Kamis, 11 Agustus 2016

BERSEGERA DALAM DAKWAH (2)

Bismillah,
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Rabu,
8 Dzulqo'dah 1437 H | 11 Agustus 2016 M

Sesungguhnya seorang da’i ketika melaksanakan risalahnya, komitmen dengannya, berjanji kepada Allah untuk mengamalkannya, akan diminta pertanggung jawaban dari banyak hal, dari janjinya, ilmunya tentang apa yang dilakukan orang-orang yang tergelincir menjadi pengikut kebatilan.

Dari itulah kewajiban dakwah atas para faqihin (yang faham) & mengetahui kesalahan umatnya menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar bagi kebangkitan umat yang memiliki risalah.

Maka ketika para da’i mengkhianati amanahnya, para faqihin tidak berperan dalam umatnya, maka ini pertanda buruk bagi kehidupan & masyarakat.

Umat Islam adalah umat risalah, umat dakwah, maka tidak ada manfaatnya tanpa menunaikan risalahnya, tidak ada kebaikan yang dapat diharapkan tanpa dakwah. Dari itulah umat ini sejak dahulu sampai hari ini menjadi yang terdepan dalam mengajarkan kebaikan & nilai kemuliaan & yang sudah terbiasa bahwa keimanan akan menghindar dari kemunkaran, melawan dosa.

Umat ini menghabiskan hidupnya untuk risalah itu, mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membebaskan manusia dari kegelapan jahiliyah menuju ke cahaya Islam.

Melakukan perbuatan munkar adalah kehinaan & lemah kepribadian, jauh dari istiqamah, merendahkan diri sendiri, membuat manusia bertentangan dengan fitrahnya sendiri, membunuh kehormatannya.

Perbuatan maksiat, dosa & pelanggaran kadang terjadi di suatu masyarakat, kadang menjadi kebiasaan orang-orang jahat, perusak & menyimpang.

Bumi ini tidak akan pernah sepi dari keburukan, dan masyarakat tidak akan pernah sepi dari keanehan. Akan tetapi karakter masyarakat shalih tidak memberikan ruang bagi keburukan & kemunkaran untuk menjadi kebiasaan, gaya hidup & perbuatan yang mudah dikerjakan siapa saja.

Masyarakat shalih akan menjadi benteng kuat di hadapan kerusakan, penyimpangan, kejahatan dengan memberikan hukuman, peringatan & penolakan. Ketika itulah keburukan akan menyingkir, pendorongnya akan merugi.

Masyarakat akan semakin solid sehingga tidak bisa ditembus celahnya. Orang-orang atau umat yang sehari-hari hidup dengan kemunkaran, merasa nyaman dengannya, meridhai manhajnya, sudah tidak ada masalah dengannya, ia telah menutupi hatinya, meracuni fikirannya, kehinaan telah menelannya sepotong-sepotong, sehingga menjadi habitatnya & tidak merasa ada apa-apa dengan keberadaan & hegomoninya, maka dengan itu ia tidak akan mampu menyuruh yang baik & mencegah yang buruk, sebab seleranya telah berubah, hilang petunjuk, cahaya, pertolongan & ridha Allah.

Demikian,
Wallahu A'lam.

✒Akhukum Fillah,
Moch Fadhlurrohman Nafis حفظه الله تعالى
____________________________

RAIH AMAL SHOLIH, Mari IKUT MENYEBARKAN....

🌏☝🌏☝🌏☝🌏☝

📲 Bagi ikhwan, Antum ingin mendapat broadcast  Faedah & Pelajaran Islami dari Al Hadits maupun Al Qur'an ? Simpan nomor Whatsapp kami ( 0856-55-326-997) pada contact HP lalu kirim CHAT (BUKAN VIA SMS) ke Whatsapp "Jam'iyyah Ukhuwah Islamiyah"  dengan format ketik : Nama(spasi)Umur(spasi)Domisili/Asal(Spasi)Pekerjaan/kesibukan.
جزاك اللهُ خيرًا
بَارَكَ اللّهُ فِيْك

☎ Info , kritik & saran :
1. 085655326997
2. @emefrahmanen
3. http://www.arinestor-inspiration.blogspot.com/

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar