Bismillah,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Rabu,
22 Rabi'ul Awwal 1438 H | 21 Desember 2016
Kita biasa dengar istilah tulang punggung, yang diarahkan untuk seorang bapak bagi keluarganya. Artinya dialah yang diharapkan disandarkan bagi suatu keluarga, baik buruknya, sejahtera dan tidaknya. Sebagaimana potongan hadits dari shahih Bukhari dan Muslim:
وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،
"Dan seorang lelaki pengembala/pemimpin untuk keluarganya dan akan ditanya sejauh mana dia memimpin"
Ya sejauh mana dia menjadi nahkoda untuk bahteranya. Yang mengarungi samudera kehidupan yang luas nan dalam. Yang ombaknya kadang buas dan dahsyat.
Kadang harus melalui karang-karang ujian dan cobaan. Membanting tulang pagi hingga petang. Hujan dan panas menempanya, dia hadapi pantang menyerah. Agar anak istrinya dapat tidur nyenyak dengan perut yang kenyang.
Abi, Ayah, Bapak, Papa dan siapapun panggilannya. Dia adalah pahlawan keluarga. Dia adalah kepala sekolah dari madrasah keluarga. Dia penanggung jawab jatuh bangunnya bangunan keluarga.
Berapa banyak pengorbanan mereka yang tidak disadari oleh sanak keluarganya. Berapa banyak di antara mereka meninggalkan kampung halaman untuk mencari kehidupan keluarganya.
Dengan memendam rindu dan menelan kepahitan kerasnya persaingan mencari kehidupan. Bermandikan peluh dan dahaga, lapar dan kelelahan. Itu semua dijalaninya ntuk mereka yang dikasihinya.
Nabi kita yang mulia telah berpesan dalam hadits yang shahih dan memberi penghargaan pada seorang bapak, dengan pernyatanya "Hartamu adalah miliknya". Ya.. harta seorang anak adalah harta ayahnya juga.
Ya harta anak adalah harta bapaknya. Sebab kekayaan anaknya tidak akan lepas dari saham bapaknya. Sejak si anak masih merah hingga menjadi orang yang berhasil.
Maka beruntunglah seorang bapak yang anak-anaknya kelak menjadi orang yang bertakwa, sebab dengan ketakwaan seorang anak, dia akan memenuhi hak orang tuanya.
Namun tidak sedikit tulang punggung yang rapuh. Lari dari tanggung jawab dan menjadi pecundang. Menelantarkan istri dan anak, hanya mengejar nafsu belaka. Di antara mereka ada yang kandas di karang perjudian. Di antara mereka ada yang terhempas dalam jurang syahwat yang jauh dari syariat. Di antara mereka ada yang menghabiskan waktu dengan teman-temannya saja.
Di antara mereka ada yang memberi asupan sanak keluarganya dengan yang haram. Di antara mereka ada yang egois, lari dari tanggung jawab. Bahkan di antara mereka ada yang menjadikan anak istrinya seperti sapi perah.
Allahumma Ya Allah, selamatkan kami dan jadikan kami imam bagi anak-anak kami yang bertakwa. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Demikian,
Wallahu A'lam.
✒Akhukum Fillah,
Moch Fadhlurrohman Nafis حفظه الله تعالى
____________________________
RAIH AMAL SHOLIH, Mari IKUT MENYEBARKAN....
🌏☝🌏☝🌏☝🌏☝
📲 Bagi ikhwan, Antum ingin mendapat broadcast Faedah & Pelajaran Islami dari Al Hadits maupun Al Qur'an ? Simpan nomor Whatsapp kami ( 0856-55-326-997) pada contact HP lalu kirim CHAT (BUKAN VIA SMS) ke Whatsapp "Jam'iyyah Ukhuwah Islamiyah" dengan format ketik : Nama(spasi)Umur(spasi)Domisili/Asal(Spasi)Pekerjaan/kesibukan.
جزاك اللهُ خيرًا
بَارَكَ اللّهُ فِيْك
☎ Info , kritik & saran :
1. 085655326997
2. @emefrahmanen
3. D64F078A
4. http://www.arinestor-inspiration.blogspot.com/
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar