Bismillah,
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Jum'at,
20 Sya'ban 1437 H | 27 Mei 2016
Hari Kiamat adalah hari yang besar. Hari dimana orang taat & pelaku maksiat keduanya menyesal. Mereka yang taat menyesal, kenapa dulu tidak beramal lebih banyak dari apa yang telah dilakui.
Bagi pelaku maksiat, penyesalan mereka adalah sesal yang tak terperi. "Sekiranya kami dulu mendengarkan & merenungi tentu kami tidak menjadi penghuni neraka ini", kata mereka dalam sebuah ayat di dalam al Qur'an.
Ada sebuah kisah, yang mengingatkan kita akan besarnya pertanggung-jawaban di hari Kiamat. Kisah tersebut tentang sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yang bernama Abu Darda Radhiallahu ‘anhu dengan seekor untanya.
Abu Darda memiliki seekor unta yang ia beri nama Damun. Tidak pernah ia letakkan suatu barang yang tidak mampu dibawa oleh unta itu. Apabila ada seorang yang meminjam si unta, Abu Darda berpesan, ‘Engkau hanya boleh membawa barang ini & ini padanya, karena ia tidak mampu membawa yang lebih banyak dari itu’.
Ketika serasa ajal hendak datang menjemputnya, Abu Darda memandang untanya kemudian berkata, “Wahai Damun, jangan kau musuhi aku esok di hadapan Rabbku”, jangan kau tuntut aku pada hari Kiamat kelak di hadapan Rabbku wahai Damun, begitu kiranya kata Abu Darda. “Karena demi Allah, aku tidak pernah membebankan kepadamu kecuali yang engkau sanggupi”, tutupnya. Semoga Allah Subhanah meridhai Abu Darda & mengampuni kesalahannya.
Tentu kita teringat akan diri kita. Merenungkan adakah kata yang telah membebankan saudara kita. Adakah kita sebagai saudara seaqidah memberi beban yang tidak mampu diemban saudara kita sendiri?. Atau menuntut sesuatu yang terasa berat bagi saudara kita yang lain?. Adakah kita mengusahakan sesuatu di dunia ini, yang nanti kita akan menyesali “Seandainya dulu aku tidak melakukan hal ini…”
Abu Darda Radhiallahu ‘anhu, seorang yang shaleh, menghisab dirinya atas untanya, tentu kita lebih layak lagi berkaca & mengoreksi diri.
*Kisah Abu Darda ini ditulis ulang dari potongan khutbah Jum'at Syaikh Shalih bin Thaha Abdul Wahid.
Demikian,
Wallahu A'lam.
✒ Akhukum Fillah,
Moch Fadhlurrohman Nafis حفظه الله تعالى
____________________________
RAIH AMAL SHOLIH, MARI SEBARKAN....
🌏☝🌏☝🌏☝🌏☝
📲 Bagi ikhwan, anda ingin mendapat broadcast Faedah & Pelajaran Islami dari Al Hadits maupun Al Qur'an ? Simpan nomor Whatsapp kami ( 0856-55-326-997) pada contact HP lalu kirim CHAT (BUKAN VIA SMS) ke Whatsapp "Jam'iyyah Ukhuwah Islamiyah" dengan format ketik : Nama(spasi)Umur(spasi)Domisili/Asal(Spasi)Pekerjaan/kesibukan.
جزاك اللهُ خيرًا
بَارَكَ اللّهُ فِيْك
☎ Info , kritik & saran :
1. 085655326997
2. @emefrahmanen
3. http://www.arinestor-inspiration.blogspot.com/
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar