Bismillah,
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Jum'at,
15 Rajab 1437 H | 22 April 2016
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
(( يدخل فقراء المسلمين الجنة قبل الأغنياء بنصف يوم، وهو خمسمائة عام ))
"Orang-orang miskin dari kalangan kaum muslimin masuk surga setengah hari (lebih dahulu) sebelum orang-orang kaya & setengah hari itu 500 tahun lamanya." [Hadits Shahih riwayat Tirmidzi, Lihat kitab Shahih al-Jami' karya al-Albani].
Beliau juga bersabda :
(( إن فقراء المهاجرين يسبقون الأغنياء يوم القيامة إلى الجنة بأربعين خريفاً ))
"Sesungguhnya orang-orang miskin dari kalangan Muhajirin 40 tahun lebih dahulu masuk surga daripada orang-orang kaya kelak di hari kiamat." [Hadits Shahih riwayat Muslim].
☝ Cara mengkompromikan dua hadits di atas (yang nampaknya berbeda, karena satunya menjelaskan 500 tahun & yang lain 40 tahun) adalah :
Bahwa ada diantara orang-orang miskin yang mendahului orang-orang kaya masuk surga dalam kurun waktu 500 tahun. Ada juga diantara orang-orang miskin yang mendahului orang-orang kaya dalam kurun waktu 40 tahun lamanya. Hal ini tergantung keadaan orang miskin & orang kaya. Sebagaimana pelaku kemaksiatan dari kalangan ahli tauhid, lama tidaknya mereka disiksa itu tergantung keadaan mereka.
Orang-orang miskin yang mendahului orang-orang kaya masuk surga bukan melazimkan bahwa mereka mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dari orang-orang kaya (yang masuk belakangan setelah merek); karena kadang kala orang yang belakangan masuk surga lebih tinggi kedudukannya meskipun didahului oleh orang lain dalam hal masuk surga.
Maka orang kaya ketika ia dihisab hartanya, kemudian ternyata ia termasuk orang yang mensyukuri nikmat harta tersebut, mempergunakannya untuk bertaqorrub kepada Allah, yaitu dibelanjakan untuk jalan-jalan kebaikan, ketaatan, shadaqoh & sebagainya, maka orang kaya ini mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi daripada orang miskin yang lebih dahulu masuk surga yang mana ia tidak memiliki amalan-amalan kebaikan yang dilakukan oleh orang kaya. Terlebih orang yang kaya tersebut bisa menyaingi amalan-amalan kebaikan orang miskin, atau bahkan orang kaya tersebut bisa mengerjakan lebih banyak amal kebaikan dari orang miskin & Allah sekali-kali tidak akan pernah menyia-nyiakan orang yang berbuat kebaikan.
[Dinukil dari kitab al-Fauz al-Mubin wa al-Khusron al-Mubin F Dhou-i al-Kitab wa as-Sunnah, 1/32-33].
Maka jangan sekali-kali kita meremehkan amal kebaikan, perhatikan kuantitas & kualitas amalan kita, jaga selalu keikhlasan & mengikuti tuntunan Nabi kita, semoga Allah memudahkan kita dalam berlomba-lomba mengumpulkan bekal-bekal kebaikan sebanyak-banyaknya..
Demikian,
Wallahu A'lam.
✒Akhukum Fillah,
Moch Fadhlurrohman Nafis حفظه الله تعالى
____________________________
RAIH AMAL SHOLIH, MARI SEBARKAN....
☝☝☝☝
Bagi ikhwan, anda ingin mendapat broadcast Faedah & Pelajaran Islami dari Al Hadits maupun Al Qur'an ? Simpan nomor Whatsapp kami ( 0856-55-326-997) pada contact HP lalu kirim CHAT (BUKAN VIA SMS) ke Whatsapp "Jam'iyyah Ukhuwah Islamiyah" dengan format ketik : Nama(spasi)Umur(spasi)Domisili/Asal(Spasi)Pekerjaan/kesibukan.
جزاك اللهُ خيرًا
بَارَكَ اللّهُ فِيْك
☎ Info , kritik & saran :
1. 085655326997
2. @emefrahmanen
3. http://www.arinestor-inspiration.blogspot.com/
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar