Kamis, 29 Januari 2015

Stress Menyebabkan Gemuk

Banyak yang bingung, bagaimana bisa stress atau banyak pikiran menyebabkan gemuk atau bertambahnya berat badan. Bukankah yang dipikirkan tambah banyak, tambah ruwet dan lebih membutuhkan banyak tenaga? Bukankah harusnya banyak kalori yang terbakar dan akibatnya jadi kurus?
Ternyata, ada dua alasan mengapa saat stres kita sering bertambah gemuk. Pertama, strees membuat kita lebih sering memanjakan diri dengan mengkonsumsi makanan yang membuat diri kita merasa nyaman. Sayangnya banyak yang lebih memilih makanan yang tidak sehat seperti junkfood saat stress. Selain itu, kondisi pikiran yang tidak jernih membuat kita cenderung makan sesuka hati tanpa memikirkan umlah yang dikonsumsi.

Sebab lain, hormon-hormon yang dihasilkan tubuh ketika kita sedang stres ternyata juga dapat membangkitkan rasa lapar sehingga kita jadi makan berlebihan. Selain keinginan makan, stres ternyata juga berpengaruh pada proses metabolisme tubuh. Dalam sebuah penelitian terungkap, saat stres metabolisme tubuh sedikit lebih lambat. Dibandingkah dengan orang yang tidak stres, mereka yang stres tubuhnya membakar kalori 104 lebih sedikit dalam 24 jam.

Tips yang bisa dilakukan adalah, biasakan menyimpan kudapan sehat dalam leari makanan. Buang jauh-jauh pikiran untuk menimbun snack ringan yang tinggi kalori di lemari makanan. Hal ini secara tidak langsung akan memaksa diri untuk hanya mengkonsumsi makanan yang sehat dalam kondisi apapun.

@Fimadani

KPK Hanya Panggung Untuk Menghancurkan Tokoh Islam dan Islam

Jangan-jangan KPK hanyalah panggung untuk menghancurkan tokoh Islam. Dampaknya bukan hanya hancurnya sejumlah tokoh Islam, tapi juga terhadap Islam itu sendiri.
Inilah persoalan yang paling pokok sekarang ini. Sehingga, setiap berbicara tentang tokoh Islam atau Islam, pasti memiliki konotasi yang negatif.
Satu per satu tokoh Islam menjadi tontonan dengan drama yang sudah dipersiapkan bagi publik, yaitu bertema: KORUPSI.
Sehingga, kalau berbicara tentang tokoh Islam, tokoh partai Islam, dan Islam, pasti publik atau masyarakat, dibenak kepalanya, langsung atau secara otomatis berbicara tentang : KORUPSI.
Setelah mendengar & membaca serta meneliti mari kita lihat nasib Al Amin, Luthfi Hasan Ishak (LHI), Ahmad Fathonah, Suryadarma Ali,  Anas Urbangrum, Zulkarnain Jabar.
Mereka harus menanggung nasib yang sangat malang, sesudah mereka di vonis oleh Tipikor. Tak ada lagi hari depan mereka di dunia. Mereka menjadi ‘pesakitan’ seumur hidup, dan bahkan dicabut hak-hak politiknya.
Sesudah KPK menetapkan status sebagai : TERSANGKA, maka ini menjadi bahan yang sangat ‘lezat dan nikmat’, dan sangat berharga yang disuguhkan oleh media kepada publik, tak henti-henti. Benar tidak ??!!
Media-media cetak, elektronik, dan  bahkan media social, mereka berebut, dan bahkan berlomba-lomba membuat siaran yang diulang-ulang dengan berbagai ‘bumbu’ yang sengaja, dan tujuan melakukan dramatisasi terhadap si ‘TERSANGKA’.
Mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan, yang di vonis 18 tahun, dan denda, totalnya semuanya bisa mencapai 20 tahun penjara. Kasus suap impor daging sapi itu, benar-benar menjadi kampanye yang sangat dahsyat, bukan hanya terhadap Luthfi, tapi termasuk komunitanya yaitu PKS. Padahal jelas-jelas, Luthfi Rp 0, dan tidak ada yang diterimanya secara langsung.
Pun juga nasib Ahmad Fathonah, harus mendekam di penjara 14 tahun. Sementara perusahaan yang menjanjikan ‘fee’ kepada Luthfi, yaitu Alisabeth Leman (Cina), hanya di vonis, tidak sampai dua tahun. Bayangkan...???!! Betapa tidak adilnya hukum ini.
Ketua Umum PPP, Suryadarma Ali, yang juga saat itu menjadi Menteri Agama, dijadikan : TERSANGKA’, usai memberikan dukungannya kepada Prabowo.
Suryadarma Ali di tuduh melakukan korupsi dana haji. Tentu, ini akan menjadi sangat emosional, terutama bagi publik, bagaimana tokoh PPP, dan menjadi Menteri Agama, melakukan  korupsi dana haji ?. Sungguh publik memiliki konotasi buruk.
Zulkarnain Jabar, seorang anggota DPR dari Golkar, pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IAIN Ciputat, menjadi : TERSANGKA’, akibat korupsi al-Qur’an. Sangat luar biasa, bukan hanya dana  haji, pengurusan al-Qur’an pun di korupsi. Tentu ini, mempunyai dampak yang sangat buruk di mata publik, bagaimana mungkin  al-Qur’an menjadi ajang korupsi.
Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang pernah menjadi Ketua Umum PB HMI, mendapat giliran dari KPK menjadi : TERSANGKA’, kasus Hambalang. Namun, sampai sekarang yang ditemukan hanya menerima  gratifikasi sebuah mobil ‘Harier’, dan Anas di  vonis 10 tahun penjara.
Begitulah KPK sudah berhasil menjadikan tokoh-tokoh Islam, dan partai Islam, sebagai konotasi buruk di hadapan publik.
Para tokoh Islam dan partai Islam, semua mereka menjadi : TERSANGKA’ itu momentumnya menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014.
Sehingga dengan menjadikan mereka sebagai : TERSANGKA’ itu, dipastikan akan mempunyai ‘efect damage’ (dampak kehancuran) terhadap partai-partai Islam maupun tokoh-Islam.
Memang sangat luar biasa liputan media-media Kristen, sekuler, liberal, dan nasionalis, menghantam para tokoh-tokoh Islam yang sudah mendapatkan status sebagai : TERSANGKA’ oleh KPK.
Selanjutnya, akibat tokoh-tokoh  Islam menjadi 'TERSANGKA', tak aneh, kemudian keluar skenario penghancuran, bukan hanya para tokohnya, tapi juga partai-partai Islam.
Bandingkan dengan kasusnya tokoh PDIP, Emir Moeis. Di  mana Emir Moeis itu, sudah menjadi anggota dan pimpinan Panitia Anggaran (Banggar) sejak tahun 1999, tapi sekarang Emir hanya di vonis 3 tahun penjara.
Berapa uang yang sudah ‘ditelan’ oleh  Emir’. Sedangkan Luthfi diganjar 18 tahun penjara, dan dicabut hak-hak politik, padahal yang diterima Luthfi Rp 0.
Sekarang ribut KPK dengan Polri. Padahal, laporan tentang rekening ‘gendut’ sudah ada sejak tahun 2004. Di mana sejumlah perwira tinggi Polri di duga memiliki rekening, yang nilai ratusan miliar. Apa tindakan dan langkah KPK ?
Kasus Bank Century Rp 6,7 triliun, tidak jalan, dan akhirnya menguap. Begitu pula kasus yang sampai sekarang membebani rakyat, karena menanggung bunganya, seperti yang nilainya BLBI Rp 650 triliun.
Tak ada tindakan apapun dari KPK. Termasuk para konglomerat yang lari keluar negeri (Singapura dan Cina). Seperti Syamsul Nursalim ? Mengapa KPK bisa menangkap Nazaruddin, tapi mengapa tidak dapat menangkap Syamsul Nursalim ?
Kalau dikumpulkan berapa kerugian negara yang dimaling atau dikorup oleh para tokoh atau politisi Islam, dibandingkan yang dikorup para pelaku Bank Century, BLBI dan lainnya ?
KPK juga tidak menindak laporan terkait dengan kasus Bus Transjakarta yang menghabiskan dana Rp 5,3 triliun. Mustahil, kasus itu hanya sebatas kabar sekilas saja tanpa Bapak Jokowi tahu.
Islam tidak mentolerir adanya korupsi. Korupsi tidak bisa dibiarkan hidup di negeri ini. Tapi, para pejual negara, para penggadai negara, termasuk para kolabotor asing, lebih berbahaya.
Negeri ini sudah dikuasai dan  dijajah oleh ‘Asing dan A Seng’. Sehingga alat-alat kekuasaan dan instrument negara menjadi alat kepetingan 'Asing dan A Seng'.
Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Bushro Muqaddas, yang sebelumnya adalah  para aktivis LSM, sudah berhasil melakukan ‘killing ground’ terhadap tokoh-tokoh Islam, dan partai Islam. Sehingga, ‘efect damage’nya akan terasa sangat panjang.
Karena itu publik atau rakyat kehilangan kepercayaan terhadap tokoh-tokoh Islam, dan Islam itu sendiri. Na'udzubillah. Begitulah KPK.
Sekarang terjadi kakacauan politik akibat konflik antara Polri dan KPK. Haduuhh... Runyam.

Maka Ingatkanlah dengan Al-Qur’an

Mari menghafal atau mengingat sepotong firman Allah Ta’ala ini:

فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ

“Maka beri peringatanlah dengan Al Qur’an orang yang takut kepada ancaman-Ku.” [Q.S. Qaf: 45]

Bersyukurlah kawan, jika punya kawan yang masih ada atsar atau bekas keimanannya; yakni yang jika diperdengarkan kepadanya ayat al-Qur’an, qalbunya bergejolak, disebabkan hakekat yang dimaklumi, dan makrifat yang diselami. Al-Qur’an diturunkan bukanlah untuk menyempitkan hayat Nabi kita dan kita. Al-Qur’an diturunkan sebagai peringatan buat kita. Allah Ta’ala berfirman:

طه – مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ – إِلَّا تَذْكِرَةًۭ لِّمَن يَخْشَىٰ

“Thaha, Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).” [Q.S. Thaha: 1-3]

Maukah kita menjadi orang yang ber-khasyyah dan berkhusyu’ terhadap dan di hadapan Allah Ta’ala? Maka terimalah petuah al-Qur’an. Dengarkanlah al-Qur’an. Sanubarikan ayat-ayat al-Qur’an. Pelajarilah bahasa Arab demi memahami al-Qur’an. Rugilah bagi yang meremehkan. Untunglah bagi yang mengupayakan.

Di surat Qaf tersebut, Allah memerintahkan Rasul-Nya yang mulia untuk memberi peringatan pada siapapun yang ada rasa takut pada ancaman Allah, dengan al-Qur’an! Kenapa? Karena orang yang keimanannya rendah, tidak ada rasa takut pada Allah atau sering bermaksiat, qalbunya tidak hidup dengan al-Qur’an. Dan ini adalah pembusukan sebelum pembusukan jasad. Al-Qur’an hanya bermanfaat dan dimanfaatkan bagi dan oleh qalbu yang hidup.

Sesekali orang beriman melakukan kemaksiatan, namun peringatan yang tertera dalam al-Qur’an membuat mereka berbalik arah menuju Allah Ta’ala.

Maka, bagaimana keadaan qalbu kita terhadap al-Qur’an? Apakah sekadar membaca namun sebenarnya tidak pernah mau memahami peringatan di dalam al-Qur’an?

Maka berilah peringatan pada dirimu sendiri, sekiranya benar kamu memang takut pada Allah al-Jabbar al-Mutakabbir.

Rabu, 28 Januari 2015

Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW

Dan di hari Tasyrik turun surat an-Nashr. Ibnu Abbas mengomentari turunnya ayat ini, bahwa sudah dekat ajal Rasulullah saw. Di bulan Safar beliau mengunjungi syuhada Uhud dan menunaikan sholat untuk mereka, seolah mengucapkan perpisahan bagi yang hidup dan yang mati. Kemudian ke masjid Nabawi dan berkhutbah diatas mimbar:” Saya akan mendahului kalian dan saya akan menjadi saksi bagi kalian. Dan demi Allah saya akan melihat telagaku sekarang, saya diberi kunci-kunci perbendaharaan dunia, dan saya demi Allah tidak takut kalian musyrik setelahku, tetapi aku takut kalian akan berlomba-lomba meraih dunia”.

Malamnya beliau menuju kuburan Baqi dan memohonkan ampun bagi mereka dan mengucapkan salam: Assalamu’alaikum wahai ahli kubur. Beliau meneruskan:” Akan terjadi fitnah seperti gelapnya malam yang terakhir mengikuti yang awal, dan yang akhir lebih buruk dari yang awal”. Rasulullah saw. memberikan kabar gembira pada ahli Baqi dan berkata:” Kami akan menyusul kalian”.

Permulaan Rasulullah saw. sakit di akhir bulan Safar setelah mengantarkan jenazah, sakit kepala berat dan demam. Pada saat sakit berat itu Rasulullah masih sempat bertanya giliran pada istrinya: ”Saya besok dimana ?”. Maka seluruh istrinya setuju untuk dirawat dirumah ’Aisyah ra. ’Aisyah senatiasa membacakan Al-Qur’an, surat Al-Falaq dan Anas dan membacakan do’a untuk Rasul saw.

Pada hari kelima sebelum wafatnya, panas dan demam Rasulullah saw. meningkat dan minta disiram air. ” Siramilah aku tujuh gayung dari sumur yang berbeda supaya aku bisa bertemu sahabat. Kemudian panasnya berkurang dan masuk masjid, duduk di belakang mimbar dan berkhutbah:” Semoga Allah melaknat Yahudi dan Nashrani, mereka menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid”. Kemudian melanjutkan:” Janganlah engkau jadikan kuburku patung yang disembah”. Kemudian beliau menawarkan dirinya untuk diqishos:” Siapa yang dahulu pundaknya di cambuk, maka inilah pundaku siap di cambuk, siapa yang dahulu kehormatannya dicederai, maka inilah kehormatanku siapa dibalas”. Setelah itu sholat Dzuhur. Dan ba’da sholat Dzhuhur beliau melanjutkan khutbah, berbicara tentang keutamaan Abu Bakar dan keutamaan Al-Anshar.

Pada hari keempat sebelum wafatnya Rasulullah saw. memberikan beberapa wasiat. Pertama; wasiat agar membebaskan Jazirah Arab dari Yahudi, Nashrani dan Musyrik, kedua; wasiat untuk berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah, ketiga; wasiat untuk tetap menjaga shalat dan memelihara budak”. Dan walaupun sakit berat, Rasulullah saw. tetap shalat bersama para sahabat. Pada malam hari menjelang ’Isya, sakit Rasulullah semakin berat dan tidak mampu keluar masjid. Rasul saw. bertanya pada ’Aisyah:” Apakah manusia sudah shalat ? ”. ”Belum wahai Rasulullah, mereka menunggumu”. Rasul berkata:” Letakkan air wudhu, ketika Rasul akan wudhu jatuh pingsan, dan ketika sadar bertanya lagi:” Apakah manusia sudah shalat ?” Dan begitulah ketika Rasul saw akan wudhu terjatuh lagi, sehingga mengutus seseorang agar Abu Bakar mengimami shalat. Dan Abu Bakar mengimami shalat selama 17 kali selagi Rasul saw. masih hidup. Sebenarnya ’Aisyah meminta berkali-kali agar jangan Abu Bakar yang mengimami shalat, tetapi Rasul saw. menolaknya dan tetap menyuruh Abu Bakar untuk mengimami shalat.

Sehari sebelum wafat, kondisi Rasul saw. agak ringan sehingga keluar bersama manusia untuk sholat berjamaah. Melihat itu Abu Bakar mundur, tetapi Rasul saw. mengisyaratkan untuk tidak mundur. Dan Abu Bakar mengikuti shalat Rasul saw. Rasul saw. memerdekakan budak-budaknya, bersedekah 7 dinar dan memberikan alat-alat perang pada sahabat. Malamnya ’Aisyah hutang minyak pada tetangganya sedang baju besi Rasulullah saw digadaikan pada seorang yahudi untuk mendapatkan 30 sha gandum.

Pada hari Senin Shubuh Rasulullah saw. menyingkapkan tirai kamarnya dan para sahabat kaget bercampur gembira, menyangka Rasul saw. akan ikut shalat bersama mereka. Rasul melihat mereka dan mengisyaratkan untuk melanjutkan shalatnya. Kemudian Rasul saw. menutup tirai dan tidak shalat bersama mereka. Ketika waktu Dhuha Rasul memanggil Fatimah membisiki sesuatu lalu Fatimah menangis. Kemudian membisiki lagi dan Fatimah tersenyum. ’Aisyah bertanya- setelah wafatnya Rasul- tentang isi bisikan itu, maka Fatimah ra. menyampaikan:” Bahwa Rasul akan wafatnya, maka Fatimah menangis, kemudian dibisiki lagi, bahwa keluarga pertama yang akan menyusul Rasul saw. adalah Fatimah ra. maka beliau tertawa. Dan Rasul saw. juga memberikan kabar gembira bahwa Fatimah adalah pemimpin wanita (wanita terbaik) dunia.

Melihat betapa beratnya penderitaan Rasul maka Fatimah r. berkata:” Betapa beratnya engkau wahai ayahku”. Rasul menjawab:” Bapakmu tidak akan ada lagi penderitaan setelah ini”. Kemudian memanggil Al-Hasan dan Al-Husain dan menciumnya dan memberi wasiat yang baik pada keduanya. Mendo’akan istri-istrinya dan memberi nasehat.

‘Aisyah membaringkan Rasul saw. dipangkuannya, Abdurahman bin Abu Bakar masuk memberi siwak, dan Rasul saw bersiwak, mengambil sedikit air mengusap mukanya, ‘Aisyah mendengar bisikan Rasul saw. terakhir:” Bersama orang-orang Engkau yang telah beri ni’mat dari para nabi, shidiiqin, syuhada dan sholihin. Ya Allah amuni aku, rahmati aku, dan sampaikan aku dengan Ar-Rafiqul A’la (Kekasih Agung, Allah), Kekasih Agung”.

Demikian kematian senantiasa memberi nasehat bagi setiap manusia yang lalai agar kembali kepada Allah. Kematian adalah pemberi nasehat yang bisu, pemberi nasehat yang setia mengunjungi manusia dalam suka dan duka dan cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat.

Dan akhirnya semoga kita diberikan tetap istiqomah dalam keimanan sehingga di akhirat kelak akan dikumpulkan bersama para nabi shiddiqin, syuhada dan shalihin. Amien Yaa Rabbal ‘alamiin. Wallahu a’lam bishowwab.

@Majalah SAKSI, Jakarta

Selasa, 27 Januari 2015

“Bau Busuk” KPK dan Jokowi Tercium Juga Akhirnya http://muslimina.blogspot.com/2015/01/bau-busuk-kpk-dan-jokowi-tercium-juga.html “Bau Busuk” KPK dan Jokowi Tercium Juga Akhirnya

Dalam kehidupan bernegara dan berbangsa tak bisa lepas dari berbagai kepentingan. Maka, gesekan antar kepentingan pun acap kali terjadi berulang kali. Jika kepentingan itu adalah untuk sama-sama mewujudkan kebenaran dan kebermanfaatan, tidaklah perlu di ambil pusing. Namun yang ada, benturan kepentingan yang terjadi hanya karena kepentingan golongan atau kelompok semata.

Kita tahu, masa Pilpres 2014 adalah sebuah masa yang penuh dengan pencitraan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Media lokal sampai media asing hampir semua memoles citra Jokowi se-sempurna-nya. Seolah Jokowi manusia yang tidak punya kesalahan, walau sedikit. Sebagian besar rakyat pun terpedaya dengan aksi citra tersebut. Bahkan banyak gerakan relawan Jokowi muncul untuk selalu membela Jokowi dengan berbagai cara dan membabi buta. Jika ada orang yang kritik Jokowi, maka akan di bully habis-habisan dan di tuding sebagai tukang fitnah, Jonru korbannya. Aneh!

Singkatnya, Jokowi dan Jusuf Kalla pun di tetapkan jadi presiden dan wakil presiden RI 2014-2019.

Pelan-pelan pendukung Jokowi merasakan gelagat Jokowi yang tidak santun. Protes mulai bermunculan, lalu reda. Muncul lagi, reda lagi. Sampai pada momentumnya Jokowi naikkan harga BBM, Jokower seperti pasukan goyah, membela Jokowi tapi pada posisi dilema. Walau pada sebelumnya sudah kecewa dengan koaliasi tanpa syarat.

Kebijakan demi kebijakan Jokowi semakin aneh. Angkat menteri bermasalah, Watimpres mantan bos judi, dan yang masih menghebohkan hingga kini adalah calon kapolri Komjen Budi Gunawan (BG) yang punya rekening gendut dan tersangka korupsi KPK, publik tahu BG titipan Megawati. Bau busuk itu sudah mulai dirasakan.

Dugaan publik semakin benar adanya, ketika terjadi penyerangan balasan kepada KPK karena tetapkan BG tersangka korupsi. Plt Sekjen PDIP Hasto “menyerang” Abraham Samad (AS), politisi PDIP Sugianto Sabran “menyerang” Bambang Widjajanto (BG) ke Polisi. Upaya pelemahan KPK pun seperti sudah dimainkan dengan cara sistematis. Karena ada Hendropriyono ikut bermain.

Atas gesekan (baca: tabrakan) KPK dan Polri, Jokowi pun seolah “netral”, padahal publik bisa baca kemana arah mata angin keperpihakannya. Bau busuk semakin terasa.

BW yang ditangkap pagi hari (23/1) oleh Polisi dilepaskan dini hari (24/1) dan akan diperiksa sepekan kemdian. Namun perseteruan lembaga antirasuah dan koprs bhayangkara masih terus terjadi, karena Bareskrim dikabarkan akan menggeledah kantor KPK. AS pun meminta bantuan kepada Panglima Tinggi TNI, Moeldoko untuk menjaga kantor KPK dari “serangan” polisi.

AS seperti orang kebingungan dan sedikit lihai dalam bersandirwara, ada adegan AS teteskan air mata ketika konferensi pers soal BG ditangkap. Ya, KPK tidak pernah salah walau AS sudah ingkar janji kepada ratusan juta rakyat Indonesia. KPK melalui AS pernah janji akan periksa Megawati, tapi nihil. Nama Ibas pernah di sebut dipersidangan tapi tidak di telusuri KPK, begitu juga kasus Century yang terkesan setengah hati dimainkan.

Juga, KPK pernah penjarakan Luthfi Hasan Ishak (LHI) dengan bukti yang lemah dan terkesan ada konspirasi. Terbukti tidak ada kerugian negara Rp.0 pun terkait kasus LHI. Kini, eh PDIP akui KPK mainkan konspirasi juga karena KPK jadikan BG tersangka, padahal dulu ejek PKS.

“Dosa” KPK dulu – pun – di pilpres 2014 begitu terasa, karena cuma tersangka korupsi yang di Koalisi Merah Putih (KMP) saja dijadikan target. Padahal, kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sarangnya koruptor karena ada partai jawara korupsi disana, PDIP, tidak dijadikan target. Sekali lagi, KPK tidak pernah salah, begitu juga Jokowi.

Nah, dibalik pembelaan mati-matian kepada Jokowi dan KPK saat ini, tak bisa di sangkal bahwa hidung  rakyat sudah mencium bau busuk itu. Ya, “bau busuk” Jokowi sudah di cium bukan hanya dari “kubu opisisi” saja, namun juga pendukung Jokowi sendiri, banyak yang kesal dan menyesal pilih Jokowi lalu berbalik kritik Jokowi. Catatan pentingnya, Jonru kritik Jokowi dituding “fitnah”, sedang Jokowers kritik Jokowi di sebut “cerdas”. Ayo mikir.

Sementara itu, “bau busuk” KPK juga bukan hanya dicium oleh pro LHI saja (PKS), PDIP dan mitra koalisinya pun mencium. Dengan dalih mau selamatkan KPK, politisi PDIP serang komisioner KPK satu persatu. Anehnya, bau busuk bukan hilang, makin bertambah. Testimoni Hasto untuk serang AS dan laporan Sugianto Sabran terkait kasus BW malah jadi blunder ke Jokowi dan PDIP sendiri.

Diantara sengitnya konflik KPK dan Polri, dan ditengah “kesedihan” KPK atas kasus BW, ada “kubu politik” yang melakukan pesta pora di tengah malamnya. Ya, Megawati Soekarno Putri gelar pesta bersama mitra politiknya pada tanggal 23/1/2015, dihari ultah Mega yang ke 68 tahun.

Akhirnya, jika semua rakyat Indonesia mau jadi negarawan sejati, ambil-lah pelajaran berharga dari “bau busuk” yang sudah tercium kini. Semoga.

Senin, 26 Januari 2015

Ketindihan ? Apa Itu ?

Fenomena seseorang terbangun dari tidur, tapi merasa tidak bisa bergerak kerap dikaitkan dengan keberadaan makhluk gaib di sekitar kita.

Namun, hal itu dibantah oleh para ilmuwan dari Universitas California, Amerika Serikat. Mereka menegaskan fenomena itu bukan karena kemunculan sosok hantu.

Artikel dalam jurnal Medical Hypotheses yang ditulis oleh Baland Jalal dan Vilayanur Ramachandran dari Universitas California, San Diego, dijelaskan tindihan disebabkan gangguan yang terjadi pada bagian otak yang membawa peta 'diri'.

Tindihan biasanya terjadi saat masa 'rapid eye movement' (REM) atau yang biasa dikenal dengan masa bermimpi.

Orang-orang yang tidur di tahap ini biasanya akan bermimpi, tetapi otot-otot mereka hampir lumpuh. Ini adalah bentuk mekanisme perlindungan diri untuk mencegah tubuh melakukan 'sleep walking' alias tidur sambil berjalan saat REM berlangsung.

Bagaimana dengan kemunculan sosok hantu dan rasa sesak di dada yang biasa terjadi saat tindihan?

Penjelasan yang mungkin diberikan, halusinasi diakibatkan oleh gangguan sesaat otak ketika masa REM berlangsung.

Pada otak bagian tengah atas (lobes parietal), terdapat bagian yang menyimpan gambar duplikasi dari kita sendiri.

Saat kita tiba-tiba terbangun ketika REM berlangsung, bagian lobes parietal juga bertugas menginstruksikan otot untuk bergerak.

Akan tetapi, saat itu terjadi kondisi tubuh kita sejatinya masih dalam tahap REM -- fase kelumpuhan sesaat.

Perintah otak yang bertentangan dengan kondisi REM itulah yang akhirnya menimbulkan gangguan pada otak yang berujung pada halusinasi.

"Penampakan hantu bisa jadi ketika otak mencoba untuk membayangkan tubuhnya sendiri bergerak, yang berakibat pada munculnya sosok halusinasi," kata Jalal.

Jadi bila seseorang yang merasa salah satu anggota tubuhnya tidak bisa digerakkan. Misalnya tangan, maka akan melihat hantu yang tidak mempunyai tangan. (Daily Mail)

Lebih Dekat dengan Salman bin Abdul Azis

Salman bin Abdulaziz Al Saud menjadi Raja Arab Saudi yang baru. Dia menggantikan King Abdullah bin Abdulaziz yang meninggal pada Jumat 23 Januari 2015, dalam usia 90 tahun.

Salman lahir di Saudi pada 31 Desember 1935. Ibunya adalah Hassa Al Sudairi. Nama lengkapnya adalah Salman bin Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Mohammed bin Saud.

Dia merupakan putra mahkota ketiga tahta Kerajaan Saudi. Salman ditetapkan sebagai putra mahkota pada bulan Juni 2012, setelah dua kakak lelakinya wafat pada akhir 2011 dan pertengahan 2012.

Salman telah kenyang dengan pengalaman di pemerintahan. Pada dekade 1950-an, sang ayah, Raja Abdulaziz, menunjuknya sebagai perwakilan dan walikota di Riyadh pada 17 Maret 1954. Kala itu usianya 19 tahun.

Dia kemudian ditunjuk sebagai Gubernur Riyadh pada 4 Februari 1963. Selama menjadi Gubernur Ibukota Saudi itu, Salman memiliki reputasi cemerlang. Dia menjadikan Riyadh dari kota medium menjadi metropolis. Salman menarik pariwisata, investasi, dan investasi asing di dalam negaranya.

Selain itu, Salman juga dikenal lihai menengahi perbedaan pendapat, menangani masalah hukum, dan juga menangani masalah-masalah ekonomi.

Pada 5 November 2011, Salman diangkat menjadi Menteri Pertahanan, menggantikan saudaranya, almarhum Putra Mahkota Sultan, dan juga Pangeran Sattam bin Abdulaziz. Hari itu juga Salman terpilih sebagai anggota Dewan Keamanan Nasional (NSC).

Pada 18 Juni 2012, Salman ditunjuk sebagai putra mahkota Kerajaan Saudi, tak lama setelah kematian saudatanya, Pangeran Nayef bin Abdulaziz. Dia juga ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri Saudi. Pada 27 Agustus 2012, Pengadilan Kerajaan Saudi mengumumkan Salman bertanggung jawab atas urusan negara sejak Raja Abdullah berada di luar negeri karena liburan pribadi.

Sebagai Raja Saudi, Salman menjadi Pemelihara Dua Masjid Suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sementara, posisi putra mahkota diwarisi saudara tiri Salman, Muqrin bin Abdulaziz Al Saud. (Dari berbagai sumber)

Sabtu, 24 Januari 2015

Hadits-hadits Tentang Keutamaan Fathimah Radhiyallahu Anha

Hadits-hadits Tentang Keutamaan Fathimah Radhiyallahu Anha
1. Ahmad bin Abdullah bin Yunus dan Qutaibah bin Sa’ad telah memberitahukan kepada kami, keduanya (Ahmad dan Yunus) dari Al-Laits bin Sa’ad, Ibnu Yunus berkata, Laits telah memberitahukan kepada kami, Abdullah bin Ubaidillah bin Abi Mulaikah Al-Qurasyi At-Tamimi telah memberitahukan kepada kami, Al-Miswar bin Makhramah telah memberitahukan kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dari atas mimbar,

“Sesungguhnya keluarga Bani Hisyam bin Mughirah meminta restu kalau mereka akan menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abu Thalib. Dan aku tidak merestuinya, aku tidak merestui, sekali lagi aku tidak akan merestui kecuali jika Ali bin Abu Thalib berkenan menceraikan putriku terlebih dahulu kemudian menikahi putri mereka tersebut. Putriku adalah bagian dari diriku, sehingga apapun yang mengganggunya tentu akan menggangguku dan apa yang menyakitinya juga akan menyakiti diriku.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)

2. Ahmad bin Hanbal telah memberitahukan kepada kami, Ya’qub bin Ibrahim telah memberitahukan kepada kami, ayahku (Ibrahim) telah memberitahukan kepada kami, dari Al-Walid bin Katsir, Muhammad bin Amru bin Halhalah Ad-Du`ali telah memberitahukan kepadaku, bahwa Ibnu Syihab telah memberitahukan kepadanya, bahwa Ali bin Al-Husain telah memberitahukan kepadanya, bahwa pada saat mereka sampai di Madinah setelah dari Yazid bin mu’awiyah, tempat terbunuhnya Al-Husain bin Ali Rahmatullah Alaih, maka Al-Miswar bin Makhramah menemuinya (Ali bin Al-Husain) dan berkata kepadanya,

“Apakah engkau membutuhkan sesuatu yang harus aku lakukan?”

Dia menjawab, “Tidak.”

Lalu Al-Miswar berkata lagi, “Apakah engkau mau memberikan pedang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepadaku? Aku sangat takut mereka akan membunuhmu dan merampasnya dari tanganmu. Demi Allah jika engkau memberikannya kepadaku niscaya aku tidak akan melepaskannya sampai mereka dapat mengalahkanku.

Sungguh Ali bin Abi Thalib pernah meminang putri Abu Jahal dengan memadu Fathimah Radhiyallahu Anha. Maka aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dari atas mimbar ini terkait pinangan itu dan saat itu aku masih muda, beliau bersabda, “Sungguh Fathimah adalah bagian dari diriku dan aku mengkhawatirkan akan adanya gangguan dalam agamanya.”

Al-Miswar berkata, “Kemudian beliau menyebut menantunya dari kalangan Bani Abdi Syams. Beliau memujinya atas kepribadiannya sebagai menantu dan kebaikannya. Beliau bersabda, “Ia berterus terang kepadaku, jujur dan jika berjanji kepadaku selalu menepatinya. Sungguh aku tidak akan mengharamkan hal yang halal dan juga tidak akan menghalalkan hal yang haram, tetapi -Demi Allah- seorang putri Rasulullah (utusan Allah) dan putri musuh Allah (Abu Jahal) tidak boleh berkumpul dalam satu tempat selamanya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

3. Manshur bin Abi Muzahim telah memberitahukan kepada kami, Ibrahim bin Sa’ad telah memberitahukan kepada kami, dari ayahnya (Sa’ad), dari Urwah, dari Aisyah. (H) Zuhair bin Harb telah memberitahukan kepadaku –teks hadits ini miliknya-, Ya’qub bin Ibrahim telah memberitahukan kepada kami, ayahku (Ibrahim) telah memberitahukan kepadaku, dari ayahnya, bahwa Urwah bin Az-Zubair telah memberitahukan kepadanya, bahwa Aisyah telah memberitahukan kepadanya,

“Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memanggil putrinya Fathimah. Lalu beliau membisikkan sesuatu kepadanya sehingga ia pun menangis, kemudian beliau membisikkannya lagi dan ia pun tertawa.”

Setelah itu Aisyah berkata, “Aku bertanya kepada Fathimah, ‘Apa gerangan yang dibisikkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepadamu sehingga engkau menangis, kemudian apa lagi yang dibisikkan kepadamu sehingga engkau tertawa?”

Fathimah menjawab, “Beliau membisikkan kepadaku dan telah mengabarkan kepadaku akan kematiannya, lantas aku pun menangis, kemudian beliau membisikkan lagi untuk telah mengabarkan kepadaku bahwa aku adalah orang yang pertama kali menyusul beliau dari keluarganya, lantas aku pun tertawa.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi)

http://www.fimadani.com

Sumber Makanan Sehat untuk Anak

Masa anak-anak adalah masa perkembanagn dan pertumbuhan. Pada masa ini anak dalam masa pertumbuhan yang pesat. Mulai dari fisik hingga perkembangan otaknya, Sebab itu, sangat penting untuk mengonsumsi berbagai makanan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak.

Diantara sekian banyak makanan sehat, ada beberapa yang paling bermanfaat untuk perkembangan otak anak.Berikut ini diantaranya:

Salmon. Salmon adalah salah satu jenis ikan yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 paling tinggi diantara ikan yang lain. Dengan mengonsumsi salmon dapat melindungi syaraf-syaraf otak anak agar tidak rapuh. Sehingga memiliki daya ingat yang lebih lama. Cara pengolahannya lebih baik tidak digoreng, hal ini agar kandungan gizinya tidak banyak yang rusak. Bisa dengan cara dikukus atau diungkep.

Telur. Telur dapat membantu perkembangan “IQ” (intelligence quotient) pada anak. Telur sangat penting dikonsumsi oleh anak usia sekolah. Telur merupakan sumber yang kaya akan protein dan zat gizi penting khususnya vitamin D, B12, dan kolin. Sebelum mengkonsumsi telur pastikan bahwa telur dimasak sampai benar-benar matang dan bersih. Sebab konsumsi telur yang kurang bersih (terkontaminasi cangkang yang kotor dari kotoran ayam) dan setengah matang, dapat menimbulkan resiko tertelannya bakteri Salmonella.

Kacang-kacangan. Kacang merupakan sumber vitamin E yang baik untuk tubuh. Vitamin ini merupakan zat anti oksidan yang diperlukan untuk melindungi sel syaraf. Selain itu, kacang-kacangan juga kaya akan protein.

Aneka berry. Berbagai macam jenis berry mengandung antioksidan tinggi khususnya vitamin C. Biji dan buah berry memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan otak anak.

Sayuran. Begitu banyak jenis sayuran dengan berbagai warna yang sering ditemukan. Wortel, tomat, ubi, bayam, labu kuning, buncis, merupakan aneka sayuran dengan aneka warna yang menarik. Sayuran dengan warna cerah ini merupakan sumber antioksidan paling baik untuk menjaga sel otak anak menjadi lebih kuat dan sehat. Pada saat mengolah sayuran, usahakan tidak memanaskannya terlalu lama agar kandungan gizinya tidak rusak.

Susu dan yoghurt. Produk susu kaya akan protein dan vitamin B. Protein dan vitamin ini penting untuk pertumbuhan jaringan otak. Mengkonsumsi susu dan yoghurt dapat membuat perut kenyang dan dapat menjadi sumber energi yang baik untuk otak. Selain itu susu juga merupakan sumber kalsium yang baik. Sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi.

Homs, Saksi Bisu Keadilan Islam

Homs, sebuah kota tua yang sarat dengan peninggalan sejarah peradaban manusia. Dari mulai peradaban kerajaan asiriyah hingga emperium Romawi serta kerajaan Yunani kuno pernah meninggalkan jejak kekuasaannya di bumi Homs.

Selama kurang lebih 2000 tahun, jauh sebelum pendudukan emeperium Romawi, Homs telah menjadi kunci pasar agricultural dan pusat perdagangan di wilayah Syiria bagian utara. Sebelum api revolusi meletus di tahun 2011, Homs telah dikenal pula sebagai kota industri dan perekonomian di dataran Suriah.

Homs telah menjadi saksi bisu atas kepahlawanan pasukan kaum Muslimin yang dipimpin oleh sahabat Nabi -shollallohu ‘alaihiwasallam- yang bernama Abu Ubaidah bin Jarroh –rodliyalloh ‘anhu-. Tepatnya di tahun ke 15 Hijriyah, di musim dingin yang diselimuti salju, pasukan kaum muslimin mengepung kota Homs. Penaklukan kota Homs menjadi agenda penting berikutnya setelah kemenangan gemilang kaum muslimin pada perang Yarmuk serta jatuhnya kota Damaskus ketangan kaum muslimin. Itu semua atas arahan dan perintah kholifah rosyidah Umar bin Khotthob –rodliyalloh ‘anhu-.

Akhirnya kota Homs berhasil dikuasai kaum muslimin setelah pengepungan yang berlangsung sampai berakhirnya musim dingin. Semula mereka -pasukan Romawi- enggan untuk menyerah, namun setelah mereka melihat ketegaran dan keteguhan pasukan kaum muslimin serta pekikan takbir yang berkali-kali mengguncang kota Homs, akhirnya mereka menyerah. Sampai ada di antara mereka menyaksikan beberapa rumah dan dinding hancur hanya dengan pekikan takbir dari kaum muslimin. Allah Akbar…[Al Bidayah wan Nihayah; juz 7; hal 50].

Setelah dikuasainya Homs, kholifah Umar bin Khotthob –rodliyalloh ‘anhu- mengutus salah seorang sahabat Nabi yang bernama Sa’id bin ‘Amir al Jumahi –rodliyalloh ‘anhu-. Beliau ditunjuk sebagai gubernur di wilayah Homs. Sa’id bin ‘Amir adalah sosok cendekiawan dan rendah diri. Sikap waro’ dan zuhud selalu menghiasi kehidupan beliau. Beliaulah yang perkataannya paling didengar oleh Umar bin Khotthob di hari-hari pertama kekholifahan beliau. Sa’id bin ‘Amir berbicara dengan tegas kepada kholifah dan dengan penuh hormat beliau menyampaikan :

“Wahai Umar, aku mewasiatkan kepadamu untuk selalu takut kepada Allah dalam hak-hak manusia dan janganlah engkau takut kepada manusia dalam hak-hak Allah. Janganlah ucapanmu menyelesihi perbuatanmu, ketahuilah bahwa sebaik-baik perkataan adalah apa yang dibenarkan dengan perbuatannya”.

“Wahai Umar,perhatikan kepada orang-orang yang mana Allah telah menjadikanmu wali bagi mereka baik dari yang jauh maupun yang dekat dari kaummuslimin. Hendaklah engkau mencintai untuk mereka sebagai mana engkau mencintai untuk dirimu sendiri. Bencilah untuk mereka sepert iengkau membenci sesuatu untuk dirimu dan keluargamu. Dan hendaklah engkau kembalikan kesesatan menuju kepada kebenaran dan janganlah engkau takut celaan orang yang mencela saat engkau menegakkan hak-hak Allah”.

Lalu kholifah Umar bin Khotthob berkata : “Dan siapakah yang bisa melakukan hal itu wahai Sa’id?”

Sa’id menjawab :“Yang bisa melakukan hal itu adalah orang seperti engkau dari orang-orang yang Allah telah menjadikan mereka pemimpin bagi umat Muhammad -shollallohu ‘alaihiwasallam-  dan tidak ada seseorang pun di antara dia dan Allah”. [Shuwar min hayatisshohabah; hal 20]

Pantas saja, karena ketakwaan yang dimiliki oleh beliau, kholifah Umar menunjuk beliau menjadi gubernur Homs. Semula Sa’id menolak amanah besar itu. Beliau berkata :“Wahai Umar janganlah engkau memberikan kepadaku fitnah besar !”

Kemudian Umar marah :“Celakaengkau, engkau serahkan urusan kekholifahan kepadaku lalu engkau berlepas tangan dariku !”
Setelah itu bergegaslah Sa’id bin ‘Amir menuju Homs untuk segera menjalankan tugas sebagai gubernur di wilayah tersebut. Hingga tidak selang begitu lama, khoifah Umar bin Khotthob mengunjungi Homs. Beliau mendapati sebagian dari penduduk Homs yang bisa dipercaya untuk mencatatkan nama-nama orang fakir miskin dari Homs. Dengan sigap mereka pun menulis daftar nama-nama orang fakir miskin.

Betapa terkejutnya kholifah Umar ketika disodorkan kepada beliau nama-nama orang fakir miskin, tertulis di urutan pertama adalah orang yang bernama Sa’id bin ‘Amir. Lalu kholifah Umar bertanya ;“Siapakah Sa’id ini? Apakah dia gubernur kalian ?” Mereka menjawab : “Ya, benar”. “Gubernur kalian faqir ?!” Tanya kholifah Umar keheranan. Mereka pun menjawab lagi ;“Ya, benar. Demi  Allah telah berlalu hari-hari dan kami tidak mendapati rumah beliau dinyalakan api untukmemasak”.

Menangislah Umar bin Khotthob mendengar berita tentang Sa’id bin ‘Amir, hingga air mata membasahi jenggot beliau yang lebat. Akhirnya beliau pun memutuskan untuk memberikan kepada Sa’id sang Gubernur Homs santunan dana sebesar 1000 dinar dengan dibungkus kain. Kemudian kholifah Umar berkata :“Sampaikan salam dariku untuk beliau, dan katakanlah kepadanya bahwa amirul mukminin mengirim bantuan dana ini untuk membantu keperluan dan kebutuhan hajat hidupnya”.

Kemudian datanglah utusan kholifah Umar kepada Gubernur Homs Sa’id bin ‘Amir untuk menyampaikan amanah berupa bantuan dana sebesar 1000 dinar. Tatkala Sa’id bin Amir melihat tumpukan dinar tersebut beliau secara reflex menjauh dan spontan berucap : “Innaalillaahi wainna ailaihi rooji’uun…!” Beliau mengucapkan kalimat istirja’ seakan-akan ada musibah besar yang menimpanya. Hingga suara beliau terdengar oleh sang istri yang saat itu sedang berada di belakang rumah.

Dengan keheranan sang istri bertanya; “Apa yang terjadi wahai Sa’id? Apakah kholifah meninggal dunia?”

Sa’id menjawab ; “Tidak, bahkan sesuatu yang lebih besar dari pada itu”. Kemudian sang istri bertanya lagi :“Apakah kaum muslimin kalah dalam peperangan?” Sa’id menjawab; “Tidak, bahkan lebih besar dari pada itu”. Sang istri bertanya lagi; “Apa gerangan yang lebih daripada itu semua ?” Sa’idmenjawab; “Telah masuk kepadaku dunia untuk merusak akhiratku dan telah masuk pula fitnah di rumahku”.

Kemudian sang istri berujar ;“Kalau begitu segeralah engkau hilangkan fitnah itu”. Sementara sang istri tidak mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Lalu Sa’id berkata kepada istrinya; “Maukah engkau membantuku untuk menghilangkan fitnah itu ?” Sang istri menjawab :“Ya, tentu saja”.

Kemudian sang Gubernur Sa’id bin ‘Amir membungkus dinar-dinar tersebut dengan kain lalu membagi habis semuanya kepada orang-orang fakir-miskin yang ada di kota Homs. Hingga akhirnya penduduk Homs merasakan keadilan yang merata dan keindahan hidup bersama Islam.

Demikianlah sekilas tentang kota Homs pada masa kekholifahan Umar bin Khotthob dan  dibawah seorang gubernur sekaliber Sa’id bin ‘Amir al Jumahi –rodliyalloh ‘anhuma-. Namun saat sekarang ini, kenangan indah tersebut tak lagi Nampak di kota Homs. Sekarang ini yang ada adalah puing-puing bangunan yang hancur akibat tindakan brutal rezim basyar asad yang membunuh ratusan ribu kaum muslimin.

Di Homs saat ini yang ada tidak lagi keadilan yang merata namun pertumpahan darah dan terobeknya kehormatan kaum muslimin. Sekarang ini, yang ada adalah sebagian kecil dari kaum muslimin yang sedang berjihad dengan kesendirian mereka untuk berjuang melawan penindasan dari rezim, serangan pasukan kafir-salibis, kekejaman syiah antek zionis dan makar kekuatan internasional lainnya.

Akankah Homs bisa menjadi saksi kembali atas keadilan Islam yang sempat menaunginya di era kekholifahan Islam? Hasbunalloh wa ni’mal Wakiil.

احبك يا رسول الله

Dialah satu-satunya nabi yang ditulis lengkap dalam riwayat kehidupannya,

Dia adalah Muhammad bin Abdullah yang nasabnya dipertemukan dengan Nabi Ismail as, Nabi Ibrahim as, dan Nabi adam as,

Dialah yang kelahirannya sudah memberikan mukjizat kenabian, bercahaya tubuhnya pada saat lahir,

Runtuhnya 14 tiang balkan kisra dan padamnya api abadi berhala kaum majusi seketika menjadi tanda tentang perlawanan antara keadilan dan kedzaliman kelak,

Di yaumil khandaq, dengan doanya ia memperbanyak makanan yang sedikit hingga kaum muslimin kekenyangan dan masih menyisakan sisa,

Di yaumil khaibar dengan air liurnya menyembuhkan penyakit mata sahabat ali ra.,

Di yaumil hijrah butiran debu ditebarkan ke kepala kaum quraisy yang berkomplot untuk membunuhnya, membuat mereka tidak melihat nabi keluar untuk hijrah atas perintah Rabbnya, padahal nabi ada di hadapan mereka secara jelas,

Di yaumil badr, ribuan malaikat turun dengan jubah putih memberikan pertolongan kpda nabi dan kaum muslimin,

Di yaumil huzn, Allah memberangkatkan nabi ke shidratul muntaha, dipertemukan dengan para nabi sebelumnya, dan turunlah perintah shalat, ialah peristiwa isra mi’raj,

Di yaumul wada’ lengkaplah mukjizat nabi dengan Alquranul karim.

Sedari kecil Nabi menunjukkan keberkahan di sekelilingnya. Sudah menjadi kebiasaan orang arab bahwa anak-anak mereka akan dibesarkan di lingkungan yang sehat dan disusukan kepada wanita-wanita pilihan, kala itu halimatus sa’diyah adalah ibu susuannya, takdir Allah bahwa ternak ibundanya menjadi sehat dan gemuk lagi tiada henti perasan susu ternaknya.

Dialah yang pada masa kecil dan remajanya sudah dipersiapkan oleh Allah, dengan kondisi yatim piatu, menjadi penggembala, melakukan musafir ke negeri seberang untuk berdagang bersama pamannya.

Ketika remajanya, pernah suatu ketika ia berniat untuk menghadiri acara pesta bersama teman-teman seusianya, kala itu adalah hal yang lazim, namun Allah tak menghendaki dan menjaga kesucian dirinya, lantas ditidurkanlah ia hingga pagi, sehingga setelahnya ia berjanji tidak akan pernah menghadiri acara-acara yang demikian.

Dewasanya pun kemuliaan mengiringinya, kala ia sukses menjaga integritasnya sebagai pedagang yang jujur dan amanah dalam lisan dan sikapnya, maka seantero makkah berebut menjulukinya sebagai al amin atas kebenaran perangainya.

Sudah menjadi kelaziman bangsa arab quraisy hidup dalam perniagaan, konon, kata quraisy merupakan istilah dari kaum yang suka berdagang, sehingga nabi pun tak luput dari kehidupan perdagangan.

Kesuksesannya pula, mengantarkan seorang khadijah, wanita bagsawan quraisy yang terhormat lagi mulia nasabnya mengharapkan nabi menjadi pendampingnya, sedang banyak yang ingin meminang khadijah dari para bangsawan quraisy, namun ia menolaknya, menjadi takdir Allah kelak bahwa khadijah menunjukkan keimanan dan pengorbanannya untuk dakwah Islam.

Maka jadilah pernikahan mereka kala nabi berusia 25 tahun dan bunda khadijah berusia 40 tahun, dengan mahar 20 ekor unta muda, kala dikonversi 1 ekor unta senilai 15 juta, maka sekitar 300 juta. Yang unik mereka dipertemukan dengan nasab yang mulia qusay bin kilab, kakek buyutnya Abdul Muthalib yang menjadi kakeknya nabi. Maka berpadulah mereka dalam kemuliaan.

Menjelang kenabiannya, nabi lebih memilih menjauhkan diri di tengah hiruk pikuk kehidupan jahiliyah bangsa arab kala itu, yang kita kenal dengan ber uzlah di gua hiro, nabi menghabiskan waktunya dengan banyak merenung, dan ini adalah takdir Allah untuk mempersiapkan utusan-Nya dalam menerima wahyu kelak.

Adalah kesamaan sebelumnya, kisah para nabi, bahwa mereka dimulai dari perenungan sebelum dipersiapkan Allah sebagai utusan-Nya sebagaimana abul anbiya Ibrahim as.

“Iqro, bismi Robbikalladzi khalaq” bacalah, dengan nama Tuhan yang menciptakanmu. Sebuah kalam yang mengguncang nabi, dikala umurnya 40 tahun, hingga malaikat Jibril mendekapnya dengan erat dan mengulangi menuntun nabi untuk membacanya, namun lisan ini tak kuasa atas wahyu yang mulia karena nabi seorang yang umi atas bacaan dan tulisan, dengan kesabaran jibril menyampaikan awal risalah yang mulia ini.

Bergetar seluruh tubuh nabi, ia menggigil, ia butuh dukungan, keyakinan dari orang-orang terdekatnya, lantas takdir Allah mempersatukannya dengan khadijah adalah sebuah alasan, khadijah sebagai seorang istri yang penuh cinta, memberikan dukungan dan menjadi muslimah yang pertama berislam tanpa reserve, ia menyadari sepenuhnya kalau muhammad pantas sebagai seorang nabi dengan segala perangainya, tenanglah hati nabi, ia merasakan kesejukan, maka ialah sakinah, mawaddah, warrahmah.

Khadijah pun membawa kepada waroqah bin naufal pamannya yang hanif, beberapa literatur menyebutnya sbgai seorang ahlul kitab (nasrani), lantas waroqah pun berkata “Itu adalah malaikat yang sama Allah utus kepada Musa. Andai aku masih hidup hingga engkau menerima wahyu, pastilah aku akan mendukungmu sekuat tenaga.” (HR. Bukhari)

Kini Nabi dihadapkan sebuah jalan dakwah, jalan yang di mana dilalui para nabi dan rasul sebelumnya. Nabi adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’kub, Yusuf, Ayub, Suaeb, Musa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakariya, Yahya, Isa as. ajma’in, jalan yang di mana membawa seruan yang sama, beriman kepada Allah yang esa, yang tiada sekutu bagi-Nya, jalan yang membawa keberkahan, rahmat, dan keselamatan.

Catatan sirah menunjukkan betapa cintanya kepada umat melebihi cinta dari pada dirinya, ia telah gadaikan hidupnya untuk seruan ini, setiap hari, jam, menit, dan detik.

Namun kini sebagian umat mencukupkan dirinya hadir dengan acara seremonial tahunan untuk mereview kehidupannya, jika ia hadir kembali, maka malulah kita, “bukan ini yang aku inginkan, namun jadikan ia ada di dalam dirimu setiap waktu” shollu ‘ala muhammad, ya nabiyyil kariim, sayyidil mursalin. Uhibbuka ya Rasulullah.