Kamis, 31 Desember 2015

Belajar Hikmah dari Kisah si Tukang Cukur

Kita perlu belajar dari banyak hal. Belajar dari sejarah, cerita & kisah yang bisa kita ambil hikmahnya bagi kehidupan sehingga kita tidak serta merta berkesimpulan salah menilai sesuatu yang menurut anggapan kita tidak adil & merugikan.

Kisah ini diceritakan oleh Ustadz Heru Kusumahadi (Pengisi Tetap Radio Suara Muslim Surabaya) saat acara MABIT yang di adakan Komunitas ODOJ Surabaya semalam. Tepatnya di masjid Baitusy Syakur Dolog (depan taman Pelangi Surabaya)

Disaat malam yang semakin larut & kekhusyuan para mustami' yang menjadi-jadi. Walhasil, beliau menceritakan suatu kisah menarik yang perlu kita cermati. Kisah seorang tukang cukur yang mengambil kesimpulan keliru dari realita sosial yang ia amati.

Suatu ketika ada seorang pemuda datang ke tukang cukur untuk memotong rambut yang sudah panjang. Pemuda itu pun memulai pembicaraan hangat dengan si tukang cukur yang melayaninya. Berbagai macam topik menjadi pilihan mereka. Hingga akhirnya Tuhan menjadi subjek pembicaraan.

Sampai pada suatu ketika : “Hai Tuan, saya ini tidak percaya kalau Tuhan itu ada seperti yang barusan anda katakan” ujar si tukang cukur.

Mendengar ungkapan tersebut, sang pemuda terkejut & bertanya : “Mengapa anda menyimpulkan & berkata demikian?”

“Iya, jika Tuhan itu memang ada mengapa begitu banyak orang-orang yang terlantar di luar sana?. Jika Tuhan itu ada, maka tentunya tidak ada sakit & penderitaan. Tuhan apa yang membiarkan & mengizinkan semua itu terjadi," jawab si tukang cukur dengan nada yang cukup tinggi.

Si pemuda itu pun berpikir tentang apa yang baru saja didengarnya dari sang tukang cukur, namun ia tidak memberi respons lagi agar argumen tersebut tidak lebih meluas lagi.

Setelah selesai, saat si pemuda keluar dari tempat tukang cukur itu, tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki dari kejauhan berambut panjang & sangat lebat (gimbal). Sepertinya ia sudah lama tidak pergi ke tukang cukur sehingga itu membuatnya terlihat sangat tidak rapi. Akhirnya si pemuda kembali masuk ke tempat tukang cukur tadi & berkata kepada tukang cukur.

“Ternyata di dunia ini tidak ada yang namanya tukang cukur & saya tidak mempercayai keberadaannya,” kata si pemuda.

Otomatis si tukang cukur terkejut & bertanya : “Bagaimana mungkin mereka tidak ada tuan?. Buktinya adalah saya. Saya ada di sini & saya adalah seorang tukang cukur, barusan memotong rambut tuan,” sanggah si tukang cukur.

“Kalau mereka ada, tidak mungkin ada orang berambut panjang & lebat seperti dia,” ujar si pemuda dengan tegas & jelas.

“Ah, anda bisa saja tuan. Tukang cukur itu selalu ada di mana-mana & di banyak tempat. Yang terjadi pada orang itu adalah dia tidak mau datang ke sini untuk di cukur,” jawab si tukang cukur.

“Nahh... itulah poin & jawabannya. Sebenarnya Tuhan itu ada. Yang terjadi pada umat manusia adalah mereka tidak mau datang, mendekat & mencari-Nya. Itulah sebabnya mengapa tampak begitu banyak  penderitaan di dunia ini,” jawab si pemuda dengan mantap.

Masya Allah..., pikiran cerdas yang luar biasa dari si pemuda tersebut. Mampu mementahkan logika pernyataan yang telah menjadi kesimpulan si tukang cukur yang tidak mengakui adanya Tuhan karena keadaan-keadaan sosial yang ia amati.

Ikhwah, kadang di dalam hidup ini kita terlalu gampang & cepat mengambil kesimpulan dari sesuatu hal yang tidak kita pikirkan secara mendalam. Bila diibaratkan, tukang cukur itu telah mewakili diri kita juga. Yang di saat menderita & kesusahan kita mengatakan bahwa Tuhan tidak adil bahkan tidak ada. Sementara kita sesungguhnya tidak mengenal Tuhan & mungkin kita tidak dekat dengan-Nya.

Berdasarkan kisah di atas, hendaknya kita lebih mengenal sang Khaliq (Pencipta) yaitu Allah dalam sebaik-baik keyakinan. Kemudian hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada-Nya sehingga dengan kedekatan itu maka kita tidak akan pernah salah menyimpulkan akan keberadaan & kekuasaan Allah Subhanah sebab apapun yang terjadi, setelah ikhtiar yang kita lakukan maka semuanya kembali pada Qadar (ketentuan) Allah Subhanah.

Berbagai keadaan & hal yang kita alami dalam keseharian, baik berupa kesenangan maupun kesusahan & kesulitan, hendaknya menambah keyakinan kita akan keesaan & kemahakuasaan-Nya. Serta menambah kedekatan & ibadah kita kepada Allah Subhanah.

Ingatlah Firman-Nya : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu & boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; “Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)

Berdasarkan ayat di atas, tentunya tiada hal yang dapat kita ingkari bahwa Allah Maha Mengetahui & kita tidak lebih tahu melainkan yang telah Allah berikan pengetahuan kepada kita. Maka apapun keadaan kita, baik & buruk, enak & tidak enak, sesuai yang kita inginkan & tidak sesuai dengan yang kita inginkan, serta keadaan-keadaan lainnya, hendaklah kita percaya & meyakini itu semua sudah menjadi ketentuan Allah, tinggal bagaimana kita menyikapinya & mampu untuk mendekatkan diri kita kepada-Nya sedekat-dekatnya, sehingga kita tidak pernah berpikiran keliru seperti argumen tukang cukur tersebut di atas & menjadi pribadi yang bijak dalam setiap hal.

Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga bermanfaat!,
Jangan lupa baca tulisan keislaman Ana yang lain.

Minggu, 27 Desember 2015

Siroh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam Sebagai Nutrisi Hati, Sumber Keceriaan Jiwa serta Penyejuk Bagi Mata

Mungkin beberapa pembaca merasa tidak percaya. Seakan ada sedikit rasa janggal dalam hati kita bahwa apakah benar jika kita mempelajari siroh atau sejarah hidup Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam dapat berguna sebagai nutrisi bagi hati, sumber keceriaan bagi jiwa serta penyejuk bagi mata...???

Ya, dalam hal ini telah kita ketahui bersama bahwa Allah Subhanah telah menentukan nabi terakhir & menjatuhkan pilihan-Nya pada diri Muhammad bin `Abdillah Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Beliau mendapatkan berbagai keistimewaan dari Allah Subhanah yang tidak dimiliki oleh orang lain, sebagaimana umat Islam juga memiliki keistimewaan yang tidak ada pada agama sebelumnya.

Pernah Ana baca, di dalam sebuah kitab berbahasa Arab berjudul "Min Akhlaqir Rasul yang di tulis oleh Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbad di perpustakaan LIPIA Jakarta. Dalam kitab tersebut dituliskan : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ

“Sesungguhnya Allah Subhanah memilih Kinanah dari keturunan (Nabi) Ismail & memilih suku Quraisy dari (bangsa) Kinanah. Kemudian memilih Bani Hasyim dari suku Quraisy & memilih diriku dari Bani Hasyim.” [HR Muslim no. 4221].

Melalui hadits yang mulia ini, dapat diketahui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam merupakan pokok dari seluruh intisari kebaikan melalui tinjauan kemuliaan nasab, sebagaimana pada beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam juga terdapat pokok dari intisari-intisari keutamaan & ketinggian derajat di sisi Allah Subhanah.

Lantas apa hubungannya dengan nutrisi bagi hati, sumber keceriaan bagi jiwa serta penyejuk bagi mata...???

Ya, di atas hanyalah muqoddimah untuk menyelaraskan kita bahwa memang dirasah (mempelajari) siroh nabawi adalah hal urgen bagi seorang muslim. Melihat kedudukan beliau bagi kita.
Mempelajari Siroh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam berguna sebagai nutrisi bagi hati & sumber keceriaan bagi jiwa serta penyejuk bagi mata adalah benar adanya. Bahkan hal itu merupakan bagian dari agama Allah Subhanah & ibadah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Sebab, kehidupan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam  merupakan kehidupan dengan mobilitas tinggi, ketekunan, kesabaran, keuletan, penuh harapan, jauh dari pesimisme dalam mewujudkan ubudiyah (penghambaan diri) kepada Allah Subhanah & mendakwahkan ajaran agama-Nya.

Berikut Ana kutipkan beberapa manfaat atau faedah mempelajari Sirah Nabawi yang tersimpulkan pada poin-poin berikut :

1. Mengenal teladan terbaik bagi seluruh manusia dalam aqidah, ibadah & akhlak.

Allah Subhanah berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah & (kedatangan) hari kiamat & dia banyak menyebut Allah“. (QS. Al-Ahzab/33:21). Terlebih usaha meneladani Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam tidak bisa lepas dari mengetahui sejarah hidup & petunjuk-petunjuk beliau.

2. Siroh Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam menjadi mizan (timbangan) amal perbuatan manusia.

Mengenai hal ini, Imam Sufyan Ibnu ‘Uyainah rahimahullah berkata :
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam adalah timbangan paling inti. Maka, segala sesuatu ditimbang dengan akhlak, siroh & petunjuk beliau. Yang sesuai, maka itulah yang benar & yang berlawanan dengannya, maka itulah kebatilan”. (Diriwayatkan al-Khathib al-Baghdadi dalam muqaddimah kitab al-Jami li Akhlaqir Rawi wa Adabi as-Sami’).

3. Mempelajari Siroh Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam membantu dalam memahami Kitabullah, karena kehidupan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam merupakan pengamalan nyata terhadap al-Qur`an.

Hal ini berdasarkan keterangan Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya tentang akhlak beliau, “Akhlak beliau adalah al-Qur`an” & yang dimaksud dengan akhlak di sini adalah pengamalan agama beliau, beliau telah mengerjakan petunjuk al-Qur`an dengan sempurna, dalam hal perintah & larangan serta adab-adab al-Qur`an.

4. Mempelajari Siroh Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam memperkuat cinta seorang Muslim kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam.

Penanaman cinta & penguatannya pada hati seorang Muslim menuntutnya untuk mempelajari Siroh Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, supaya cintanya kian subur di hatinya terhadap sosok yang mulia ini & selanjutnya, cinta tersebut akan mendorongnya menuju setiap kebaikan serta ittiba’ kepada beliau.

5. Mempelajari Siroh Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam membantu memudahkan memahami Islam dengan baik dalam aspek aqidah, ibadah dan akhlak.
Sejarah telah mencatat bahwa beliau memulai dakwah dengan tauhid & perbaikan aqidah serta menekankan pada masalah tersebut.

6. Siroh Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam menggariskan manhaj dalam berdakwah di atas ilmu.

Seorang dai sejati adalah orang yang menguasai petunjuk, langkah & sejarah hidup beliau. Allah Subhanah berfirman : “Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku & orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata” (QS. Yusuf/12:108).

7. Mempelajari Siroh Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam merupakan pintu berkah menuju gerbang kebahagiaan.

Bahkan kebahagiaan seseorang tergantung pada sejauh mana ia mengetahui petunjuk-petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Sebab tidak ada jalan menuju kebahagiaan bagi seorang hamba di dunia & di akhirat kecuali melalui petunjuk para rasul.

9. Siroh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menerangkan bahwa perilaku & sejarah hidup beliau shallallahu ‘alaihi Wasallam merupakan jalan hidup bagi setiap Muslim yang mengharap kebaikan & kehidupan mulia di dunia dan akhirat.
Generasi Islam akan mengalami kemerosotan bila sebagian mereka lebih mengenal sejarah hidup orang-orang yang tidak pantas diteladani.Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Allah Subhanah menggantungkan kebahagiaan dunia & akhirat pada ittiba kepada beliau & menjadikan celaka di dunia & akhirat disebabkan menentang beliau”. (Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibad 1/36). Ibnul Qayyim rahimahullah juga mengklasifikasikan sikap manusia terhadap sejarah hidup Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam menjadi tiga golongan : mustaktsir (banyak tahu), muqill (kurang peduli), mahrum (jauh darinya).

Tiga jenis manusia yang disebutkan Ibnul Qayyim ini otomatis menjadi realita yang ada di tengah umat.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا لَا يَرْتَدُّ وَنَعِيْمًا لَا يَنْفَدُ وَمُرَافَقَةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keimanan yang tidak akan lepas, nikmat yang tidak pernah habis dan menyertai Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di Surga Khuld yang paling tinggi”. [HR. Ahmad dan lainnya. Al-Albani menilai hadits ini berderajat hasan. Ash-Shahihah no.2301].

*Tulisan ini, Ana sarikan dari kitab berbahasa Arab dengan judul "Min Fawaaidi ad-Dirasah as-Siratin Nabawiyyah" karya Syaikh Prof.DR. Abdur Rozzaq al-Badr dengan sedikit tambahan bahasa agar lebih mudah difahami pembaca.

*Pernah di muat dalam Buletin Jum'at Asy Syifa Malang Edisi 97 Tahun II September 2015 M/Dzulqo'dah 1436 H dengan judul yang sama.

Semoga bermanfaat!,
Jangan lupa baca tulisan keislaman Ana yang lain.


Jumat, 25 Desember 2015

Wahai Pemuda/i, Antum Akan Nyesel Jika Tak Segera Menikah Setelah Baca Kisah Ini

# Bujangan

Shubuh. Bangun sendiri. Ke masjid. Pas dzikir, hujan deras. Dia bingung : nerabas atau nunggu reda. Jika nerabas, basah. Andai nunggu, terlambat masuk kerja.

Akhirnya nerabas. Kehujanan. Basah kuyup. Menggigil. Kedinginan Sendirian. Sampai rumah, masak air sendiri. Mandi sendiri. Ngopi dibikin & diminum sendiri.

# Satu Istri

Shubuh. Bangun bareng. Suami ke masjid. Istri di rumah. Pas dzikir lepas shalat, hujan deras banget. Si suami lanjut dzikir. Santai.

Tiba-tiba, ada yang nyolek. Laki-laki tua. Sesama jamaah masjid : “Ada yang jemput,” katanya.

Si suami beranjak menghampiri. Rupanya, bidadari. Memakai mukena putih. Wajahnya cerah. Senyumnya saja menghangatkan. Di tangan kirinya, ada payung yang disertakan.

Pulang. Agak nempel dalam berjalan. Sebelah tangan si suami memegang payung, tangan lainnya bergandengan dengan tangan bidadarinya. Satu tangan bidadari memegang kuat bagian baju si suami.

Jalan bareng. Ditingkahi tawa renyah & sesekali canda. Hujan angin pagi itu pun tak terasa menusuk tulang. Suhunya kalah oleh hangatnya senyum & sentuhan berpahala dua insan manusia dimabuk cinta berkah itu.

Sampai di rumah, terhidang manis di meja : kopi kental panas, pisang panggang bertabur keju & susu. Siap disantap setelah ritual tilawah serentak disukseskan.

# Bujangan 2

Di sudut sana, si bujangan masih saja bersikukuh. Enggan menikah karena alasan ba, bi, bu. Padahal, semua alasan dibuat-buat. Egonya meninggi. Tidak mau menerima nasihat dari orang lain.

# Bujangan Tersesat

Segelintir lainnya lebih parah. Menolak menikah karena alasan usia, harta & kerja, tapi memilih pacaran yang sekali jalan saja. Kudu siapin make up layaknya artis, jalan berdua yang pakai bahan bakar kendaraan atau ongkos angkot, nonton bertabur dosa yang kudu beli tiket, atau makan tanpa berkah dengan mahal sebab gengsi & demi update status media sosial.

# Bujangan Bertabur Hidayah

Juga di antara bujangan yang paling beruntung, ialah mereka yang sibuk dengan amalnya. Ia sadar, hidup hanya sejenak. Ia bersungguh-sungguh untuk upayakan nikah segera. Ia siapkan bekal ruhani, ilmu, psikis, fisik, keuangan & juga sosial.

Ia juga habiskan masanya untuk berjuang. Perbaiki diri. Berdoa kepada Allah Ta’ala agar turunkan bidadari untuknya. Ia bertanya kepada ustadz, meminta pendapat kepada keluarga & mengupayakan banyak jalan yang direstui syariat.

Dalam benak golongan terakhir ini, tersimpan sebuah i’tikad mulia : “Jika pun tak diberi rezeki menikah, aku ingin seperti Imam an-Nawawi yang wafat di usia 33 tahun, tapi karyanya abadi, tercatat emas oleh sejarah & yakinku penuh, di surga sana, ada bidadari bening kulitnya yang disiapkan. Sebab kulitku tak pernah sekalipun menyentuh yang haram.”

Duhai sahabat, di antara golongan-golongan di atas, di manakah posisi Antum?. Di mana pun Antum berada, semoga iman & taqwa Antum senantiasa membara. Aamiin… Wallahu a’lam…

Minggu, 20 Desember 2015

Buku Karya Moch Fadhlurrohman Nafis 1

Alhamdulillah...
Dengan izin Allah Subhanah akhirnya buku perdana Ana pertama kali TELAH TERBIT !! (Insya Allah Pre Order 20 Desember – 15 Januari 2015)

------------------------------------------

Judul : Catatan Penulis Indonesia #Season 1
Kategori : Kumpulan Kisah Inspiratif
Editor : Redaksi Fiksi Media
Layouter : Rio Dwi Cahyono
Perancang Sampul : CR Books Art
Tebal : 260 halaman ; 14 x 20 cm
ISBN : Dalam proses
Cetakan Pertama, Januari 2015
Penerbit : Fiksi Media
Fanpage : Fiksi Media
e-Mail : penerbitfiksimedia@gmail.com
Web : www.fikmedblog.blogspot.com
------------------------------------------

Harga Pre Order : Rp 45.000
Harga Normal : Rp 50.000
------------------------------------------
Promo Spesial :
- Beli 3 buku CPI ini hanya seharga Rp 120.000 plus voucher menerbitkan gratis di Fiksi Media
- Beli 5 buku CPI ini hanya seharga 200.000 plus voucher menerbitkan gratis di Fiksi Media
- Beli 10 buku CPI ini hanya seharga 370.000 plus voucher menerbitkan gratis di Fiksi Media
- Beli 15 buku CPI ini hanya seharga 530.000 plus voucher menerbitkan gratis di Fiksi Media dan gratis ongkos kirim
------------------------------------------

Pemesanan : Inbox Facebook Ana atau sma ke 085655326997
Format :
CPI - Jumlah Buku - Nama - Alamat Lengkap + Kodepos - No. HP
------------------------------------------
Daftar Kontributor :

1. RISANG BAYU CITRA SAPTADI,SE
2. LESTIANA VIRGIN YUNARA
3. Selta Utary
4. Subur
5. Deacha Nasya
6. Nana Rosida
7. RATNA TRISIYANI
8. Ahmad Yani. AZ
9. M. HERU AMRULLAH
10. YUNI RAHAYU
11. Moch Fadhlurrohman Nafis
12. FUPUT UUN NASTIYON
13. Syifa An-Nabila
14. NOVITASARI
15. RISYA AULIA HUSNA
16. HIJRAH ANGGRAINI NASHUHA
17. Nailil Husniah
18. Tri Purwaningsih
19. Avis Alfara
20. Vivi Antika
21. Zulva Nur Imawati
22. Rio Dwi Cahyono
23. Dira Ariza

Sabtu, 19 Desember 2015

Pikiran Pemenang

Catatan Imtihan LIPIA (3)

Ketika kita berpikir negatif pada suatu hal,
Tanpa sadar,
Kita telah menghakimi hal itu.
  
Lebih mudah mana?
Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di setiap jalanan,
Atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka.
 
Lebih mungkin mana?
Berusaha mensterilkan semua tempat agar tak ada kuman,
Atau memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri.
 
Lebih mudah mana?
Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan,
Atau menjaga hati kita sendiri agar tak mudah tersinggung.
 
Lebih penting mana?
Berusaha menguasai suatu hal yang sulit di hadapan kita,
Atau... belajar menguasai diri sendiri.
 
Yang paling penting bukan bagaimana hal sulit itu baik kepada kita, melainkan bagaimana kita berusaha baik pada hal itu. 

Bukan orang lain yang bikin kita bahagia, melainkan sikap diri kita sendirilah yang menentukan, kita bahagia atau tidak. 

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini,
Tidak akan terulang kembali. 

Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan,
Yaitu BELAJAR dari yang terlewat untuk hari yang akan datang lebih baik.
 
Hidup adalah PROSES,
Hidup adalah BELAJAR.
Tanpa ada batas umur...
 
Jatuh (Badil)..., BERDIRI LAGI.
Kalah (Ikmal)..., MENCOBA LAGI.
Gagal (Rosib)..., BANGKIT LAGI.

Kamis, 17 Desember 2015

Ketika Kantong Bertasbih

Catatan Imtihan LIPIA (4)

Berada di akhir bulan adalah suatu keadaan yang menyakitkan bagi sebagain besar mahasiswa rantau LIPIA khususnya di Ibukota, Jakarta. Dengan tagihan yang berlipat-lipat (jika tempat tinggal menyewa), biaya hidup yang mahal, serta mukafaah yang (maaf terkadang) belum kunjung datang, membuat sedikit kegalauan hati bagi para penuntut rizki. Bukannya tak percaya pada sang Pemberi Rezeki, tapi mahasiswa adalah manusia yang pastinya memiliki kekhawatiran dalam hati.

Tapi, berbeda dengan Mahasiwa yang satu ini. Menghadapi situasi yang mencekam ia tidak sedikitpun merasa khawatir apalagi ketakutan, bahkan ia pun terlihat santai & tenang-tenang saja.

Ana pun tertarik untuk mengatahui penyebab sikap tenangnya. Ah, mungkin dia dari kelurga kaya. Mungkin juga kebutuhan sehari-harinya dipenuhi orang tua. Atau dia mandiri & punya banyak pemasukan untuk biaya hidupnya. Kata Ana dalam hati sebelum bertanya langsung.

Lambat laun Ana mendapatkan info valid tentang kehidupannya. Dugaan Ana salah. Ia bukan dari keluarga kaya. Juga tidak pernah menerima proposal dari rumah. Terakhir, hanya sebatas penghasilan dari jerih payahnya dalam mengajar untuk memenuhi kebutuhannya.

Allah... Keadaannya sama seperti Ana, Antum, kita semua... Bahkan mungkin keadaan kita jauh lebih baik darinya.
Yang membedakan kita dengannya adalah cara/sikap kita.

Antum tahu cara/sikap apa yang membuatnya selalu tenang disaat keadaan buruk atau mencekam??

"Tak ada yang lebih pantas bagi seorang hamba kecuali mengucapkan rasa SYUKUR apapun keadaannya. Bahkan dalam keadaan seperti saat ini, kantung saku pun Bertasbih," Jawabnya sambil tertawa kecil.

MasyaAllah...
Ternyata hanya satu; Kita kurang BERSYUKUR.

Tetap semangatt bagi yang masih imtihan. Walau keadaan mencekam (tidak ada uang), bukan berarti prestasi harus dibuang.

*Dari tulisan seorang ikhwah LDK yang Ana copas di blog ini.

Tidak Mudah Nan Berlipat Mudah

Catatan Imtihan LIPIA (2)

Rabbi yassir wa laa tu'assir, Rabbi tammim bil khayri Aamiin. | Duhai Rabb, mohon perkenan mudahkan (segala urusan) & mohon untuk tidak ditidakmudahkan (pun segala urusan), duhai Rabb, mohon paripurnakan (semua urusan) dengan kebaikan. perkenankan doa & permohonan kami.

Al Qur'an pun sebut : wa yassir lii amrii | Dan mohon permudah untukku semua urusanku.

Juga Al Qur'an pun sebut fa inna ma'al 'usri yusran,  inna ma'al 'usri yusran | Maka sungguh beserta sebuah kesulitan ada banyak kemudahan, sungguh beserta sebuah kesulitan ada banyak kemudahan.

Woww !!!

Bahasa Alquran emang keren... Perpaduan bahasa As Sam'a (empatik) digabung dengan bahasa Al Abshaara (analitik) digabung dengan Al Af`idah (nurani). | Dan dalam bahasa & bahasan lain, tertemu bahwa Bahasa Al Quran adalah pun perpaduan antara bahasa kognisi (nalar), afeksi (dalam shadr, lanjut qalb lanjut fu`aad) & bahasa konasi (gerak jism alias fisik).

Mari sedikit saja mencermati...

Allah Subhanah bener-bener ngerti atas apapun, yang bahkan hati kita gak ngerti. | Wallaahu ya'lamu maa laa ta'lamuun.

Ketika kita berdo'a : Rabbi yassir wa laa tu'assir, Rabbi tammim bil khayri aamiin, kita sah saja menginginkan kondisi-kondisi tidak mudah yang kita hadapi ini menjadi khayr alias baik lahir & batin. Emang dasar manusia. Maunya yang enak yang baik yang keren. Boleh sih...

Terlanjut...

Al Qur'an mewakili perasaan kita, hadirkan pinta berupa teks naqli : wa yassir lii amrii & mohon mudahkan ya Allah... mudahkan untukku.. iya untukku.. atas urusan urusanku. | Allah Maha Ngerti kok kita maunya diperhatiin lebih. Sehingga Allah nggak cuma sebut wa yassir amrii namun perlu tambahan lii sebagai bukti penegasan perhatian lebih Sang Maharaja Manusia ini kepada manusia.

Pernyataan Allah makin lengkap kerennya ketika Allah Subhanab bikin statement bahwa fa inna ma'al 'usri yusran,  inna ma'al 'usri yusran. | Maka sungguh beserta SUATU ketidak mudahan ada BANYAK KEMUDAHAN KEMUDAHAN BERLIPAT... Eeh Allah Subhanah cukup empati atas keimanan kita yang kadang butuh penegasan kembali sehingga Allah Subhanah merasa perlu sebut lagi sungguh beserta SUATU ketidak mudahan ada BANYAK KEMUDAHAN KEMUDAHAN BERLIPAT.

Perhatikan Allah Subhanah menghibur kita, tetapi ini bukan sekedar hiburan ya. Ini RUMUSAN alias Dalil dari Allah. Allah sebut AL'USRI alias SEBUAH kesulitan TERTENTU yang dalam tata bahasa Arab ditandai dengan bentuk kata al'usri sebagai isim ma'rifat yang didahului dengan AL alias THE. Sementara Allah sebut YUSRAN yang dalam tata bahasa Arab dicirikan dengan bentuk kata yusran sebagai isim nakirah. Nggak pake AL. Bukan termakna THE. Sehingga yusran ini berposisi kan ada banyak yusran yusran berlipat.

Sederhananya bolehlah kita maknai ayat tersebut bahwa : maka sungguh beserta (sebuah) ketidak mudahan ada (banyak) kemudahan (kemudahan berlipat), sungguh beserta (sebuah) ketidak mudahan ada (banyak) kemudahan (kemudahan berlipat).

Masih nggak yakinkah kita bahwa kemudahan-kemudahan itu sangat jauh lebih banyak dibanding sebuah ketidakmudahan?

Tatkala kita menghadapi ketidak mudahan kok serasa nggak hadir juga itu kemudahan, jangan jangan ini terjadi karena kita belum ikhlas bertaubat?. Atau jangan jangan kita memang nggak niat untuk bisa tergolong sebagai orang beriman?

Wallaahu a'lamu bishshowaab

Mari tidak untuk mengutuk gelap. Mari nyalakan cahaya walau sekedar lilin. | Mari terus semangat mengerjakan soal yang meskipun terlihat sulit sekali di mata kita.

Selasa, 15 Desember 2015

Ketika Ambisi adalah Tuhan Antum

Catatan Imtihan LIPIA

Ketika Ambisi menjadi Tuhan, maka Ma'had adalah masjidnya, muqorror adalah kitab sucinya & kopi adalah minuman keramat yang harus diminum lima kali sehari.

Ketika Antum memuja Ambisi, tidak ada lagi hari untuk beristirahat. Setiap hari Antum harus bangun pagi & berlutut di depan Tuhan Ambisi, menghadap ke arah jadwal imtihan besoknya.

Andai Antum tahu, Ambisi adalah Tuhan yang penuh dendam. Dia akan menghukum orang-orang yang gagal memujanya dengan setia. Nasib yang paling buruk adalah ketika tua & lelah, dimakamkan di pojok Ma'had, baru kesadaran muncul seperti petir. Tuhan Ambisi adalah Tuhan palsu & memang selama ini palsu. Ini hanya visualisasi bagi kita yang terlalu berambisi.

Ini nasehat untuk diri sendiri & pengingat teman-teman semua. Apapun yang Antum lakukan ada tangan yang lebih menentukan. Antum tidak bekerja sendiri. Ketika Antum mengerjakan sesuatu. Antum hanya melakukan 30% & 70% milik Allah Subhanah.

Senin, 14 Desember 2015

Mahasiswa Baru LIPIA Jakarta (Jenjang I’dad & Takmily) Tahun 2015

Pendaftaran Mahasiswa Baru LIPIA Jakarta (Jenjang I’dad dan Takmily) Tahun 2015

Alhamdulillah telah dibuka pendaftaran mahasiswa baru jenjang i’dad & jenjang takmily tahun ajaran baru 1436-1437 Hijriyah. Dan pendaftaran akan berlangsung Insya Allah selama 4 hari :

Waktu : Tanggal 28 April 2015 - 1 Mei 2015 (Dibuka dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang).
Tempat : Perpustakaan LIPIA (Jl. Buncit Aya no.5/A Ragunan, Jakarta Selatan).

Sekilas Tentang LIPIA

LIPIA merupakan universitas milik Kerajaan Arab Saudi, kampus ini merupakan salah satu cabang dari Universitas Imam Muhammad Ibnu Su’ud di Riyadh, hasil kerjasama antara Kerajaan Saudi Arabia dengan Indonesia. Pada awal berdirinya, masyarakat Indonesia tidak begitu mengenal lembaga ini, namun seiring berjalannya waktu, antusias masyarakat mulai meningkat secara drastis untuk menimba ilmu di LIPIA, yang ditandai dengan peningkatan jumlah mahasiswanya, bahkan pihak kampus juga memberi kesempatan bagi para mahasiswi untuk belajar di kampus ini.

Fasilitas apa yang diberikan LIPIA kepada mahasiswa/i nya ? Fasilitas yang dimiliki LIPIA antara lain :

- Ruang kelas berAC
- Lab. Komputer
- Lab. Bahasa
- Masjid
- Kantin
- Asrama
- Klinik kesehatan
- Perpustakaan [terbesar se-Asia Tenggara untuk manuskrip yang berbahasa arab]
- Lapangan futsal, takraw, bulu tangkis. volly & lain-lain.
- Muqorror yang dibagikan secara gratis
- Uang saku bulanan 200 riyal/bulan bagi mahasiwa/i yang sudah masuk jenjang Syari’ah/Takmili & 100 riyal/bulan bagi mahasiwa/i yang masih di jenjang Persiapan Bahasa (I’dad Lughawy).

Apa Kelebihan Kuliah di LIPIA ?

Jawabannya pasti relatif. Tetapi secara umum ada beberapa kelebihan yang dimiliki LIPIA diantaranya :

Kampus yang bertaraf internasional

Kuliah di LIPIA sebenarnya hampir sama dengan kuliah di luar negeri. Kenapa? karena kurikulum, dosen pengajar, literatur, bahkan jadwal perkuliahaan dan liburan, diatur langsung dari Arab Saudi.

Dosen LIPIA merupakan alumnus dari universitas terkemuka di wilayah Arab Saudi, Mesir, Sudan, Suriah, Somalia, Iraq, Jordan dan negara semenanjung Arab lain yang notabene tidak bisa bahasa Indonesia. Jadi, proses pembelajaran di LIPIA disampaikan dengan bahasa pengantar Arab fushah. Ada juga dosen yang berasal dari Indonesia. Tapi tetap saja bahasa yang digunakan bahasa Arab fushah.

Kampus yang membebaskan biaya pendidikan (gratis)

LIPIA memberikan uang saku kepada setiap mahasiswanya (mukafa`ah bulanan)

Rincian tentang jenjang-jenjang di LIPIA,

1. I’dad Lughowi (Persiapan Bahasa)

Masa kuliah : 2 tahun (4 semester)
Materi test masuk : Keahlian bahasa, meliputi nahw, shorf, insya’, reading, listening dll.

2. Takmily (Pra Universitas)

Masa kuliah : 1 tahun (2 semester)
Materi test masuk : Keahlian bahasa, meliputi nahw, shorf, insya’, adab (sejarah sastra), balaghoh (sastra) dll.

3. Syariah (S1)

Masa kuliah: 4 tahun (8 semester)
Materi test masuk : Tauhid, fiqih, hadits, ilmu hadits, nahw, shorf, tsaqofah, hafalan quran, dll.

4. Diplom Umum dan Administrasi Keuangan

Masa kuliah : 1 tahun (2 smester) dan 2 tahun (4 smester)
Adapun berkas-berkas yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut;

Syarat Pendaftaran

1. Calon Mahasiswa sudah tamat aliyah atau yang sederajat.

2. Nilai sudah mencukupi :

I’dad lughawi : nilai rata-rata 7 dan ijazah belum lewat 3 tahun.
Takmily : nilai rata-rata 8.
3. Sehat jasmani & rohani.

4. Berkelakuan baik.

5. Mampu berbahasa arab dengan baik (baca, tulis dan bicara).

6. Belum pernah diberhentikan dari LIPIA.

7. Lulus tes tulis atau tes lisan.

Berkas yang Dibutuhkan

- Foto Copy Ijazah yang sudah dilegalisir.
- Transkrip nilai & raport terakhir.
- Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian yang masih berlaku / SKCK (asli).
- Surat Keterangan Sehat dari Dokter yang masih berlaku (asli).
- Foto copy KTP yang masih berlaku.
- Pas Foto terbaru : (4×6) 2 lembar, (3×4) 2 lembar, (2×3) 2 lembar.
- Rekomendasi dari Sekolah atau tokoh masyarakat.

Jumat, 11 Desember 2015

Menyoal Tulisan DR Adian Husaini

Tanggapan atas Khilafah & Demokrasi

Tulisan DR. Adian Husaini yang berjudul “Khilafah & Demokrasi” sangat menarik untuk disimak.

Sekilas Ana lihat di media sosial, tulisan beliau sering diloper oleh mitra-mitra dakwah sebagai tameng untuk menangkis serangan terhadap demokrasi.

Juga dijadikan senjata memperlemah pandangan bahwa khilafah dengan sistem Islam-nya sebagai solusi bagi persoalan kekinian.

Nah, untuk memperkaya khazanah diskusi tentang demokrasi & khilafah, izinkan Ana yang dhaif ini urun pemikiran.

Ana ingin membuat tanggapan atas tulisan DR. Adian Husaini paragraf demi paragraf mengikuti poin-poin di tulisan beliau.

# Apakah sistem khilafah & demokrasi dapat dibenturkan?

Tergantung. Bila kita bicara aspek kedaulatan (hak membuat hukum) maka demokrasi & khilafah jelas berbeda secara diametral.

Benturannya menjadi sebuah keniscayaan. Komprominya merupakan kemustahilan.

Khilafah menempatkan kedaulatan pada syara’ sementara demokrasi menempatkan kedaulatan pada manusia.

Namun, ketika kita membahas aspek kekuasaan maka keduanya memiliki kemiripan yaitu menempatkan kekuasaan berada di tangan manusia. Ini berbeda dengan teokrasi yang menempatkan Tuhan sebagai penentu kekuasaan seseorang.

Harus diakui di dalam sistem demokrasi ada azas kebebasan berpendapat sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan dakwah. Termasuk di dalamnya dakwah untuk menolak sistem demokrasi yang menempatkan manusia sebagai pembuat hukum.

Oleh sebab itu semua organisasi Islam umumnya dapat lebih leluasa melancarkan dakwahnya di negara-negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia, Inggris, AS, kecuali di beberapa negara demokratis di Eropa.

Tentu saja bukan dalam rangka menikmati demokrasi, tapi lebih didorong faktor keimanan yang ingin  memaksimalkan dakwah di setiap kesempatan.

Jangankan di negara demokratis, di negara otoriter saja dakwah harus dimaksimalkan.

Apakah keleluasaan berdakwah di banyak negara demokrasi dapat dijadikan alasan untuk menerima sistem demokrasi?

Penyimpulan seperti ini menurut Ana terlalu tergesa-gesa. Demokrasi harus dikaji secara kritis berdasarkan dalil syara’, bukan berdasarkan kepentingan sempit kekuasaan. Alhamdulillah, banyak kajian terkait ini oleh para ulama & menghasilkan kesimpulan yang sama.

Senada dengan tulisan DR. Adian Husaini, cacat pada demokrasi terletak pada aspek “kedaulatan hukum”.

Kerusakan dasar dari demokrasi pada hak membuat hukum di tangan manusia, sementara di dalam Islam tidak ada pilihan selain hak membuat hukum berada di tangan syara’.

Kritik terhadap sistem demokrasi ini banyak dilontarkan oleh para ulama seperti  Syaikh Abdul Qadim Zallum, Syaikh Ali Belhaj,  Syaikh Abul A’la al-Maududi, Syaikh Said Hawwa & lain-lain.

Bila demokrasi rusak dari dasarnya lantas apakah kita boleh meng-Islamkan demokrasi?

Bagi kalangan tertentu demokrasi bisa diterima sebagian & ditolak sebagian yang lain. Sehingga, demokrasi, menurut mereka, menyimpan harapan untuk kebangkitan Islam.

Namun, yang lain memiliki pandangan berbeda. Menurut mereka, kenyataan menunjukkan bahwa umat Islam sudah berkali-kali tertipu dengan demokrasi.

Pengkhianatan atas kemenangan Front Islamic du Salut (FIS) di Aljazair atau Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir  dalam kancah demokrasi sudah cukup menjadi pelajaran bahwa demokrasi tidak bisa diharapkan untuk kebangkitan Islam.

Disamping itu, kelompok penentang demokrasi ini teguh memegang prinsip bahwa Islam jauh lebih sempurna.

Bagi mereka bila kita telah memiliki Islam kenapa pula harus melirik demokrasi yang jelas rusak akarnya dan rusak pula implementasinya?

Bila Islam adalah konsep terbaik & sempurna maka kenapa pula kita berusaha meng-Islam-kan sesuatu yang bukan produk Islam?

Adapun perdebatan apakah istilah demokrasi dapat di-Islamkan atau tidak, maka tentu saja masing-masing memiliki dasar argumentasi yang berbeda.

DR. Adian Huseini mengatakan kenajisan istilah “demokrasi” bukan “ lidzatihi”, tetapi “lighairihi ”, karena itu menurutnya masih bisa “disamak”.

Alasannya kita telah menggunakan berbagai istilah asing yang sudah diislamkan maknanya, seperti “agama”, “dosa”, “sorga”, “neraka”, “pahala” & lain-lain.

Terus terang penjelasan DR. Adian Husaini terkait ini terlalu singkat. Tidak jelas pemaparan  tentang mana yang dimaksud “ lidzatihi ” & mana yang “ lighairihi”. 

Namun demikian, Ana cenderung tidak sepakat dengan usaha peng-Islam-an istilah demokrasi. Usaha peng-Islam-an istilah demokrasi akan menambah kekaburan pemahaman umat tentang sistem Islam itu sendiri. Umat akan mudah terjebak pada pemahaman bahwa sistem yang ada sekarang sudah Islami.

Padahal, kerusakan sistem demokrasi sudah menyeluruh dari akar sampai implementasinya.

Bagaimana mungkin kita meng-Islam-kan sesuatu yang rusak akarnya & rusak pula bangunannya?

Bagaimana mungkin kita meng-Islam-kan sesuatu yang lahir bukan dari rahim Islam?

Disamping itu, asumsi sistem sekarang sudah Islami membuat umat merasa sudah paham tentang sistem Islam, padahal mereka belum mempelajarinya secara serius & mendetil.

Adapun sistem khilafah harus dipahamkan kepada umat agar mereka dapat melihat bahwa sistem ini adalah sistem politik yang unik & khas.

Khilafah adalah bagian dari ajaran Islam & telah dipraktekkan oleh para sahabat serta kaum muslimin selama lebih dari 13 abad.

Tidak hanya itu, khilafah dengan sistem Islam kaffah-nya juga harus dipahamkan sebagai solusi bagi persoalan umat. Bila kita menolak premis bahwa Islam kaffah (dalam naungan khilafah) sebagai solusi  atas persoalan umat, lalu sistem selain Islam apakah yang diyakini sebagai solusi?

Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa nasib umat Islam terpuruk justru terjadi tanpa khilafah?

Begitu juga kejayaan umat Islam mencapai puncaknya terjadi pada masa khilafah?

Adapun praktek menyimpang pada masa kekhilafahan tidak serta merta menjadi alasan untuk berpindah haluan mencari solusi pada demokrasi.

Analoginya, bila shalat kita tidak khusyu’ di masjid, maka bukan berarti menjadi kebolehan kita beribadah di gereja, bukan?

Praktek menyimpang pada sejarah Islam seharusnya dijadikan bahan kajian kritis untuk penyempurnaan prakteknya di masa depan. Bila kita tidak serius mengkajinya maka kita akan mudah terjebak pada asumsi yang salah tentang khilafah.

Misalnya, kita beranggapan bahwa otoritas yang sangat besar pada seorang khalifah berakibat akuntabilitas pemerintahan menjadi lebih buruk dibandingkan sistem demokrasi.

Padahal, dengan otoritas yang besar diimbangi dengan ketakwaan rakyat yang tinggi membuat akuntabilitas pemerintahan pada sistem khilafah menjadi jauh lebih sempurna. Bahkan bila dibandingkan dengan sistem demokrasi sekalipun.

Ada lapis-lapis penjagaan akuntabilitas negara dalam sistem khilafah. Dari anjuran untuk melakukan muhasabah secara fardiah kepada penyimpangan penguasa, kontrol yang dilakukan oleh partai atau organisasi, keberadaan majelis ummat sampai adanya institusi qadhi mazhalim.

Bila kita mengkaji secara detil tentang khilafah maka kita mudah sekali memahami “Islam is the best system”.

Sayangnya sistem Islam mudah dipahami & dirasakan sampai ke sumsumnya hanya oleh kawan-kawan yang mengkaji sistem khilafah secara serius.

Membaca & mendalami penjelasannya paragraf demi paragraf pada kitab-kitab tentang struktur khilafah beserta sistem-sistemnya.

Ada poin yang Ana sepakat dari tulisan DR. Adian Husaini, yaitu tentang pentingnya menyiapkan orang-orang yang akan memimpin umat Islam. Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam & itu pula yang harusnya dilakukan oleh gerakan Islam hari ini secara serius.

Namun, pentingnya tentang hal ini tidak berarti men-discourage dakwah yang mengajak umat mengembalikan kehidupan Islam melalui tegaknya khilafah. 

Bila Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam tidak pernah mengajak umat Islam untuk mendirikan negara Islam tidak berarti menyeru umat menegakkan khilafah menjadi salah.

Pertanyaannya nanti bisa dibalik, apakah Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam pernah menyeru meng-Islam-kan demokrasi?

Pernahkah Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam membolehkan umat berjuang dalam sistem demokrasi?

Memang Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam tidak pernah mengatakan, “Mari kita dirikan negara, agar kita jaya!” Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam tidak pernah mengatakan, “Mari kita Islam-kan demokrasi. Memperjuangkan demokrasi akan membuat umat jaya”.

Sependek yang Ana tahu, istilah daulah (negara) tidak dikenal di masa Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam. Ini adalah makna serapan yang datang belakangan ke dunia Arab.

Sehingga menjadi wajar kita tidak menemukan teks hadits yang berbunyi,  “Mari kita tegakkan daulah Islam”.

Yang jelas keberadaan negara berbentuk khilafah ini memiliki dasar Al-Qur’an, Sunnah & Ijma sahabat.

Terkait kewajiban khilafah banyak dibahas di dalam kitab-kitab ulama terdahulu.

Terkait istilah demokrasi yang sudah dikenal sejak abad ke 5 SM di Athena Yunani tidak pernah disebut-sebut oleh Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam & para sahabat.

Begitu juga Islamisasi sistem demokrasi tidak pernah dibahas sedikitpun oleh kitab-kitab para ulama terdahulu.

Demokrasi lahir dari rahim tanpa agama, maka wajar kita tidak akan pernah menemukan dasar Qur’an, Sunnah & Ijma sahabat untuknya.

Bila khilafah dengan sistem Islam jelas pijakannya, lalu kenapa kita lebih memilih demokrasi yang tidak memiliki pijakan syar’i sama sekali?

Terkait nasehat DR. Adian Husaini tentang bersikap adil dalam semangat mendirikan khilafah sangat penting untuk direnungkan & diresapi.

Ana sangat setuju bahwa orang-orang yang rajin melafalkan kata khilafah & rajin turun ke jalan menyuarakannya tidak otomatis lebih baik & mulia daripada para dai yang berjuang di medan yang lain.

Yang jelas, semua pengemban dakwah apapun medannya musti berusaha menyempurnakan keberIslamannya. Bukan untuk gagah-gagahan, tapi karena ingin menjadi hamba Allah Subhanah yang baik.

Ana juga sepakat dengan pandangan DR. Adian Husaini tentang luasnya dimensi perjuangan Islam.

Memang benar semua yang menginginkan tegaknya sistem Islam perlu membangun sinergi.

Supaya apa?

Agar peradaban super Islam segera lahir di pentas dunia karena pertolongan Allah Subhanah.

Peradaban Islam masa depan bukanlah peradaban yang dibangun sendirian oleh HTI,  PKS, DDII, MIUMI, NU, Muhammadiyah, INSISTS & Organisasi lain-lain.

Peradaban Islam adalah peradaban umat secara keseluruhan tidak memandang mazhab & organisasi.

Khilafah yang akan berdiri bukan khilafah kelompok tertentu tapi khilafah kaum muslmin, bahkan khilafah untuk semua manusia.

Oleh karena itu, penting para aktivitis dakwah untuk berusaha memperkuat sinergi. Membangun komunikasi yang lebih baik. Memperkuat keikhlasan berjuang karena Allah Subhanah bukan berjuang untuk kelompok.

Semoga Allah Subhanah memberi kemenangan pada umat Islam dengan kembalinya peradaban Islam dalam pentas kehidupan.

Wallahu a’lam bish-shawab .

Kamis, 10 Desember 2015

الأشياء المرشحات للإمتحان النهائي

Ikhwah...
Rasanya baru kemaren begadang-begadang ikut buat prepare 'amalus sanah.
Rasanya baru kemaren nunduk-nunduk ngedenger syarh asatidz.
Rasanya baru kemaren nangis-nangis karena banyak tadribat bahts tulis tangan.
Rasanya baru kemaren ngeluh-ngeluh diserang deadline wajib manzil.
Rasanya baru kemaren nyusun teks khitobah depan kelas.
Rasanya baru kemaren ikut-ikutan seminar di qo'ah.
Rasanya baru kemaren ngerayu-rayu syuun biar nilai nda' jeblok di taroqqum.
Rasanya baru kemaren teriak-teriak ngegosip di kelas.
Rasanya baru kemaren nongkrong-nongkrong di math'am ma'had.
Rasanya baru kemaren tidur siang di atas meja putih belang hitam nunggu pergantian kelas.
Dan seabrek kata :
Rasanya baru kemaren...

Sekarang kalau ke ma'had datengnya siang-siang atau pagi aja karena sudah mulai imtihan nihai.
Sekarang kalau ke ma'had yang dibawa-bawa pasti muqorror imtihan hari itu.
Sekarang kalau ke ma'had yang dicari-cari pasti papan pengumuman jadwal imtihan besoknya.
Sekarang kalau ke ma'had nongkrongnya di perpustakaan.

Yok bareng-bareng ucap istighfar...
Astaghfirullahal 'Adzim...

Time flies too fast, isn’t it Ikhwah?!

Ok kita langsung aja ke pembahasan inti. Berikut kisi-kisi soal imtihan nihai "TAKMILY AWWAL ALIF TA.1436-1437/2014-2015"

=================================

* مادة التفسير إلى السورة الصفات باب ١٦ (بالزيادة كل التعريف من علوم و أصول التفسير) ولا تنسوا إجابة الأسئلة فيه

* البلاغة راجع كله إلا التشبيه التمثلي (ص.٤٣) أيضا ركز في تمرين محلول و الأمثلة في الكتاب

* للأدب كله و ركز في : ٥ الأبيات من معلقة امرئ القيس (ص.٤٦)، النابغة الذبياني (ص.٤٩)، زهير بن أبي سلمى (ص.٥٨)، نماذج من الخطبة (ص.٦٧) و من أمثال العرب احفظ ١٠ فقد (ص.٦٩). وفي رواية أخرى ( من فصل التكميلي أ ) كله إلا ص. ٢٧ و ٣٣

* النحو من ١٨ إلى ١٠٤ (فقد إلى صلة الموصول)
وفي رواية أخرى ( من فصل التكميلي أ ) إلى اسم إشارة.

* التاريخ من ١٥ إلى أسباب سقوط الدولة السعودية الأولى (ص.٧٩) و الأسئلة أيضا (من ٨٣-٨٨)

* مادة حديث، أصول، توحيد، مهارات و الفقه قال لنا الأستاذ "راجع كله في الكتاب"

=================================

Oke! Semoga tulisan ini bermanfaat!
Ini kisi-kisi hanya menurut Ana ya Ikhwah!
Tak harus sepakat!
En bisa jadi Antum lebih mendengar banyak dari Ana.
Dengan adanya ini, mudah-mudahan tak ada lagi yang japri/PM/teriak-teriak nama Ana di grup kelas/hal-hal serupa yang membuat Ana capek untuk menjelaskannya.

Akhirul kalam,
Kita saling mendo’akan ya…
Semoga dimudahkan dalam menuntut ilmu Allah Subhanah ini…
Kalau Antum do'ain Ana,
InsyaAllah do’anya balik ke antum juga. ;) Jazakallah Khoiron udah baca tulisan ini!

"Menjadi pembelajar bukan soal di mana tempat kita mempelajarinya, bagi mereka yang tak pernah tahu harga dari sebuah ilmu, Ma'had (kampus) tidak lebih hanya menjadi kamar tidur kedua, seakan apa yang keluar dari Asatidz (dosen) adalah nada-nada pengantar tidur. Na'udzubillahi min dzalik!."

Teng...Teng... Waktu habis Ikhwah, bahan abis, bingung mau ngomong apa lagi... pamit dahhh... Sampai ketemu di TAKMILY TSANI berikutnya... #SalamSuperDuperHooper #SalamBaladaDudukDepanUstadz...!

Mari ikhlas & totalitas!. Oiyaa, jangan lupa baca tulisan Ana yang lain ya Ikhwah!

Selamat menikmati hidangan ilmu para ulama. Semangat ujian!.

Rabu, 09 Desember 2015

Laskar Limosin

“katakanlah :Ini adalah jalanku, aku berdakwah ke jalan Allah dengan bashirah (ilmu dan hikmah) aku dan juga orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah dan aku bukanlah orang-orang musyrik.” (Q.S. Yusuf : 108)

“Bagaimana kalau kita namakan Laskar Limosin?,” tawarku kepada yang lain.
Alasanku menamai dengan Laskar Limosin karena jadwal kumpul rutinan Kami setiap pekannya selalu setiap malam Sabtu. Dan itu ada di kata ‘MOS’. Moalem Sabtu. Hehe.
“Lho, LI sama IN nya berarti apa Akh?,” tanya akh Khayat penasaran.
“Nah… LI itu Liqo’. Kalau IN itu Insya Allah…,” jawabku seakan mengajari mereka suatu ilmu baru.
“Setuju kang!,” teriak Akh Zaki mengagetkan Kami semua.
“Lantas siapa nih, komandan Laskar Limosin?. Kan Akh Zainudin Syam sudah tidak bisa bersua dengan kita lagi ikhwah. Beliau sudah menapak di kota Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga kepemimpinan harus segera diganti. Juga biar Ana bisa dengan mudah berkomunikasi dengan Antum semua,” kata Ustadz Ujang Murobbi Kami.
Kami saling berpandang satu sama lain dan saling melirik.
“Kamu saja, Akh Zaki. Kamu kan, ketua Komunitas Ma’tsurat,” Akh Ibnu angkat bicara menawarkan calonnya.
“Enak saja!, jangan atu mah,” tolak Akh Zaki sambil menjawil Akh Ibnu.
“Syarat utama jadi ketua itu yang paling tua, usul Ana mah mending Akh Khayat saja kang!,” lanjut Akh Zaki berorasi.
“Ehhh… jangan Ana lah. Mending Akh Muhammad saja. Dia kan paling ganteng di antara Kita,” Akh Khayat menggoda seraya menunjuk rambut Akh Muhammad yang mirip Cristiano Ronaldo.
“Hahaha… memang Ane ganteng ya?,” Akh Muhammad cengar-cengir gede rasa.
Ustadz Ujang menghela napas sejenak dan coba memberikan usul.
“Ya sudah, mending kalian hompimpah saja sekarang!.”
Aku, Akh Zaki, Akh Ibnu, Akh Khayat dan Akh Muhammad pun bersepakat hompimpah untuk menetukan siapa komandan Laskar Limosin.
Kami adalah mahasiswa LIPIA Jakarta. Sebuah kampus elit yang berlokasi di depan mall besar Pejaten Village Jakarta Selatan. LIPIA merupakan satu-satunya kampus di Indonesia yang memberikan fasilitas ‘mencari ilmu’ gratis bagi putra/tri yang berkesempatan lolos tes di Indonesia. Dari kampus ini pula lah, Aku memilih untuk bergabung dengan perkumpulan atau liqo’ ini sebagai upaya untuk membangun karakter, persaudaraan dan motivasi belajar di LIPIA.
Aku pribadi sangat antusias sekali saat mendapat tawaran untuk bergabung dengan perkumpulan seperti ini. Selain ilmu syar’i yang Aku dapat, Aku juga bisa menambah pengetahuan yang tak ku dapat di ruangan kelas. Juga selain hidup di Ibu kota yang menuntutku untuk tetap berada di koridor islam sebagaimana yang diajarkan oleh kampusku. Pun, tak sedikit juga mahasiswa/wi lain tak tertarik dengan perkumpulan seperti ini, sehingga ketika sebuah dakwah diperlukan di tengah masyarakat Jakarta, mereka sangat kurang dengan yang namanya bekal atau materi. Padahal, dengan ikut perkumpulan seperti ini, Aku bisa mendapatkan hal itu sekaligus. Hebat bukan!?.
Banyak faktor memang yang menjadi kendala bagi mahasiswa/wi di kampus untuk bergabung dan ikut dengan perkumpulan seperti Kami. Salah satunya adalah kurangnya motivasi untuk dakwah di tengah masyarakat. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa perkumpulan seperti Kami hanyalah akan mengurangi intesitas belajar mereka. Padahal, sama sekali tidak!. Karena jelas sekali, pertemuan hanya diadakan seminggu sekali.
“Percuma Akhi, kalau ujung-ujungnya harus menambah jadwal harian khusus lagi selama sepekan. Lagian juga, pelajaran di kampus sudah cukup bagi kita,” ujar salah seorang mahasiwa ketika Aku bertanya soal perkumpulan seperti Kami.
Hompimpah selesai dan terpilihlah Akh Khayat sebagai komandan Laskar Limosin.
***
Pekan perdana Kami diisi dengan bermain futsal di Kebagusan jam delapan pagi. Ya, salah satu tempat futsal favorit mahasiswa kampus LIPIA. termasuk Kami. Bertujuan untuk pengakraban dan menguatkan fisik saja, mengingat futsal merupakan olahraga popular yang digemari anak muda saat ini. Kami berlima bertanding melawan penyewa futsal lain yang kebetulan mau dan sedang ada di satu lokasi. Ustadz Ujang hanya menyoraki Kami dari luar lapangan saja.
Awalnya Kami saling tunjuk siapa yang menjadi kiper. Karena tidak ada yang mau, akhirnya Kami putuskan hompimpah. Dan, jadilah Akh Muhammad yang terpilih. Laki-laki terganteng dengan potongan rambut ala Cristiano Ronaldo, setidaknya bagi Akh Zaki. Ternyata cukup cekatan juga dalam menghalau datangnya bola.
“Masya Allah… sejak kapan Cristiano Ronaldo jadi kiper?,” Akh Khayat menggoda.
Di lain pihak, lawan Kami tidak mau kalah hebat dalam urusan bertahan. Mereka juga punya penjaga gawang yang bagus. Setidaknya ada lima peluang emas yang berhasil Kami ciptakan, mereka mentahkan dengan mudah. Dua melalui sepakan Akh Zaki dan Akh Khayat, serta sebuah sundulanku, berhasil ditepisnya dengan baik.
“Wan, oper jauuuh.. Wan!,” teriak salah seorang pemain lawan, berdiri bebas di area pertahanan Kami.
Kemudian dia menyambut bola dari laki-laki bernama Wan yang kukenal dari sahutan mereka dengan dadanya.
Seorang lagi berkaos Persebaya bernomer 99 menggiring bola melewati celah di antara dua kaki Akh Ibnu. Lewat. Lalu dia bersiap mengambil ancang-ancang, tekadnya menjebol gawang Akh Muhammad dan…
Gol!gol!gol!
Jarum jam menunjuk pukul sepuluh lebih lima menit. Semakin tinggi matahari, sinarnya semakin menyengat. Kami sepakat menyudahi permainan dengan kekalahan bagi Laskar Limosin. Satu kosong.
“Kekalahan bisa berarti keberhasilan yang tertunda, ikhwah,” hibur Ustadz Ujang bak pelatih bola yang menasehati para pemainnya.
Kami istirahat sembari minum es sisri yang sengaja telah dipesan oleh Ustadz Ujang untuk Kami. Sekedar pelepas dahaga.
“Akh Muhammad, minumnya pakai tangan kanan atuh!,” Akh Zaki mengingatkan.
“Eh, iya iya map lupa,” Akh Muhammad menepuk jidat, konyol.
“Haduhhh… Akh Muhammad ini bagaimana,” timpal Ustadz Ujang dan komandan Laskar Limosin berbarengan.
Banyak sekali hal-hal kecil yang memang mesti diingatkan. Bahkan tak elak, Akupun sering melakukan hal yang lumrah itu jika sedang kehausan. Perkara kebaikan sederhana memang perlu dibumikan kembali. Hal-hal sedehana saja, seperti buang sampah makanan pada tempatnya, saling bertegur sapa, berlaku jujur dan masih banyak lagi.
“Eh kang, bohong untuk kebaikan gimana menurut kalian?. Boleh ya?!,” Tanya Akh Ibnu memecah sunyi Kami menikmati es sisri.
“Kenapa memangnya Akh?.”
“Tuh… Akh Khayat tadi bohong sama temen kosannya, katanya mau belajar bareng, ehh.. ternyata malah main futsal,” Akh Ibnu mencoba menjelaskan.
Ku lihat Ustadz Ujang sudah bersiap untuk menjawab. Beliau menghela napas barang sejenak.
“Nah, ikhwah… kata Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam ada dua hal yang akan banyak menjerumuskan anak Adam ke dalam neraka. Mulut dan kemaluan mereka. Dari mulut bisa keluar kata-kata bohong, menghina, memfitnah, menggunjing dan lain sebagainya. Begitu juga dengan kemaluan. Akh Khayat tidak perlu ragu, bilang saja kita sedang belajar. Kita belajar bekerja sama, melatih kekompakan Laskar Limosin melalui permainan. Saling memahami satu sama lain lewat olahraga futsal. Ok?.”
“Wuiihh, kamu dengar itu baik-baik,” kataku mengingatkan.
“Akang pernah bohong?,” tanyaku ke Akh Ibnu.
“Hehehe… ada deh, mau tahu saja.”
“Mmmhh… menjaga kemaluan juga ya Ustadz?,” terlihat Akh Muhammad tertarik dengan topic yang satu ini.
Aku manggut saja mengiyakan.
“Ustadz, saya sering tuh Ustadz mergoki anak-anak muda lagi maksiat, Ustadz. Apalagi kalau malam minggu sering tuh warga Jakarta keluar dan cari tempat remang-remang Ustadz. Di tempat yang juga ramai dikunjungi anak muda. Cekakak-cekikik.”
Aku menghela napas.
“Ya, ini menjadi PR kita bersama. Mari kita saling mengingatkan saja. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang beruntung, yang mampu mengendalikan dan menjaga mulut serta kemaluan.”
Amin.
Saat perjalanan pulang di sekitaran perempatan Jatipadang, sebuah sepeda motor melaju kencang dan berhenti mendadak di depan Kami.
“Akh Ibnu awas!,” teriakku keras dan sekejap aku reflek menarik tubuhnya yang berjalan paling depan di antara Kami.
“Heeh! Kalau bawa motor hati-hati dong!, untung dia tidak kenapa-kenapa!,” bentak Akh Khayat.
“Maaf deh, maaf ya?.” Kata pengendara itu.
Aku sebenarnya ingin protes juga. Tapi terkejut sekali saat menatapnya lebih dekat. Dan dia… masih bocah.
“Wuihh, Kau rupanya,” Akh Muhammad terkejut dan kenal dengannya.
“Eh kalian rupanya. Sedang apa?,” tanyanya balik.
Sejenak, Ustadz Ujang member kesempatan Kami Laskar Limosin untuk bercakap-cakap dengan bocah pengendara motor itu. Aku perhatikan bocah itu menyalakan api rokok dan mulai menciptakan kepulan asap dari mulutnya di sela-sela percakapan. Laskar Limosin sempat protes, tapi tak digubrisnya.
“Merokok itu hak asasi manusia, guys.”
“Alamak! Menghirup udara bebas juga hak asasi manusia bro,” ucap ketua Laskar Limosin tak mau kalah.
Setelah Kami usai berbincang dan bocah laki-laki itu pergi, Aku bertanya kepada Akh Khayat.
“Dia siapa?.”
“Nasrulloh kang. Teman satu kelas di kampus,” jawab Akh Khayat.
“Di amah musuh, kang,” cetus Akh Zaki.
“Musuh?, kok tadi kalian akrab?,” Tanya Ustadz Ujang menelisik.
“Kalau di kampus dia pentolan. Yaa gitulah suka ganggu orang lain. Pokoknya musuh mah,” Akh Ibnu tak mau ketinggalan menerangkan.
“Nahh… ini dia nih yang jadi korbannya kang,” ledek Akh Khayat memonyongkan bibirnya, menunjuk Akh Muhammad.
Aku prihatin mendengarnya. Dan mungkin murobbi Kami Ustadz Ujang. Melihat kondisi Nasrulloh, membuat tubuhku lemas. Bayangkan seorang bocah sudah berani mengendarai motor ngebut. Sambil merokok pula.
Tak lama kemudian, Ustadz Ujang menjelaskan kepada Kami, bahwa jangan menganggap Nasrulloh itu musuh. Juga teman-teman lain yang nyatanya berperilaku menyimpang. Bisa saja mereka adalah korban. Sejatinya, anak seusia itu sedang mencari jati diri.
“Saran dari Ustadz, ajak dia ikut kumpul rutinan bareng Laskar Limosin saja. Di sini kita bisa dapatkan aktivitas positif. Dan mudah-mudahan dia tertular.”
“Kalau tidak mau ikut gimana Ustadz?.”
“Ya, nggak apa-apa. Kan tugas kita sebatas mengajak. Jadi tak perlu yang namanya memaksa.”
***
Minggu ketiga.
  Ada perkara penting yang harus Ustadz Ujang sampaikan hari ini. Biasanya jadwal rutinan Laskar Limosin malam Sabtu, namun berhubung banyak yang bentrok dengan agenda lain, jadilah Kami kumpul rutinnya ditunda hari Sabtu malam. Setelah isya’.
“Wahh, kalau begitu perlu ganti nama jadi Laskar Malming nih. Malam Minggu,” ledekku di awal-awal pembukaan. Lascar Limosin belum lengkap satu anggota. Si Cristiano Ronaldo telat hadir, alasannya perutnya sedang bermasalah. Jadi, terpaksa harus ditunda membicarakan perkara penting, sampai Akh Muhammad datang.
Sebagai pembuka, Ustadz Ujang memberi pembelajaran dari Negara kepulauan yang eksotis tentang arti kerja keras, pantang menyerah dan hidup mandiri. Di Jepang ada sebuah uangkapan “ganbatte”. Artinya berusahalah. Sebuah sugesti positif yang menuntut keseriusan, kesungguhan dan upaya maksimal dalam mewujudkan cita-cita.
“Itulah sebabnya Jepang masih tetap menjadi negara maju, walaupun tsunami sempat memporak-porandakan wilayah itu. Nah, ikhwah, ada sebuah kata kunci untuk mengikat itu semua,” Ustadz Ujang memperhatikan Kami satu per satu.
Kami melongo.
“Disiplin!. Ibarat mengukir huruf hiragana, katakana dan kanji. Kesemua huruf dibentuk secara teratur dan disiplin. Dari situ, terbentuklah kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang. Disiplin kuncinya.”
Lama Akh Muhammad tak datang, Aku pun bertanya.
“Oh iya, Akh Muhammad sakit apa ya?. Kok lama sekali datangnya?.”
“Tahu tuh Ustadz, tadi bilangnya sakit perut. Katanya kebanyakan makan rujak paginya,” sahut Akh Zaki.
“Ya sudahlah. Sebelum Kita sudahi, ada hal penting yang ingin Ustadz sampaikan...”
Tak lama tiba-tiba terdengar sebuah teriakan. Akh Muhammad berlarian memanggil ke arah Kami.
“Ustadz, bahaya Ustadz!.”
“Masya Allah, baru saja dibicarakan. Dia sudah datang,” kataku.
“Apanya yang bahaya?,” tanya Ustadz Ujang tak mengerti.
“Nasrulloh Ustadz Ujang,” jawab Akh Muhammad tersengal-sengal dan berusaha menjelaskan.
“Nasrulloh dikeroyok Ustadz!.”
Kami pun bergegas menyusul ke tempat kejadian perkara. Ustadz Ujang mengendarai motor sambil membonceng Akh Muhammad. Sementara Akh Khayat, Akh Zaki dan Akh Ibnu mengendarai sepeda mereka masing-masing.
“Itu Ustadz, di situ!,” tunjuk Akh Muhammad.
Motor Kami secara perlahan menurunkan kecepatan sampai akhirnya benar-benar berhenti. Ada tiga pemuda berperawakan tinggi besar sedang mengeroyok Nasrulloh yang seorang diri. Aku mendengar bentakan-bentakan kasar dan cercaan dari ketiga pria itu. Astaga!, Nasrulloh benar-benar menjadi bulan-bulanan ketiga orang itu.
Ustadz Ujang dan Akh Khayat sebagai ketua Laskar Limosin segera datang meleri sampai berhasil memisahkan mereka.
Dan ternyata, masalahnya sepele. Salah satu dari mereka tidak terima sepeda motornya diserempet motor Nasrulloh yang kala itu melaju kencang, mengakibatkan kaca spion sebelah kanan pecah. Mereka tidak terima, lalu minta ganti rugi. Namun, Nasrulloh mengalah dengan dalih tak punya uang.
Dan tiba-tiba, Ustadz Ujang mengeluarkan uang dari dompet beliau.
“Makasih ya Ustadz. Maaf merepotkan,” ujar Nasrulloh seraya mengusap pipinya yang memar-memar.
“Enak saja!, jangan lupa diganti!,” omel Akh Khayat.
“Ya sudah, lain kali kalau bawa motor pelan-pelan ya?. Yang penting Kamu selamat,” ucap Ustadz Ujang mengakhiri.
Langit semakin gelap. Malam semakin pekat. Laskar Limosin sudah lengkap. Akhirnya, inilah saatnya Kami mendengar keputusan Ustad Ujang. Setelah sekian lama bersama, tanpa banyak prolog, Ustadz Ujang langsung berkata.
“Ustadz mulai besok akan pergi ke Makkah. Nanti kalian akan memilih mentor baru ya?.”
Serempak Kami protes.
“Yahhh...”
“Lama nggak Ustadz?,” tanya Akh Ibnu.
“Iya, maafkan Ustadz. Karena Ustadz akan haji dengan istri Ustadz. Tolong dimaafkan jika selama ini ada salah kepada kalian atau cara penyampaian Ustadz yang sulit dimengerti.
“Iya Ustadz, maafkan Zaki juga ya.”
“Oiya, bagaimana dengan kuliah Ustadz nantinya?,” tanya Akh Muhammad.
“Kenapa tidak kasih-kasih kabar Ustadz?,” protes Akh Khayat.
“Insya Allah sebulan lagi Ustadz akan lulus kuliahnya. Bagi Ustadz kalian adalah generasi berikut yang nantinya memiliki akhlak mulia, kejujuran, saling tolong-menolong tak peduli kepada siapa pun dia. Tetap pelihara kelestarian perangai baik kalian. Dan berjanjilah kepada Ustadz untuk terus berusaha belajar. Kejar pendidikan di kampus sampai selesai!. Oke?!..”
Kami semua mengangguk.
Malam semakin redup. Pertemuan Kami dengan Ustadz Ujang berakhir di sebuah masjid di Jakarta Selatan. Siapa yang bisa menebak, seperti apa Kami di masa depan?. Apakah Kami tetap memiliki teman-teman yang hebat?. Atau apakah kelak Kami akan menjadi orang hebat?. Ahh, Aku hanya bisa berharap kepada Mu, ya Rabb. Semoga Aku bisa kembali melihat kisah mereka lagi.

Sabtu, 05 Desember 2015

BERKAH ALAM SUMBAWA

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته...

قال الله تعالى،

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (68) ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (69)

ARTINYA :

(68)"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, & di tempat-tempat yang dibikin manusia.
(69)kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan & tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."

[QS. AN-NAHL AYAT 68-69]

Ahlan ikhwah, sekedar menepati janji dari 'fulan sumbawa' untuk bantu menawarkan usaha beliau di  PROMO PENGHUJUNG TAHUN

Ikhwah pembaca yangb merindukan kesehatan : Siapa yang tak tahu kehebatan MADU HUTAN SUMBAWA...???

Bagi ikhwah yang pernah merasakan keampuhan madu ini secara tak sadar dia pasti akan menjadi konsumen tetap! & tersihir untuk terus mengkonsumsinya (Seperti Ana yang mau2nya menuliskan iklan ini)

Nahhm..
Buat pembaca yang belum & penasaran???

Silahkan dirasakan sensasi kehebatan madu ini!

BERKAH ALAM SUMBAWA

Madu Sumbawa dengan Harga perbotol (botol sirup marjan) CUMA 100 ribu

ORDER NOW @

Call/SMS/WA
+62 82342668268
+62 85205095052

Bagi yang minat, sila japri...
Takut keabisann??? call aja ikhwan!

KEUNTUNGAN :
-Aman (jika dirugikan nomer tersebut inbox fb Ana saja & complain sesuka hati)
-Free Ongkir sekitaran pasar minggu.
-Harga NEGO untuk pelanggan pertama
-Dapat channel bisnis & ukhuwah ++
-Hanya untuk orang-orang yang beli banyak Luar pasar minggu free ongkir !

KABAR BURUK :
Info ini tersebar dimana-mana...
So,
Siapa cepat, dia dapat
Kondisi barang LIMITED...!!!

Bagi yang ingin menawarkan ke kerabat, sahabat, teman maupun kenalan, Ada harga agen loh...

بشرى لمن يقرأ
أخوكم،
يحضر لكم العسل الأصلي ١٠٠% من غابات جزيرة سومباوى - أندونيسيا
السعر ١٠٠ روبية فقد لقرورة واحدة

انشروا و اشتروا لعلكم تصحون...

Kamis, 19 November 2015

Bus Baru Jakarta Memakan Korban

Bus Baru Jakarta Memakan Korban

Berita duka kini datang dari LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-Arab) Jakarta. Kemarin siang di seberang mall pejaten village Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2015). Korban adalah seorang mahasiswi semester 4 program i’dad lughawi, Annisa Shalihah. Asal cileungsi, Bogor.

Beberapa saksi mengatakan, saat Annisa ketika tengah menyebrang , entah bagaimana Annisa tertabrak bus Transjabodetabek Jakarta dan kemudian terpental. Hingga beberapa menit kemudian, Annisa dilarikan ke Rumah Sakit JMC Warung Buncit Jakarta Selatan.

Seorang pendamping korban mengungkapkan bahwa kondisi Annisa ketika dibawa ke rumah sakit sudah koma. kepala, bahu serta dada mengalami luka berat akibat tabrakan keras dari bus berwarna biru.

Dan tepat pada pukul 15.23, kamis (19/11/2015), gadis berusia 22 tahun ini yang juga merupakan tulang punggung keluarga itu, dinyatakan telah tiada. Innalillah wa inna ilaihi rajiun.

Dari laporan lapangan yang didapat salah satu penyebab korban adalah karena tidak adanya fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Padahal, pihak kampus sudah pernah mengajukan untuk dibuatkannya Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) tersebut, namun tidak disetujui dinas terkait atau dinas tata ruang PemDa DKI Jakarta.

GALANG DANA

Bagi pembaca yang ingin berdonasi, mari membantu meringankan beban keluarga korban melalui,

No. Rekening Bank Syariah Mandiri :  707 4979542 (A/n Moch Fadhlurrohman Nafis)

Konfirmasi transfer ke:
+6289678558634 (Mochammad Fadhlurrohman Nafis )

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ
Artinya :

Barangsiapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah Subhanah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. [HR. Muslim]

Jumat, 06 November 2015

Jari dan Jempol Ikut Bergoyang

Halo,
Assalamu’alaikum sahabat pembaca blogger yang semoga dirahmati Allah Subhanah. Jangan malah nyanyi yahhh baca judul Ana di atas.. hehe. Kebayang ngga sih sahabat blogger, betapa susahnya kita dulu saat belanja kebutuhan, apapun itu bentuknya kita harus mendatangi mall atau pasar swalayan, namun dengan perkembangan internet yang semakin canggih dan cepat nih, kemudahan dalam berbelanja pun semakin terasa.

Nahh... pada kesempatan kali ini Ana akan berbicara soal memilih tempat jual-beli barang yang menurut Ana tuhh : Recommended banget dah!. Yaitu : bukalapak.com !!!!!!!!!!!!!



Yup!, bukalapak.com adalah salah satu produk dari suitmedia. Apaan sih itu?. Tenangg.... maksudnya adalah sebuah perusahaan IT yang dimiliki oleh alumni IF ITB. Bukalapak.com ini memakai sistem marketplace sahabat, emmm... kurang lebihnya kayak Tokoba***.com gitulah. Eittss...???, tapi ingat sahabat, meski begitu juga ada perbedaannya. Bukan berarti tiap hal yang sama itu, samanya persis sis sisss... Emang apa sih?. Ya, perbedaannya terdapat dalam segi cara transaksi yang dimiliki oleh kedua website yang Ana sebutin di atas tadi sahabat. But..... The one and only recommended is bukalapak.com.

Misal nih ya dan ini pernah Ana alami sendirir memang, ketika kita bertransaksi di bukalapak.com itu, kita tidak diperkenankan untuk menaruh nomor hp kita didalam deskripsi barang. Why...???, tentu saja itu karena bukalapak.com lebih memprioritaskan keamanan buyer. So pasti, demi menjaga agar buyer dan seller bisa aman bertransaksi. Tanpa ada embel-embel hitam. Maksudnya?. Yaaaa... transaksi hitam gitulahh.... lagian sahabat blogger, kan di bukalapak.com ada fasilitas rekening yang khusus mereka buat untuk memastikan bahwa kedua pihak puas akan transaksi yang terjadi, khususnya untuk pihak buyer. Tuhh kann... demi pembeli sahabat?. Coba kurang peduli apa sama Antum semua yang jadi pembeli.

Jadi rekening bukalapak.com ini apa maksudnya ?. Haduhh.... Nih, misalnya Antum kasku*** pasti pernah denger istilah rekber kan???, nah si bukalapak.com disini bertindak sebagai pihak ketiga yang menyediakan rekber. Misalkan ada Seller A, Pembeli C dan bukalapak.com B. Ketika si C membeli barang yang dijual oleh A, uang yang ditransfer oleh C akan masuk ke rekening B dan segera setelah itu B akan mengkonfirmasi ke A bahwa uang C sudah masuk. Setelah mendapatkan konfirmasi, si A kemudian mengirim barang ke alamat C. Transaksi berlanjut ketika barang telah sampai di C, ketika C menyatakan bahwa barang sesuai dengan keinginan, ia pun kemudian akan mengkonfirmasi ke B bahwa barang telah sampai dan selanjutnya uang ditransfer ke rek A. You understand sahabat???.

Ana lanjutin yaaa... Nah, dengan sistem transkasi yang demikian, maka buyer tidak perlu khawatir lagi kalau uangnya hilang. Caus’e it, ketika uang sudah ditransfer dan ternyata barang tidak dikirim, maka uang akan dikembalikan ke rekening kita oleh pihak bukalapak.com, ya karena uang yang kita transfer masuknya ke rek bukalapak.com, bukan ke rek penjual.
https://blog.bukalapak.com



Nah... udah Ana bahas kan dari sisi buyer kenapa beli di bukalapak itu lebih aman dan enak daripada tokobag***.com ( walau jujur Ana belum pernah nyoba transaksi di tokobag***.com sih. hehe).
Sekedar tambahan aja, tampilan di bukalapak.com tuh lebih menarik sahabat, kesannya lebih elegan. Ngga tahu ya kenapa, bahkan Ana sendiri tuh rasa-rasanya pengeenn aja stay didepan situs bukalapak.com gara-gara tampilannya tuh adem. Banget!.

Kalau dari seller, sebenarnya apa sih hal utama yang diinginkan ?. Yang pastiii... barang cepet laku dengan harga yang diinginkan. Udah itu aja, titik. Betul ngga sahabat blogger??. Nih, sigkat cerita aja ya.... kawan Ana pernah jualan frezzer es atau pendingin es krim berbentuk kotak. Masya Allah sungguh luar biasa sahabat!. Dalam waktu 3 hari setelah kawan Ana bikin thread di bukalapak.com, sekarang box es krimnya yang kata kawan Ana menuhin rumahnya karena ngga terpakai itu sudah berpindah domisili ke Sidoarjo dari yang sebelumnya Surabaya. Wow!, fantastis bukan sahabat???!!!.

Emmm apa lagi ya... banyak lah seharusnya kelebihan belanja di bukalapak.com tuh. Belanja gampang dengan modal jari aja!!!. Antum tahu ngga sahabat blogger kalau bukalapak.com tuh salah satu online shop terbesar di indonesia, sehingga menyediakan banyak cara bagi buyer untuk menemukan lapak dagangan kita. Yang pertama tentu dari web bukalapak.com itu sendiri, search engine nya bisa diandalkan. Yang kedua dari bukalapak.com lagi nih, ada fitur semacam related product gitu, jadi... kalau orang lagi buka produk yang semacam produk yang kita jual, maka ada kemungkinan halaman produk kita bakal nongol di halaman tersebut. Yang ketika baru SEO, percayalah bahwa bukalapak ini SEO nya lebih bagus daripada onlineshop yang lain. Etdahh!!! Percaya sama Ana.

Hal lain yang menjadi kelebihan bukalapak.com adalah karena bukalapak.com itu adalah situs khusus jual-beli. So, ketika Antum mendapatkan reputasi baik itu positif atau negatif, maka itu adalah reputasi Antum sendiri ketika melakukan jual-beli.

Udah.. inti dari semua tulisan Ana di atas adalah... POKOKNYA, KALAU INGIN JUALAN DAN CEPET LAKU JUGA AMAN BIN NGGA RIBET CUKUP SATU : bukalapak.com


Terus caranya gimano???!!!. Haduhh... kan tadi udah Ana sebutin sedikit di atas. Masa’ ngga respon sih. Nih yaa... cukup Antum buka ponsel Antum yang bisa menjangkau untuk jual-beli di bukalapak.com atau install aplikasi versi android dapat di Google Play sedangkan aplikasi versi iOS dapat di download di iTunes dan mainkan jari Antum. Tinggal, kalau bukanya di browser ketik : bukalapak.com lalu cari dahh barang yang Antum perluin. Atauuu kalau Antum uda modis dengan smartphone, tinggal install dannnnn.... tinggal mainkan jari Antum untuk scroll atas bawah kanan kiri. Antum akan mendapatkan semmmuuuuaaaa kebutuhan yang Antum mau. Mulai dari barang elektronik, fashion sampai yang bersifat pribadi. UPPSS...!!!. hehe.


Masih bingung???. Oke dah, berhubung Ana baik hati dan tidak sombong maka tak ada salahnya Ana kasih screenshotnya aja ya. Soalnya Ana juga kan orangnya sederhana dan suka buang muka. Hehe. Jadi cuman punya HP android.

Memang kalau dijelaskan pake kata-kata agak “mbulet” sih, nanti Ana jelasin pakai screenshoot hp Ana aja deh sahabat. Mudah-mudahan bisa membantu ya!. Yang jelas, kalau Ana mahhh... ngga mau ribet!. Tinggal install, buka apps ciamik capcuusss dah nyari barang. Hoho... apalagi bukalapak.com tiap harinya selalu ada diskon. Behhh... mau kongkow sama temen Antum atau sekedar masak mi instan daripada nganggur kan bisa pantengin bukalapak.com dan iseng-iseng cari. Siapa tahu jodoh... hehe. Sama barangnya maksud Ana... baper banget sih... hehe.

Udahh ahh... mudah bingits kan???. Ngga perlu jau-jauh pergi, apalagi capek ngantri. Tinggal ketik alamat atau buka aplikasi lalu goyang-goyang jari sesuka hati.
https://blog.bukalapak.com


Oiya tadi kan udah Ana janjiin buat Ana jelasin lewat screenshot hp. Nah... berikut ulasannya...

https://blog.bukalapak.com






1.      Install
Wahhh... berhubung hp Ana pengaturan ponselnya berbahasa Arab, jadi ada tulisan Arabnya dah... Oke, tapi nggak papa. Kembali ke awal yakni wajib bagi kita untuk menginstall aplikasi baik di Android melalui Google Plasy Store atau versi iOS dapat di iTunes.
https://blog.bukalapak.com


2.      Halaman Muka
Nah... kalau yang ini tampilan halaman depannya nih... tapi ingat ya... sekali lagi ini Ana posisi buka lewat ponsel. Karena ponsel dan browser pencarian komputer tampilannya mungkin berbeda. Terutama lebar dan model pemilihannya. But, menjauh dari itu semua, aplikasi bukalapak.com versi android secara umum terlihat sederhana namun powerful. Sebagaimana yang Ana katakan di awal, bahwa overall, halaman tampilannya tuh nggak ribet en oke punya.
https://blog.bukalapak.com

3. Halaman Menu
Nah... kalau yang ini halaman menu sahabat!. Bisa dilihat kan, ada beberapa sub menu yang memudahkan sahabat untuk mengelola transaksi. Lebih-lebih, hal yang Ana suka adalah semua pengaturan menggunakan bahasa Indonesia meskipun nanti di beberapa tampilan ada sedikit yang masih menggunakan istilah asing. Ah... itu mah gampang!. Betul apa betul???.
https://blog.bukalapak.com


4. Halaman Kategori
Menuju ke bagian yang ketiga yang ingin Ana jelaskan adalah halaman kategori. Dengan beberapa sub kategori di masing-masing kategori. kategori yang tersedia di aplikasi ini menurut Ana sudah sangat cukup lengkap sekali 


https://blog.bukalapak.com


5. Halaman Barang Diskon
Pada halaman ini terdapat barang-barang diskon yang pastinya menggiurkan kita. Apalagi kita orang Indonesia nih. Denger kata diskon adalah kata paling demen di setiap sanubari kita. Hehe. Di bukalapak.com model diskonnya tuh ada tiga. Ada diskon spesial yang terbatas waktunya. Ada yang cuman hari ini dan esok hari. 


https://blog.bukalapak.com
Add caption


6. Halaman Hubungi Kami

Terakhir... halaman hubungi kami. Ini disediakan untuk mengubungi pihak bukalapak.com itu sendiri. So, apabila sahabat ingin menguhubungi pihak bukalapak.com karena ada masalah atau lain sebab, secara langsung bisa melalui aplikasi bukalapak.com ini sahabat!. Keren kan!

Oke mungkin itu aja ya sahabat yang bisa Ana kemukain di blog Ana tercinta ini. Mudah-mudahan bermanfaat, en jangan lupa ya... kalau ada yang mudah, ngapaian milih yang susah!. Tinggal goyang jari, buka aplikasi..... yap! Bukalapak.com. hehe.

Diet itu Memang Susah tapi akses bukalapak.com sangat mudah!