Senin, 24 Oktober 2016

Kedudukan Wanita Dikancah Politik

Bismillah,
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Senin,
23 Muharram 1438 H | 24 Oktober 2016

Pertanyaan :

Assalamu'alaikum#Widya Nur Afiyati#Jombang#ustad, bagaimana kedudukan seorang wanita dikaca politik? Mohon untuk dijelaskan. Terima kasih

Jawaban :

Wa'alaikum salaamm warohmatullahi wabarokatuh.

Terima kasih Ana sampaikan atas pertanyaannya. Salah satu lapangan kehidupan yang bernilai strategis, namun sangat jarang dimasuki oleh perempuan adalah politik. Alasan yang sering dibenturkan adalah Islam begitu menjunjung peran perempuan, memasuki arena politik berarti mengeksposnya. Selain itu, politik juga dipandang sebagai sesuatu yang kotor & hanya bersifat kekuasaan. Padahal politik adalah salah satu lahan dakwah yang sangat strategis, namun amat terabaikan. Untuk itu, bekal yang harus disiapkan adalah memahami politik dari kacamata Islam, bukan dari sekularisme.

Sebenarnya Islam telah memberikan hak sosial, politik, & ekonomi kepada perempuan. Islam selalu menjaga kehormatan & memperlakukan perempuan dengan penuh penghargaan & keagungan. Sungguh suatu hak yang tidak pernah diberikan oleh ideologi manapun di dunia ini, selain Islam.

Syekh Muhammad Abduh pernah berkata (dalam Cahyadi : 145-146) bahwa kedudukan yang diperoleh kaum perempuan ini, belum pernah diberikan oleh agama & undang-undang manapun di dunia ini, kecuali Islam. Nahlan belum pernah dicapai & diperoleh bangsa-bangsa manapun, baik sebelum maupun sesudah Islam. Bangsa Eropa misalnya, karena kemajuan peradabannya telah menghormati & memuliakan perempuan dengan cara membekalinya dengan ilmu pengetahuan & keterampilan. Namun kedudukan yang mereka berikan itu, masih jauh lebih rendah dibandingkan kedudukan yang diberikan Islam kepada perempuan.

Pandangan yang diungkapkan oleh Syekh Muhammad Abduh di atas memang sungguh merupakan sesuatu yang luar biasa bahkan sangat istimewa. Hal itu pun mampu membuat perempuan sangat tersanjung. Perempuan mana yang tidak menginginkan penghargaan itu. Sekiranya ada pembagian hak istimewa tentang penghargaan, akan sangat mungkin terjadi antrian yang amat panjang. Namun, realita berkata lain. Perempuan sendiri yang tak menginginkan penghargaan itu, bahkan ketika ada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menghargai & memberikan penghormatan kepadanya, perempuanlah yang kali pertama menentangnya dengan alasan tidak menghargai Hak Asasi Manusia (HAM).

Sejarah telah mencatat bahwa pada abad pertengahan, tepatnya tahun 1500 M, Eropa telah menyaksikan tragedi penyiksaan yang sangat keji terhadap perempuan. Sebanyak sembilan juta perempuan dibakar hidup-hidup oleh sebuah Dewan Khusus, yang sebelumnya mengadakan pertemuan di Roma, Italia dengan sebuah kesimpulan bahwa “kaum perempuan tidak mempunyai jiwa”.

Akan tetapi, pada hari ini kejadian itu seakan diminta sendiri oleh kaum perempuan & menjadi sebuah masalah bersama yang mesti dipecahkan. Jalan yang mesti dilalui adalah menghimpun kekuatan untuk membuat suatu kebijakan dalam kancah politik & penggerak yang dibutuhkan untuk memperjuangkan hal itu adalah perempuan. Sebab yang dapat mengerti perempuan adalah perempuan itu sendiri. Tampaknya kita perlu merenungi uraian singkat yang difirmankan Allah Subhanah dalam mushaf suci Islam di bawah ini : "Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia beriman, maka mereka itu masuk surga & mereka tidak dianiaya walau sedikit." (QS. An-Nisa’ 4 : 124).

Sungguh kutipan kalam Allah di atas mampu memotivasi umat-Nya untuk meretas langkah menuju jalan dakwah-Nya & sungguh Islam pun merupakan agama paripurna telah meletakkan segala ukuran dengan tepat bagi segala ruang & waktu kehidupan kemanusiaan. Realitas adanya laki-laki & perempuan adalah salah satu Sunnatullah keseimbangan, di mana kedua jenis makhluk Allah tersebut dapat saling melengkapi & bekerja sama secara proporsional pada segala Zona kehidupan. Demikianlah yang diungkapkan Cahyadi dalam bukunya “Fikih Politik Kaum Perempuan”.

Meretas langkah menuju jalan dakwah adalah satu ungkapan yang membutuhkan subyek untuk menggapainya. Memikirkan bagaimana strateginya juga merupakan suatu yang harus dilakukan secara analitik. Pernyataan ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipahami. Bukankah Islam telah mengatur keseimbangan dalam segala sisi kehidupan. Perempuan adalah titik keseimbangan dari laki-laki. Maka dianggap penting untuk menumbuhkan titik itu demi misi dakwah yang diemban oleh tiap-tiap makhluk ciptaan-Nya.

Strategi yang dapat dimunculkan untuk misi dakwah dapat mencakup berbagai bidang. Politik misalnya. Politik bukanlah sekadar kehidupan dunia yang berkonotasi kotor, sedangkan Islam bukanlah sekadar urusan dunia yang berkonotasi bersih. Justru Islam meletakkan pondasi yang kokoh yaitu hanya ada satu jalan untuk menggapai kemenangan duniawi dan ukhrawi. Rasulullah pernah memberikan instruksi, kalaupun kita tahu besok kiamat, sedang hari ini di tangan kita ada biji tumbuhan, tanamlah segera!

Tak dapat dipungkiri bahwa di kalangan komunitas Islam sebuah fenomena sekularisme amat kental terlihat oleh kedua mata, termasuk dalam bidang politik. Bahkan tak ayal terdengar di telinga kita. Tetapi bukan berarti kita harus menutup mata & menyumbat telinga untuk hal demikian. Sebagian masyarakat menolak politik karena menganggap bukan dari bagian Islam, bahkan ada yang memarginalkan peran politik perempuan, karena dianggap wilayah terlarang.

Pernyataan Sang Pencipta seakan berulang dalam surah An-Nahl, bahwa niat yang baik akan terbalaskan dengan yang baik pula bahkan telah dijanjikan akan lebih baik lagi. Bukankah ini dapat dijadikan sebagai sebuah sinyal tentang kiprah perempuan dalam segala bidang, termasuk politik. Tentunya dalam koridor Islam.

Jika segelintir perempuan tergerak untuk berpolitik dengan membawa maslahat sekumpulan orang, rasanya amat picik pikiran kita bila menganggap kiprah itu tidak sesuai dengan koridor Islam. Selama dalam langkahnya sesuai dengan ketentuan yang telah disyariatkan. Wallahu’alam bissawaab.

✒Akhukum Fillah,
Moch Fadhlurrohman Nafis حفظه الله تعالى
____________________________

RAIH AMAL SHOLIH, Mari IKUT MENYEBARKAN....

🌏☝🌏☝🌏☝🌏☝

📲 Bagi ikhwan, Antum ingin mendapat broadcast  Faedah & Pelajaran Islami dari Al Hadits maupun Al Qur'an ? Simpan nomor Whatsapp kami ( 0856-55-326-997) pada contact HP lalu kirim CHAT (BUKAN VIA SMS) ke Whatsapp "Jam'iyyah Ukhuwah Islamiyah"  dengan format ketik : Nama(spasi)Umur(spasi)Domisili/Asal(Spasi)Pekerjaan/kesibukan.
جزاك اللهُ خيرًا
بَارَكَ اللّهُ فِيْك

☎ Info , kritik & saran :
1. 085655326997
2. @emefrahmanen
3. D198B552
4. http://www.arinestor-inspiration.blogspot.com/

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar