Bismillah,
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Kamis,
19 Sya'ban 1437 H | 26 Mei 2016
Kita diperintahkan berdo'a dengan bersunguh-sungguh & yakin bahwa Allah sangat mampu mengabulkan do'a kita.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin akan dikabulkannya do’a.” [HR. At-Tirmidzi].
Lalu, bagaimana jika ditambahkan dengan “Insya Allah” diakhir do'a?. Misal : semoga kita akan bertemu di surga, Insya Allah.
Jawabannya : tidak boleh. Karena kata Insya Allah setelah do'a artinya menggantungkan kehendak kepada Allah, “jika Allah menghendaki”, sedangkan kita diperintahkan agar berdo'a dengan yakin & berharap agar do'a dikabulkan.
Syaikh Al-‘Utsaimin menjelaskan :
ﻻ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﺩﻋﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ : ” ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ” ﻓﻲ ﺩﻋﺎﺋﻪ ﺑﻞ ﻳﻌﺰﻡ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻭﻳﻌﻈﻢ ﺍﻟﺮﻏﺒﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻻ ﻣﻜﺮﻩ ﻟﻪ
“ Tidak selayaknya manusia berdoa kepada Allah kemudian mengucapkan “InsyaAllah”, bahkan hendaknya dia bersungguh-sungguh meminta & memperbesar harapannya karena Allah Subhanah tidak ada yang bisa memaksa.”[Majmu’ Fatawa wa Rasa-il syaikh Al-‘Utsaimin].
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Janganlah ia berkata : ‘Ya Allah, apabila Engkau sudi, maka kabulkanlah do’aku ini,’
karena sesungguhnya tidak ada yang memaksa Allah.”[HR. Bukhari & Muslim].
Akan tetapi ada bebeberapa do'a dalam sunnah yang menggunakan “Insya Allah”, misalnya do'a kepada orang yang sakit.
ﻻَ ﺑَﺄْﺱَ ﻃَﻬُﻮﺭٌ ﺍِ ﻥْ ﺷَﺂ ﺀَ ﺍﻟﻠّﻪُ
“ Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Allah.”[HR. Bukhari].
Maka jawabannya ini adalah pengecualian pada do'a ini saja, karena :
1. Makna “Insya Allah” bisa berarti tahqiq (تحقيق) yaitu sesuatu yang pasti. Sebagaimana do'a ketika masuk kuburan, lafadznya : “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman & orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami & orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami & kalian.” [HR. Ahmad & Muslim]. Maka ini adalah pasti kita akan menyusul mereka dengan kematian.
2. Ini adalah bentuk tabarruk bukan bentuk ta’liq (menggantungkan kehendak)
Syaikh Al-Utsaimin menjelaskan,
ﻷﻥ ﺍﻟﻘﺎﺋﻞ ﻗﺪ ﻳﺮﻳﺪ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﺘﺒﺮﻙ ﻻ ﺍﻟﺘﻌﻠﻴﻖ
“ yang mengatakannya bisa jadi bermaksud tabarruk bukan ta’liq (menggantungkan kehendak)”[Majmu’ Fatawa wa Rasa-il syaikh Al-‘Utsaimin].
Karenanya agar lebih hati-hati adalah tidak mengucapkan “Insya Allah” ketika berdo'a tetapi memintalah dengan sungguh-sungguh & yakin bahwa Allah mengabulkan & tentunya dengan bersungguh-sungguh juga menempuh sebabnya.
Demikian,
Wallahu A'lam.
✒ Akhukum Fillah,
Moch Fadhlurrohman Nafis حفظه الله تعالى
____________________________
RAIH AMAL SHOLIH, MARI SEBARKAN....
🌏☝🌏☝🌏☝🌏☝
📲 Bagi ikhwan, anda ingin mendapat broadcast Faedah & Pelajaran Islami dari Al Hadits maupun Al Qur'an ? Simpan nomor Whatsapp kami ( 0856-55-326-997) pada contact HP lalu kirim CHAT (BUKAN VIA SMS) ke Whatsapp "Jam'iyyah Ukhuwah Islamiyah" dengan format ketik : Nama(spasi)Umur(spasi)Domisili/Asal(Spasi)Pekerjaan/kesibukan.
جزاك اللهُ خيرًا
بَارَكَ اللّهُ فِيْك
☎ Info , kritik & saran :
1. 085655326997
2. @emefrahmanen
3. http://www.arinestor-inspiration.blogspot.com/
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar