Allahu Akbar 3X, Walillahilhamd.
Saudaraku kaum muslimin yang beriman, pada hari ini tanggal 10 Dzulhijjah puncak daripada hari emas seorang muslim. Nabi kita Shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadits bahwa Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma meriwayatkan, “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : ’Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.’ Mereka bertanya : ’Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab : ’Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa & hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” [HR. Bukhari].
Maka bagi teman-teman yang sempat kehilangan 9 hari kemarin, hari ini puncaknya hari 10 Dzulhijjah. Para 'ulama' menyebutkan juga hadits yang lain yang disampaikan oleh Sahabat Abdulllah ibn Umar Rhadiyallahu 'anhu meriwayatkan, “Tidak ada hari yang paling agung & amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir & tahmid.” [HR. Ahmad].
# Amalan-amalan yang disyari'atkan :
1. Melaksanakan Ibadah Haji & Umrah.
Puncaknya adalah ibadah haji. Yang kita ketahui bahwa itu adalah rukun islam yang ke lima. Ibadah haji adalah ibadah yang paling mulia & puncaknya jama'ah haji kita yang pergi ke sana 2 hari yang lalu sampai sekarang mereka sudah mulai memakai islam & masuk ke mina yang dikenal dengan hari tarwiyah. Kemarin hari Arafah mereka sudah masuk dari Arafah & semalam mereka masuk di muzdhalifah. Hari ini sampai tanggal 13 hari kami nanti dikenal dengan hari tasyriq dimana jama'ah haji telah memakai pakaian ihram setelah tahallul di hari idul adha ini kemudian mereka tinggal di mina selama 3 hari. Berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain :
Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) & haji mabrur tiada lain balasannya kecuali surga.” [Muttafaqun 'alaih].
2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, terutama pada hari Arafah.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rhadiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum & sesudahnya."
Bagi teman-teman yang kemarin tidak sempat melaksanakan, perlu digaris bawahi, 14 jam saja kita bersabar. Maka jika kita dipertemukan kembali di tahun depan wajib bagi kita untuk melaksanakannya.
3. Takbir & dzikir pada hari-hari tersebut.
Sebagaimana firman Allah Subhanah yang artinya, "...dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan..." (QS. Al-Hajj : 28). Para ahli tafsir menafsirkannya dengan 10 hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut. Dari Ibnu Umar Rhadiyallahu 'anhu , "Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir & tahmid." [HR. Ahmad]. Imam Al-Bukhari menuturkan bahwa Ibnu Umar & Abu Hurairah Radhiyallahu 'antum keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang mengikuti takbirnya.
Perlu diperhatikan, dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid & lain-lainnya sebagaimana firman Allah Subhanah, "Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-nya yang diberikan kepadamu..." (QS. Al-Baqarah : 185). Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul pada suatu majlis & mengucapkannya dengan satu suara. Masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri.
4. Beraubat serta meninggalkan segala maksiat & dosa, demi mendapatkan ampunan & rahmat Allah Subhanah.
Ini semua karena di hari-hari ini/di bulan Dzulhijjah secara khusus termasuk salah satu bulan yang dimuliakan.
Sebagaimana firman Allah Subhanah yang artinya, "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit & bumi, di antaranya ada empat bulan haram..." (QS. At Taubah : 36).
Yaitu bulan Rajab, Zulkaidah, Dzulhijjah & Muharram. Bulan ini dinamakan bulan haram (suci) untuk memperkuat kesuciannya & haramnya berperang di bulan itu.
Setiap perbuatan maksiat dapat menyebabkan terjauhkan & terusirnya hamba dari Allah, & ketaatan adalah penyebab dekat & cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Rhadiyallahu 'anu, bahwasanya Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu cemburu & kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya." [Muttafaq 'Alaih].
5. Melakukan amal shalih/ibadah sunnah seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar & lain sebagainya.
Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama & dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, bahkan sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihadnya orang yang tidak kembali dengan harta & jiwanya.
6. Disyariatkan pada hari-hari itu takbir muthlaq.
Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied & disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama'ah; bagi selain jama'ah haji.
7. Berqurban pada hari raya Qurban & hari-hari tasyriq.
Ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam yakni ketika Allah menebus putranya dengan sembelihan yang agung.
8. Melaksanakan shalat Idul Adha & mendengarkan khutbah.
Perlu diketahui teman-teman sekalian bahwa khutbah Idul Adha merupakan bagian dari shalat Idul Adha. Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam suatu riwayat memerintahkan kepada ummahat saat itu & para wanita pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis & wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat & ikut menyaksikan kebaikan & dakwah kaum muslimin.
9. Terakhir, selain hal-hal yang telah disebutkan tadi, hendaknya setiap muslim & muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir & syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban & menjauhi segala larangan; memanfaatkan kesempatan ini & berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha- Nya.
# TUNTUNAN QURBAN
Kita akan masuk sekarang ke inti pembahasan selanjutnya, inti dari perbuatan setelah melaksanakan shalat idul adha. Adalah berqurban. Namun, ada hal lain yang harus digaris bawahi akan hukum berqurban ini. Jumhur 'ulama' sepakat bahwa hukumnya adalah sunnah muakkadah kecuali Imam Abu Hanifah Rhadiyallahu 'anhu yang mewajibkankannya bagi yang mampu.
Allah mensyariatkan berqurban dalam firman-nya, Artinya, "Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; & berkorbanlah." (QS. Al Kautsar : 2), Artinya, "Dan kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi ar Allah." (Al-Hajj: 36).
# Syarat-syarat Berqurban :
1. Muslim
2. Baligh & berakal (tidak gila)
3. Berkemampuan
# Hewan yang Diqurbankan :
Sah, jika yang disembelih adalah unta, sapi atau kambing. Karena firman Allah, Artinya, "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka." (QS. Al- Hajj : 34).
Boleh berqurban dengan satu ekor unta atau sapi untuk tujuh orang; berdasarkan hadits Jabir bin Abdillah Rhadiyallahu 'anhu berkata,”Kami menyembelih bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pada tahun Hudaibiyah seekor unta untuk 7 orang & seekor sapi untuk 7 orang”. [HR. Muslim].
Hewan yang akan diqurbankan hendaklah diperhatikan umurnya, yaitu : Unta 5 tahun, sapi 2 tahun, kambing 1 tahun atau hampir 1 tahun. Sehat tidak memiliki cacat, sebab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Empat cacat yang tidak mencukupi dalam berqurban : Buta sebelah mata yang jelas, sakitnya nyata, pincang yang sampai kelihatan tulang rusuk-nya & lumpuh/kurus yang tidak kunjung sembuh." [HR. Tirmidzi].
Waktu Penyembelihan Setelah shalat Idul Adha usai, maka penyembelihan baru diizinkan & berakhir saat tenggelam matahari hari tasyriq (13 Dzulhijjah) karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Siapa yang menyembelih sebelum shalat (Ied) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri." [Muttafaq 'Alaih].
Mari kita manfaatkan & maksimalkan ibadah kita, apalagi kita masih berada di hari-hari yang mulia ini, semoga Allah menerima seluruh amal-amal ibadah kita.
NB :
+ (( Karena terbatasnya waktu, beliau mengakhiri khutbah sebelum buku panduan yang beliau bagikan & menjadi materi pagi ini tidak sampai selesai...))
+ (( Buku yang beliau bagikan & menjadi materi pagi ini adalah berjudul : Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah & Tuntunan Qurban yang disusun oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin & Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Walhamdulillah dieditori & diterbitkan oleh Tim Yayasan Al-Sofwa Jakarta)).
+ (( Cetakan X, Syawwal 1437 H. / Juli 2016 M.
No. Seri: K10D/X/07-16/40.000/SW)).
+ ((Harap jika ada kesalahan dalam ringkasan, bisa merujuk langsung ke buku panduan asli tersebut & jika bermanfaat jangan lupa dibagi ke yang lain)).
Sepenuh Cinta di Asrama Qur'an Azzam,
Akhukum Fillah,
Mochammad Fadhlurrohman Nafis (@emefrahmanen)