yang tidak layak).”
Dibaca tiga kali


15. Bertakbir lalu bangkit untuk duduk di antara dua sujud. Doa yang dibaca ketika duduk:


 





“Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku,  cukupkanlah  aku,  angkatlah derajatku, tunjukkanlah aku (ke jalan yang benar), berikanlah aku kesehatan dan berilah aku rezeki.”

16. Bertakbir lalu Sujud yang kedua kalinya. Membaca doa yang sama ketika sujud.
 
17. Bangkit dari sujud sambil bertakbir menuju raka’at berikutnya.




18. Tasyahud awal.  
Menggerakkan jari saat membaca doa tasyahud:


 





“Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan atas Nabi, beserta dan  berkah-Nya.  Kesejahteraan  semoga  terlimpahkan  kepada  kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa Tuhan yang haq untuk disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.”

Lalu bershalawat atas Nabi:




 








“Ya  Allah,  limpahkanlah  shalawat  atas  Muhammad  dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah  melimpahkan shalawat atas Ibrahim dan  keluarganya. Sesungguhnya  Engkau  Maha  Terpuji  dan  Maha Mulia.  Ya  Allah  limpahkanlah  berkah atas Muhammad  dan  keluarganya,    sebagaimana Engkau  telah  mellimpahkan  berkah  atas Ibrahim  dan  keluarganya.  Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.”



20. Lalu bangkit menuju raka’at ketiga dan keem bertakbir (untuk shalat yang lebih dari dua raka’at), dan melakukan gerakan shalat seperti sebelumnya.

21. Duduk Tasyahud akhir.
Melipat kaki sebelah kiri ke bawah paha dan betis kanan dan menegakkan telapak kaki kanan, seperti pada gambar. Kemudian menggerakkan jari telunjuk sambil membaca doa tasyahud dan bershalawat atas Muhammad  seperti yang dibaca pada tasyahud awal.

22. Lalu membaca do’a:




“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada siksa neraka Jahanam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Dajjal.”
21.  Dua salam, ke  kanan dan ke kiri mengakhiri shalat:
 

Assalamu’alaikum warahmatullah
 

Waktu-Waktu Shalat


Setiap  Muslim  wajib  mengerjakan  shalat  lima  kali  dalam sehari  semalam.  Waktu-waktunya  adalah  Dzuhur,  Ashar, Maghrib,  Isya,  dan  Subuh  atau  Fajar.  Jumlah  raka’at seluruhnya adalah tujuh belas raka’at. 
Yuk kita belajar lebih lanjut….!
 
Waktu  shalat  Dzuhur  adalah  tengah  hari  terik,  ketika matahari agak condong ke Barat. Jumlah raka’atnya adalah empat raka’at.  

Waktu shalat Ashar adalah di sore hari ketika matahari telah bergeser,  dan  bayangan  benda  setinggi  benda.  Matahari terlihat bersih Jumlah raka’atnya adalah empat raka’at.


Waktu  shalat  Maghrib adalah  ketika  matahari  telah terbenam,  namun  bias  cahayanya  masih  terlihat  di  langit sebelah barat. Jumlah raka’atnya adalah tiga raka’at.

Waktu shalat Isya adalah ketika matahari tidak terlihat lagi cahayanya sampai dengan tengah malam. Jumlah adalah empat raka’at.
 
Waktu shalat Subuh adalah ketika cahaya fajar  mulai  terlihat  di  ufuk  timur.  Jumlah raka’atnya adalah dua raka’at. 

Alhamdulillah, sekarang ini kita tidak perlu bersusah payah melihat matahari untuk shalat, karena setiap masjid selalu mengumandangkan  adzan  yang  dapat  terdengar  dari kejauhan yang menandakan waktu shalat telah tiba.