Sabtu, 28 Februari 2015

Buanglah Sampah pada Tempatnya

Sampah kini memang cukup sulit untuk dituntaskan. Kesadaran dari masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan, menjadi faktor paling utama dalam masalah ini. Akankah bumi ini kembali lestari jika sumber daya manusianya tidak peduli? Tentu tidak. Maka, perlu adanya penumbuhan rasa cinta terhadap lingkungan.

Papan-papan petunjuk yang biasanya bertuliskan “Buanglah sampah pada tempatnya” seakan hanya tulisan yang tak bermakna. Kita tahu akan ketentuan itu, tapi kita mengacuhkannya. Memang, kita hanya membuang sampah itu tidak sebanyak yang dibawa oleh truk sampah, tapi, kita melakukan itu secara berulang-ulang. Jika demikian, lama kelamaan sampah akan menumpuk dan menjadi sarang penyakit. Jika sudah begitu, siapa yang akan terkena dampaknya? Tentu kita sendiri yang harus menerima risikonya.

Tahukah Anda, bahwa jika kita membuang sampah sembarangan,berarti kita telah melanggar syariat Islam? Ya, dalam Islam, Rasulullah pernah bersabda bahwa “kebersihan itu sebagian dari iman”. Kalau begitu, orang yang tidak cinta terhadap kebersihan bukan termasuk orang beriman? Wallahu’alam.

Bukankah dalam Islam diajarkan untuk mencintai lingkungan? Betul sekali. Tapi, mengapa kita seakan tak tahu akan hal itu? Bahkan, di sekolah, pasti kita telah diingatkan oleh guru. Namun ironisnya, yang memberitahu dan diberitahu sama-sama tidak melakukannya. Astaghfirullah.

Yuk, kita kembali pada syariat yang mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan. Kita sama-sama kembali membangun apa yang seharusnya kita lakukan sebagai umat Islam dan sebagai makhluk yang tinggal di dunia. Anggap saja kita di dunia ini sedang bertamu. Layaknya seorang tamu, tentu kita akan memberikan yang terbaik bagi tuan rumah. Melakukan hal yang bermanfaat sebagai tanda terima kasih kita pada bumi.

Dimulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, merupakan salah satu bukti rasa cinta kita pada lingkungan. Dimulai dari hal kecil itu, maka, tunggulah manfaat yang besar dari apa yang telah kita lakukan. Jika kita baik pada lingkungan, lingkungan pun akan seperti itu. Tapi, jika kita tidak peduli terhadap lingkungan, lingkungan pun tidak akan peduli jika hal buruk menimpa kita. Wallahu ‘alam.

Kaldu Home Made

Saat ini sudah lazim penggunaan kaldu untuk mendongkrak rasa makanan. Biasanya kaldu yang digunakan adalah kaldu pabrikan. Alasannya, praktis. Padahal, kaldu pabrikan biasanya menggunakan pengawet dalam produknya untuk tujuan memperpanjang umur simpan.

Nah, bagi anda yang ingin mendongkrak rasa masakan tapi juga ingin menghindari pengawet makanan dalam diet anda, berikut ini ada resep cara membuat kaldu yang sehat. Sehingga aman untuk seluruh keluarga. Selain berperan mendongkrak rasa, kaldu ini juga dapat menambah nilai gizi menu diet sehari-hari. Bagi anda yang masih punya bayi dirumah, kaldu ini dapat gunakan sebagai bahan penyedap MPASI.

Kaldu Daging
Bahan:
1000 ml air
450 g daging ayam/daging sapi/daging ikan
125 g wortel, kupsd, potong-potong
125 g bawang bombai 1 batang seledri, potong-potong
1 lembar daun bay leaf (optional)

Cara membuat:
1. Masak air hingga mendidih.
2. Masukkan daging, sayuran, dan bahan lain ke dalam air mendidih.
3. Masak hingga matang, dan bunag lemak yang mengambang di permukaan.
4. Kecilkan api, tutup panci dan masak selama kurang lebih 2 jam, atau hingga airnya tinggal setengah.
5. Biarkan hingga kaldu dingin, kemudian masukkan ke dalam lemari es dan biarkan hingga semalam.
6. Buang lemak yang mengeras yang terdapat pada permukaan kaldu.
7. Saring kaldu, dan kaldu siap digunakan, atau bekukan untuk dijadikan stok.
Untuk 250 ml kaldu daging

Kaldu Sayuran
Bahan:
500 ml air
125 g bawang bombai kupas, potong-potong
125 g wortel, kupas, potong-potong
2 siung bawang putih, kupas, memarkan
1 batang seledri, potong-potong

Cara membuat:
1. Masak air hingga mendidih.
2. Masukkan sayuran dan bahan lain, masak hingga jumlah air tinggal setengahnya (sekitar 2 jam) dengan api kecil dan panci ditutup.
3. Saring dan tuang dalam wadah bersih, siap digunakan atau dibekukan untuk dijadikan stok.
Untuk 250 ml kaldu sayuran

Pastikan saat menyimpan dalam lemari pendingin, wadah simpan yang digunakan adalah wadah tertutup. Sehingga aroma kaldu tidak menguap.

Kedatangan Nabi Muhammad Telah Dikabarkan Agama Lain

Sesuai keimanan agama Islam, nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah Subhanahu wa ta'ala ke bumi untuk memberitakan agama Tauhid (Islam) keseluruh penjuru bumi. Namun agama Islam juga tetap mengakui Nabi dan rasul yang sebelumnya diutus oleh Allah, misalnya ‘Isa 'alaihissalam yang kini menjadi tuhan oleh agama Kristen.

“Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam adalah nabi terakhir atau penutup segala nabi (Khatamun Nabiyin) yang diutus oleh Allah Subhanahu wa ta'ala ke bumi ini. Namun Islam melalui al-Quran tidak menafikkan nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad. Begitu juga sebaliknya, ternyata kitab agama lain juga mengakui akan kedatangan Nabi Muhammad dan wajib untuk mengikutinya” kata Muhammad Syafii Pasaribu, ketua Lembaga Kajian Keislaman (al-Quds).

Ia mencontohkan di dalam kitab agama Kristen yang menjelaskan akan kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam.

“Misalnya dalam Alkitab Ulangan 18: 18-19, “Saya (allah) akan mengangkat untuk mereka (Bani Israel) seorang  nabi seperti anda (seperti Musa) dari di antara saudara-saudara mereka(saudara keturunan Ishak); dan saya akan meletakkan kata-kata saya pada mulutnya, dan  dia  akan berbicara kepada mereka semua yang saya perintahkan padanya. Dan barangsiapa tidak akan memberikan perhatiannya kata-kata saya yang dia katakan atas nama saya, saya akan menuntut hal itu dari dia.” 

“Disini dijelaskan ada 3 hal, pertama  bahwa Allah akan mengutus seorang nabi seperti Musa, seperti Musa yaitu lahir secara normal memiliki ayah dan ibu, menjadi pemimpin bagi kaumnya, dan wafat secara normal. Kedua adalah dari keturunan saudara Ishak (Israel), berarti Ismail (Bangsa Arab). Maka jelas ini merujuk kepada Nabi Muhammad yang lahir secara normal memiliki ayah dan ibu, menjadi pemimpin atau khalifah bagi kaumnya, wafat secara normal dan satu-satunya nabi yang berasal dari keturunan Ismail, yaitu bangsa arab. Dan ketiga, nabi ini harus dipatuhi segala perintah dan laragannya, karena selalu mengatakan atas nama Allah (Bismillah)” tambah Syafii Pasaribu yang juga mantan penganut Kristen Protestan.

“Bahkan Alkitab Yesaya 29:12 menyebutkan, “Dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.” Ayat ini persis seperti yang tertulis dalam Hadits riwayat Bukhori yang mengisahkan Malaikat Jibril mendatangi nabi Muhammad dan memerintahkannya untuk membaca, namun Rasulullah menjawabnya dengan kata Ma ana biqori (aku tidak dapat membaca)” tutupnya.

Anjuran Bersiwak

Islam adalah agama yang sempurna yang meliputi semua sisi kehidupan manusia. Kesempurnaannya itu sesuai dan sejalan fitrah manusia. Termasuk di antaranya urusan akhlak dan penampilan, Islam pun tidak melupakannya. Diatur secara rapi, seimbang, dan pantas. Inilah perbedaaanya dengan agama lain, sekaligus keistimewaanya. Namun banyak umat Islam yang melupakannya, arus globalisasi, terlebih westernisasi, yang tidak dibarengi kekuatan filter aqidah, membuat umat Islam kehilangan identitas dan semakin jauh dan terasing dari ajaran agamanya dan sunah-sunah nabinya.

Islam agama yang mencintai kebersihan. Di antaranya adalah menjaga kebersihan mulut dengan bersiwak. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa riwayat berikut ini:

Dari Au Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَة

Seandainya tidak memberatkan umatku atau manusia, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak pada setiap shalat. (HR. Bukhari No. 887, Muslim No. 252, dan ini adalah lafaznya Bukhari)

Ini menunjukkan bersiwak sangat dianjurkan Nabi Muhammad shallallahu ‘Aaaihi wa sallam. Sampai-sampai beliau ingin memerintahkan dilakukan setiap kali shalat, tapi beliau khawatir akan memberatkan umatnya, maka hal itu tidak diperintahkan.

Imam Ibnu Rajab Rahimahullah menjelaskan dalam kitab Fathul Bari-nya:

دليل على أن السواك ليس بفرض كالوضوء للصلاة، وبذلك قال جمهور العلماء، خلافاً لمن شذ منهم من الظاهرية.

Ini menjadi dalil bahwa bersiwak bukanlah kewajiban seperti wudhu untuk shalat, inilah pendapat mayoritas ulama, berbeda dengan pendapat janggal yang menyelisihi mereka dari golongan zhahiriyah (tekstualist). (Fathul Bari, 8/122)

Sementara Imam Ibnu Hajar Rahimahullah mengutip dari Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah sebagai berikut:

فيه دليل على أن السواك ليس بواجب لأنه لو كان واجبا لأمرهم شق عليهم به

Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa bersiwak bukan kewajiban, karena seandainya wajib maka pastilah akan diperintahkan kepada mereka dan mereka akan mengalami kesulitan. (Fathul Bari, 2/375)

Imam Ibnu Baththal Rahimahullah mengatakan:

والعلماء كلهم يندبون إليه، وليس بواجب عندهم، ولو كان واجبًا عليهم لأمرهم به، يشق عليهم أو لم يشق

Seluruh ulama menyunahkan bersiwak, menurut mereka bukan kewajiban, seandainya wajib niscaya hal itu akan diperintahkan baik hal itu memberatkan atau ringan. (Imam Ibnu Baththal, Syarh Shahih Bukhari, 1/364)

Apa yang dikatakan Imam Ibnu Baththal nampaknya masih bisa didiskusikan, atau lebih tepatnya adalah pendapat mayoritas, bukan seluruh ulama. Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan bahwa dikisahkan oleh Imam Al-Ghazali dan diikuti oleh Imam Al-Mawardi, dari Ishaq bin Rahawaih bahwa menurutnya bersiwak adalah wajib setiap shalat, jika tidak bersiwak maka batal shalatnya. Ada riwayat dari Daud Azh Zhahiri bahwa bersiwak ketika hendak shalat adalah wajib tetapi bukan syarat sahnya shalat. (Fathul Bari, 2/376)

Perlu diketahui, Imam Ibnu Rajab (w. 795H) dan Imam Ibnu Hajar (w. 852H) membuat karya yang judulnya sama yaitu Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari, yaitu kitab yang memberikan penjelasan atas kitab Shahih Al-Bukhari. Tetapi mereka membuatnya tidak bersamaan.

Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ

Siwak itu mensucikan mulut dan membuat Rabb ridha. (HR. Bukhari dalam Kitabush Shaum bab Siwak Ar Rathbi wal Yaabisi Lish Shaa-im, Ahmad No. 7, 24203, Ibnu Majah No. 289, An-Nasa’i No. 5)

Ada pun bersiwak ketika shaum (puasa) terjadi perbedaan pendapat antara yang membolehkan dan memakruhkan. Pihak yang membolehkan seperti ‘Aisyah (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 9152), Ibnu ‘Abbas (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 9153), Abu Hurairah (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 9163), Imam Hasan Al-Bashri (Al Mushannaf Abdirrazzaq Ash-Shan’ani No. 7489), Imam Ibnu Sirin (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 917), Imam Sa’id bin Al-Musayyib (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 9165), Imam Malik (Al Muwaththa’ No. 60, disusun oleh Fuad Abdul Baqi), Imam Asy-Syafi’i, dan lainnya. Pihak yang memakruhkan adalah Al-Hakam (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 9175), Mujahid (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 9161, Beliau memakruhkan bersiwak setelah zhuhur), Maimun bin Mihran, Abu Maisarah (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 9176), dan lainnya. Namun, pendapat yang lebih kuat adalah boleh, berdasarkan riwayat Imam Bukhari berikut ini.

Dari Amr bin Rabi’ah Radhiallahu ‘Anhu katanya:

رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يَسْتَاكُ وَهُوَ صَائِمٌ» مَا لاَ أُحْصِي أَوْ أَعُدُّ

Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersiwak dan dia sedang puasa, dan aku tidak bisa menghitung Beliau bersiwak. (HR. Bukhari dalam Kitabush Shaum bab Siwak Ar Rathbi wal Yaabisi Lish Shaa-im)

Keterangan ini menunjukkan bahwa bersiwak ketika shaum adalah boleh karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga melakukan, bahkan saking seringnya Beliau melakukan itu, sampai-sampai Amr bin Rabi’ah tidak bisa menghitung berapa banyaknya Beliau bersiwak di waktu shaum.

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah berkata:

ويستحب للصائم أن يتسوك أثناء الصيام، ولا فرق بين أول النهار وآخره. قال الترمذي, “ ولم ير الشافعي بالسواك، أول النهار وآخره بأسا “. وكان النبي صلى الله عليه وسلم يتسوك، وهو صائم.

Disunahkan bersiwak bagi orang yang berpuasa ketika ia berpuasa, tak ada perbedaan antara di awal siang dan akhirnya. Berkata At Tirmidzi, “Imam Asy-Syafi’i menganggap tidak mengapa bersiwak pada awal siang dan akhirnya.” Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersiwak, padahal dia sedang puasa. (Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, 1/459)

Imam Al-Bukhari membuat judul Bab dalam kitab Jami’ush Shahih-nya:

بَاب سِوَاكِ الرَّطْبِ وَالْيَابِسِ لِلصَّائِمِ

“Siwak dengan yang kayu basah dan yang kering bagi orang Berpuasa”

Imam Ibnu Hajar berkata dalam Al-Fath:

وَأَشَارَ بِهَذِهِ التَّرْجَمَةِ إِلَى الرَّدِّ عَلَى مَنْ كَرِهَ لِلصَّائِمِ الِاسْتِيَاكَ بِالسِّوَاكِ الرَّطْبِ كَالْمَالِكِيَّةِ وَالشَّعْبِيِّ ، وَقَدْ تَقَدَّمَ قَبْلُ بِبَابِ قِيَاسِ اِبْنِ سِيرِينَ السِّوَاكَ الرَّطْبَ عَلَى الْمَاء الَّذِي يُتَمَضْمَضُ بِهِ

“Keterangan ini mengisyaratkan bantahan atas pihak yang memakruhkan bersiwak bagi orang yang berpuasa, yakni bersiwak dengan kayu basah, seperti kalangan Malikiyah dan Asy-Sya’bi, dan telah dikemukakan sebelumnya tentang qiyas-nya Ibnu Sirin, bahwa bersiwak dengan kayu yang basah itu seperti air yang dengannya kita berkumur-kumur (yakni boleh, pen).” (Imam Ibnu Hajar, Fathul Bari, 4/158)

Imam Abul ‘Ala Al-Mubarkafuri Rahimahullah berkata:

( إِلَّا أَنَّ بَعْضَ أَهْلِ الْعِلْمِ كَرِهُوا السِّوَاكَ لِلصَّائِمِ بِالْعُودِ الرَّطْبِ ) كَالْمَالِكِيَّةِ وَالشَّعْبِيِّ فَإِنَّهُمْ كَرِهُوا لِلصَّائِمِ الِاسْتِيَاكَ بِالسِّوَاكِ الرَّطْبِ لِمَا فِيهِ مِنْ الطَّعْمِ ، وَأَجَابَ عَنْ ذَلِكَ اِبْنُ سِيرِينَ جَوَابًا حَسَنًا ، قَالَ الْبُخَارِيُّ فِي صَحِيحِهِ : قَالَ اِبْنُ سِيرِينَ : لَا بَأْسَ بِالسِّوَاكِ الرَّطْبِ ، قِيلَ لَهُ طَعْمٌ ، قَالَ وَالْمَاءُ لَهُ طَعْمٌ وَأَنْتَ تُمَضْمِضُ بِهِ اِنْتَهَى . وَقَالَ اِبْنُ عُمَرَ : لَا بَأْسَ أَنْ يَسْتَاكَ الصَّائِمُ بِالسِّوَاكِ الرَّطْبِ وَالْيَابِسِ رَوَاهُ اِبْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، قُلْت هَذَا هُوَ الْأَحَقُّ

(Sesungguhnya sebagian ahli ilmu ada yang memakruhkan bersiwak bagi orang yang berpuasa dengan menggunakan dahan kayu yang basah) seperti kalangan Malikiyah dan Imam Asy-Sya’bi, mereka memakruhkan orang berpuasa bersiwak dengan dahan kayu basah karena itu bagian dari makanan. Ibnu Sirin telah menyanggah itu dengan jawaban yang baik. Al-Bukhari berkata dalam Shahihnya, “Berkata Ibnu Sirin: Tidak mengapa bersiwak dengan kayu basah, dikatakan “ bahwa itu adalah makanan”, Dia (Ibnu Sirin) menjawab: Air baginya juga makanan, dan engkau berkumur kumur dengannya (air).” Selesai. Ibnu Umar berkata, “Tidak mengapa bersiwak bagi yang berpuasa baik dengan kayu basah atau kering,” diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah. Aku (pengarang Tuhfah Al-Ahwadzi) berkata: Inilah yang lebih benar.” (Imam Abul ‘Ala Al-Mubarkafuri, Tuhfah Al-Ahwadzi, 3/345)

Dengan demikian tidak mengapa bahkan sunah kita bersiwak ketika berpuasa, baik, pagi, siang, atau sore secara mutlak sebagaimana yang dikatakan dalam Tuhfah Al-Ahwadzi:

وَبِجَمِيعِ الْأَحَادِيثِ الَّتِي رُوِيَتْ فِي مَعْنَاهُ وَفِي فَضْلِ السِّوَاكِ فَإِنَّهَا بِإِطْلَاقِهَا تَقْتَضِي إِبَاحَةَ السِّوَاكِ فِي كُلِّ وَقْتٍ وَعَلَى كُلِّ حَالٍ وَهُوَ الْأَصَحُّ وَالْأَقْوَى

“Dan dengan semua hadits-hadits yang diriwayatkan tentang ini dan keutamaan bersiwak, bahwa keutamaannya adalah mutlak, dan kebolehannya itu pada setiap waktu, setiap keadaan, dan itu lebih shahih dan lebih kuat.” (Ibid)

Lalu kemudian, bagaimana jika bersiwak tetapi bukan dengan siwak? Melainkan dengan pasta gigi dan sikatnya seperti zaman sekarang, apakah hal itu masih disebut bersiwak?

Untuk menjawab ini kita lihat Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

والاختيار في السواك أن يكون بعود من أراك ويجوز بسائر العيدان وبكل ما ينظف كالخرقة الخشنة والأشنان وغير ذلك

Dalam bersiwak bisa dipilih kayu arak, boleh juga semua belukar, dan semua hal yang bisa membersihkan seperti lap kasar, dan selainnya. (Imam An-Nawawi, At Tibyan, Hal. 72)

Imam As-Suyuthi Rahimahullah menjelaskan:

وَهُوَ كُلّ آلَة يُتَطَهَّر بِهَا شُبِّهَ السِّوَاك بِهَا ؛ لِأَنَّهُ يُنَظِّف الْفَم ، وَالطَّهَارَة النَّظَافَة

Itu adalah semua alat yang dapat mensucikan dan serupa dengan siwak, karena benda itu bisa membersihkan mulut, dan mensucikannya. (Hasyiah As-Suyuthi ‘Alas Sunan An-Nasa’i, 1/11)

Jadi, menurut penjelasan Imam An-Nawawi dan Imam As-Suyuthi, benda apa pun selama dapat membersihkan, mensucikan, dan tidak menciderai, maka dia boleh buat bersiwak. Sehingga, zaman ini dengan pasta gigi juga sudah mewakili. Sesuai kaidah: mukhtalifah fisy syakli walakin muttahidah fil aghrad (berbeda bentuk tetapi tujuannya tetap sama).

Sehat Dengan Berjalan Kaki

Jalan kaki adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara yang mudah dan murah. Meski nyaris gratis (kecuali saat olahraga berjalan kaki beli minuman, ya), namun tak banyak orang yang dapat meluangkan waktu untuk berjalan kaki setiap hari.

Hal ini dikarenakan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan berangkat pagi-pagi dan pulang sore hari bahkan malam hari. Perjalanan ke kantor pun ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor, sehingga peluang untuk berjalan kaki setiap hari menjadi langka.

Padahal, banyak sekali manfaat berjalan kaki untuk kesehatan tubuh Anda. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit sehari dapat menghindarkan tubuh dari metabolik sindrom, yakni faktor resiko penyakit jantung stroke, diabetes, hipertensi dan obesitas di perut. Selain itu masih ada lagi manfaat berjalan kaki, antara lain:

1. Menyenyakkan tidur. Badan yang digerakkan untuk berjalan kaki membuat tubuh memerlukan istirahat, sehingga Anda akan lebih nyenyak tidur di malam hari.

2. Menurunkan resiko kanker payudara. Khusus wanita, jalan kaki dapat membuat Anda terhindar dari resiko kanker payudara yang saat ini sangat ditakuti oleh para wanita.

3. Menurunkan berat badan. Untuk yang ingin menurunkan berat badan secara alami, hendaknya mulai merutinkan jalan kaki karena kalori yang berlebih dapat dibakar selama proses berjalan kaki berlangsung. Anda akan mendapatkan hasilnya setelah rutin menjalankan olahrahga ini.

4. Menghambat alzheimer atau kepikunan. Jalan kaki dapat membuat otak tetap aktif sehingga kita terhindar dari penyakit alzheimer.

5. Menguatkan tulang kaki. Berjalan kaki secara teratur dapat melatih dan menguatkan tulang kaki serta mencegah osteoporosis.

Demikianlah manfaat berjalan kaki untuk kesehatan Anda. Alternatifnya adalah berjalan kaki ke masjid 5 kali sehari guna menunaikan shalat berjamaag barangkali dapat menjadi latihan Anda untuk rutin berjalan kaki. Selamat mencoba!

10 Nasihat untuk Suami-Istri Agar Selalu Harmonis

Sepuluh dasar yang dapat membantu pasangan suami istri menyelesaikan masalah rumah tangga dan menghindari terjadinya perceraian:

1. Janganlah membayangkan kesempurnaan dari pasangan hidup;

2. Dengarkan pembicaraan pasanganmu;

3. Proporsional dalam menjalin hubungan suami istri akan membangun kehidupan yang bahagia;

4. Jangan biarkan harta menghancurkan kehidupan Rumah Tangga;

5. Selalu tersenyum;

6. Janganlah istri memberikan nasihat (terlalu mencampuri urusan pribadi) kepada suami kecuali sang suami memintanya;

7. Sikap terbuka dan transparan antara suami istri;

8. Jangan membiarkan perasaan cemburu menghancurkan istana cinta;

9. Jangan biarkan perdebatan meruncing;

10. Tumbuhkan perasaan peka dan sensitif terhadap kejadian yang menimpa pasangan Anda.

Jumat, 27 Februari 2015

MARKAZ QUR'AN UTRUJAH

Rumah penghafal Qur'an Utrujah atau yang sering dikenal Markaz Qur'an Utrujah adalah sengaja dirintis sebagai salah satu tempat untuk anak-anak belajar serta mengantarkan anak-anak muslim menjadi hafidz & hafidzah.

Awal didirikan hanya dikhususkan untuk putri saja pada tanggal 6 Maret 2012 oleh Dr Sarmini, Lc MA yang didukung oleh suaminya, Dr Hari Susanto, Lc. Perempuan yang akrab disapa Ummu Sa'udah ini adalah lulusan International University of Africa Sudan, yang sampai sekarang menjadi dosen aktif bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) atau Universitas Imam ibn Sa'ud cabang Indonesia di Jakarta.

Markaz Qur'an Utrujah putri berdiri di atas tanah wakaf dengan luas kurang lebih 900 meter persegi. Dari posisinya, Markaz Qur'an ini seolah terpisah dari hiruk pikuk kota Jakarta. Beralamat di Jalan Tanah Merdeka Gg Zen Sarmili No 48 Pasar Rebo, Jakarta Timur. Suasana yang tenang sangat mendukung kenyamanan para huffadz untuk belajar dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk menghafal. Oleh karenanya, tak ayal jika dalam hitungan bulan dengan izin Allah SWT para huffadz telah mampu menghafal beberapa juz dari al Qur'an bahkan ada sebagian dari mereka telah menyandang gelar hafidzah.
Seiring berjalannya waktu dan cita-cita mulia dari penulis buku "Alhamdulillah Balitaku Khatam Qur'an", tepat dua tahun setelah berdirinya Markaz Qur'an Utrujah putri, di bulan Februari tahun 2014 berdirilah Markaz Qur'an Utrujah Putra. Awal berdiri, Markaz Qur'an Utrujah Putra belum cukup terdengar di khalayak ramai. Mengingat santri yang masih terbilang sedikit dan umur Markaz yang baru sebiji jagung. Bertempat di komplek perumahan Cirendeu, Tangerang Selatang dengan suhu udara shubuh yang bisa dibilang dingin. Berniat menjemput kesuksesan yang telah digapai Markaz Qur'an Utrujah Putri, melalui titah pendiri Markaz Qur'an Utrujah sendiri akhirnya kepemimpinan untuk menjadi mudir diamanahkan kepada Ustadz Agus Sholikin, Al Hafidz yang menjabat sebagai staf pengajar di EMIISc kala itu yang tentunya dengan bimbingan dan arahan pemilik utrujah sendiri. Dibantu dua ustadz dari LIPIA, ustadz Nasrullah dan ustadz Nafis.

Tak bertahan lama, di bulan April 2014 Markaz Qur'an Utrujah Putra berpindah di Jakarta Timur. Melalui seorang muhsin, bertempatlah di Jalan Haji Muhayang (Gudang Air) No.32 RT 15/RW2 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Pasar Rebo Jakarta Timur. Di tempat inilah, Markaz Qur'an Utrujah mulai diketahui oleh masyarakat sekitar. Lokasi Markaz yang berbaur secara langsung dengan rumah warga setempat, secara tidak langsung membuat masyarakat tahu akan keberadaan Markaz Qur'an Utrujah khususnya Markaz Putra. Hasil daripada itu, masyarakat mulai memberi tanggapan positif seperti misalnya mengundang santri diacara syukuran dan juga agenda menjadi imam sholat shubuh di musholla warga.
Awal Agustus 2014, menjadi hari bersejarah bagi para huffadz di Markaz Qur'an Utrujah. Dengan izin Allah SWT, di bulan yang mulia bulan Ramadhan perwakilan santri dari Markaz Qur'an Utrujah mendapat kesempatan untuk menjadi narasumber dalam acara Meja Bundar TV One. Mengangkat tema "Penghafal Qur'an, Cahaya Kemuliaan". Markaz Qur'an Utrujah, diberi kesempatan di sesi pertama. Dimana perwakilan dari Markaz Qur'an Utrujah satu per satu membacakan ayat-ayat suci al Qur'an sesuai dengan hafalan yang dia punya. Dengan host Dwi Anggia, mulai menanyakan tips-tips kebiasaan mereka selqma menghafal di Markaz Qur'an Utrujah.

“Kalau ayat-ayat panjang dibaca berkali-kali, jadi gampang menghafalkannya. Setiap hari setelah Subuh, saya menghafal satu lembar”, ungkap Fawwaz dengan terbata. Berumur 7 tahun & telah hafal 12 juz. Kemudian ia lanjutkan dengan membacakan QS.Al A'raf ayat 140 sampai 141 dan ditafsirkan dengan baik.
“Saya belajar dan menghafalkan Al Qur’an sepulang sekolah”, Dilanjut oleh Faris. Santri yang telah hafal 21 juz di umur 10 tahun kala itu.
“Malamnya saya membaca berulang-ulang 10 kali, paginya dibaca lagi kemudian dihafalkan, setelah hafal, langsung saya setor ke ustadzah", ungkap santri dari Markaz Qur'an Utrujah Putri berumur 7 tahun. Atiqah, Anak ke 2 dari Dr Sarmini yang telah hafal 20 juz kala itu.
Terakhir disampaikan oleh Wafa. Santri dari Markaz Qur'an Utrujah Putri juga yang telah khatam 30 juz. Metode menghafalnya tak jauh berbeda dengan Atiqah, hanya saja ketika menyetor ke ustadzah Ia setorkan satu halaman langsung.

Genap dua tahun perjuangan Markaz Qur'an Utrujah diwarnai dengan perpindahan amanah kepemimpinan. Dari yang sebelumnya dikomandoi oleh Ustadz Agus Sholikhin digantikan oleh Ustadz Safaruddin. Beliau sempat menjadi dosen di Ma'had 'Aly an Nu'aimy Jakarta.

Sengaja dinamakan Utrujah, teringat seperti yang diumpamakan Nabi SAW bagi seorang Mu'min yang membaca al Qur'an. Beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits beliau :

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ
 
Artinya: “Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al-Quran seperti buah utrujah yang memiliki wangi yang sedap dan rasa yang manis. Sedangkan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Quran ibarat buah tamar (kurma) yang tidak memiliki bau namun rasanya manis. Adapun perumpamaan seorang munafiq yang membaca Al-Quran ibarat buah raihanah yang memiliki wangi yang sedap tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafiq yang tidak membaca Al-Quran ibarat buah handzhalah yang tidak memiliki baud an rasanya pahit.” (HR. Muslim, 1896)
Bahkan jika kita kaji lebih jauh mengenai keunikan dan keistimewaan buah ini, akan mendapatkan jawaban yang sangat bermacam-macam. Diantaranya, Ibnu Hajar al Asqolaniy pernah berkomentar mengenai kenapa Utrujah yang dipilih untuk tamtsil diatas ?.

"Hikmah pengkhususan Utrujah sebagai permisalan dan bukan buah yang lain yang juga memiliki rasa dan aroma yang lezat. Karena Utrujah kulitnya dapat digunakan sebagai obat. Dari bijinya juga dapat dihasilkan minyak yang punya ragam manfaat"
Ada juga yang mengatakan bahwa jin tidak akan mendekat ke sebuah rumah yang didalamnya terdapat Utrujah. Maka sangat cocok bila al Quran diumpamakan dengannya yang mana setan tidak akan mendekat.
Kulit bijinya berwarna putih yang juga selaras dengan hati seorang mukmin. Beberapa keistimewaan lainnya adalah besar bentuknya, indah penampilannya, warnanya yang menyenangkan, dan lembut bila disentuh. Bila dimakan terasa lezat, sedap aromanya, mudah dikunyah dan juga dapat membersihkan lambung.
Syaikh al Mubarokfuriy juga turut mengomentari buah ini, mengapa Nabi sholallahu ‘alayh wasallam mengkhususkan buah ini??. Karena buah ini adalah yang paling baik yang dapat ditemukan di segala penjuru alam.

Salah seorang Syaikh yang bernama al Azhim Ubadiy mengatakan : "Kenapa Utrujah yang dipilih??. Karena Utrujah merupakan kumpulan rasa  sekaligus aroma yang thoyyib, warna yang baik, dan mempunyai manfaat yang banyak. Dan maksud dari permisalan dengan menggunakannya adalah sebagai penjelas akan kondisi seorang mukmin dan ketinggian akan  amalannya"

Subhanallah. Ternyata tidak salah Dr Sarmini memberikan nama Markaz Qur'annya dengan nama Utrujah.
Jika beliau ditanyabeliau mengenai cara yang paling mudah untuk menanamkan kecintaan kepada al Qur'an, dengan lugas menyampaikan " Motivasi saja, baik berupa materi maupun maknawi yang lebih penting ditekankan itu maknawi, komunikasi bahwa apa sih keutamaan al Qur'an ? kenapa sih harus dekat dengan al Qur'an ? apa sih yang Allah janjikan ?. Bahwa kita tidak perlu mengarang karena hadits Nabi itu sudah banyak sekali. Ketika mereka ingin menghafal, jasadnya dijaga ketika nanti meninggal, bagaimana bisa memberi syafa'at 40 anggota keluarganya, bagaimana memakaikan mahkota pada orang tuanya, bagaimana nanti dia sendiri menggunakan baju kemuliaan dan lain-lain. Itu sudah sangat lebih dari cukup. Tapi tetap motivasi materi kita berikan juga" , ujar beliau di TV One.
Dari gambaran tersebut proses menghafal al-Qur’an yang diadakan oleh Utrujah beserta aktivitasnya di Utrujah terdiri dari dua kelas: 1) kelas mandiri: yaitu santri yang sudah siap menghafal dengan latihan sendiri 1-10 halaman, dan menyetor 1 halaman dengan motivasi bukan target; 2) kelas mentoring: menghafal dengan cara dibimbing atau biasa kita sebut talaqi.

Untuk syarat utama masuk Markaz Qur'an Utrujah adalah bisa membaca tajwid dan pernah khatam al-Qur’an minimal 1 kali. Tata tertib disesuaikan dengan akhlaq dalam al-Qur’an. Sederhana saja misalnya di dalam rumah tidak berlari, tidak teriak, disiplin dalam menjaga akhlaq dan kebersihan. Proses menghafal dimulai pukul 05.30 – 11.30 dengan diselingi istirahat. Waktu sore untuk muraja’ah, malam untuk persiapan dengan membaca apa yang akan dihafal esok harinya kurang lebih 10-11 kali. Waktu yang dijadwalkan adalah 16 jam per hari untuk menghafal al-Qur’an, Tak lupa santri juga ditugaskan piket harian di dalam markaz demi kebersihan dan kenyamanan dalam menghafal.
Memang, jika dilihat dari apa yang ada sangat dipengaruhi dengan kedisiplinan terhadap jadwal dan tekad yang kuat untuk menjalankannya. Bukan saja bagi santri, namun bagi para orang tua juga bisa melakukannya dengan ikut serta ‘mondok’ di Markaz Qur'an Utrujah tentunya dengan kesepakatan keluarga dan anak-anak yang kondusif ketika ditinggalkan sementara. Hal yang perlu juga diperhatikan adalah bagaimana para hafidz dan hafidzah ini nantinya bisa mempertahankan hafalan al-Qur’annya, beberapa cara yang dilakukan antara lain dengan mencari komunitas sesuai untuk senantiasa berlomba dalam kebaikan dan menjaga hafalannya. Allahummarhamni bil Qur’an…

Seorang muslimah tangguh yang berani mengambil pilihan memenangkan Allah dan dakwah di atas kesenangan pribadinya. Beliau lebih memilih mendampingi anak-anak menghafal setiap ayat demi ayat Al Qur’anul Kariim demi mengantarkan bocah-bocah calon penghafal Al Qur’an itu menjadi generasi Robbani yang akan menjayakan dan memuliakan Islam dengan Al Qur’an. Sebuah pilihan yang tak mudah memang, tapi beliau telah membuat keputusan.

Dari pribadi–pribadi berjiwa tangguhlah selayaknya kita mengambil teladan. Sebab dalam hidup akan ada begitu banyak tantangan yang mesti kita hadapi. Sebab dalam hidup tak sedikit “persimpangan jalan” yang bakal memaksa kita untuk membuat pilihan dan keputusan. Sebab dalam hidup terlampau sering manusia “dipaksa” menjadi lebih kuat agar tidak mengalah pasrah saat menghadapi masalah.
Dari pribadi–pribadi berjiwa tangguh kita belajar, belajar terus menebar kebaikan. Mereka tak hidup untuk dirinya sendiri tapi juga menghidupkan dan memberi manfaat pada sekitarnya. Mereka percaya dengan penuh keyakinan jika di setiap langkah hidup yang mereka tempuh itu demi Allah dan dakwahNya, maka tak pernah akan ada yang sia- sia. Allah Maha Melihat dan malaikatpun tak akan lalai mencatat.. Mereka sepenuhnya mengimani firmanNya :

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QS. Ar-Rahman: 60)

Jika sebuah pilihan yang tak mudah telah diambil, benturan dan luka adalah sebuah keniscayaan. Bentuknya bisa jadi berupa perasaan tidak nyaman, godaan keikhlasan, cacian dan celaan, rasa tidak puas serta tuntutan berlebihan dari lingkungan hingga lintasan hati untuk menghentikan perjuangan. Mungkin tidak cukup sekali, dua kali, tiga kali, bahkan mungkin akan berkali-kali benturan dan luka yang akan terjadi. Tapi pribadi berjiwa tangguh tak terlalu risau dengan segala luka dan kepahitan itu. Mereka lebih memilih Allah dari pada sekedar rasa nyaman. Mereka memilih untuk menjadi kuat sebab mereka tahu Allah yang akan memampukan dan menguatkan mereka dengan pertolonganNya.

”…dan merupakan hak Kami, untuk Menolong orang-orang yang beriman…” (QS. Ar-Rum 47)
Akhirul Kalaam. Wallahu A'lam bis Showaab.


Media-media Milik Syi'ah

Bismillaah...

Ikhwati fillah yang dirahmati Allah SWT.
Mari kita waspadai bersama buku-buku Syiah yang banyak beredar.

Diantara Penerbit Buku Syi'ah
Penerbit : Lentera
Penerbit : Pustaka Hidayah
Penerbit : MIZAN
Penerbit : YAPI JAKARTA
Penerbit : YAPI Bangil
Penerbit : Rosdakarya
Penerbit : Al-Hadi
Penerbit : CV Firdaus
Penerbit : Pustaka Firdaus
Penerbit : Risalah Masa
Penerbit : Qonaah
Penerbit : Bina Tauhid
Penerbit : Mahdi
Penerbit : Ihsan
Penerbit : Al-Baqir
Penerbit : Al-Bayan
Penerbit : As-Sajjad
Penerbit : Basrie Press
Penerbit : Pintu Ilmu
Penerbit : Ulsa Press
Penerbit : Gua Hira
Penerbit : Grafiti
Penerbit : Effar Offset
Penerbit : Shalahuddin Press
Penerbit : Ats-Tsaqalain
Penerbit : Pustaka
Penerbit : Darut Taqrib
Penerbit : Al-Muntazhar
Penerbit : Toha Putra
Penerbit : Gerbang Ilmu
Penerbit : Al-Jawad
Penerbit : Jamiah al-Talimat al-Islamiyah
Penerbit : Sinar Harapan
Penerbit : Mulla Shadra
Penerbit : Pustaka Pelita
Penerbit : Pustaka
Penerbit : Pustaka Jaya
Penerbit : Islamic Center Al-Huda
Penerbit : Hudan Press
Penerbit : Yayasan Safinatun Najah
Penerbit : Amanah Press
Penerbit : Serambi
Penerbit : Cahaya

Diantara Yayasan Syi'ah
Yayasan Al Mukarromah Bandung Jawa Barat
Yayayasan Al-Mujataba Purwakarta Jawa Barat
Yayasan Saifik Bandung Jawa Barat
Yayasan Al Ishlah Cirebon Jawa Barat
Yayasan Al-Aqilah Tangerang Jawa Barat
Yayasan Dar Taqrib Jepara Jawa Tengah
Yayasan Al Amin Semarang Jawa Tengah
Yayasan Al Khoirat Jepara Jawa Tengah
Yayasan Al Wahdah Solo Jawa Tengah
Yayasan Al Mawaddah Kendal Jawa Tengah
Yayasan Al Mujtaba Wonosobo Jawa Tengah
Yayasan Safinatunnajah Jawa Tengah
Yayasan Al Mahdi Jember Jawa Timur
Yayasan Attaqi Pasuruan Jawa Timur
Yayasan Azzhra Malang
Yayasan Ja’far Asshodiq Bondowoso Jawa Tengah
Yayasan Al Yasin Surabaya Jawa Timur
Yapisma Malang Jawa Timur
Yayasan Al Hujjah Jember Jawa Timur
Yayasan Al Kautsar Malang Jawa Timur
Yayasan AL Hasyimm Surabaya Jawa Timur
Yayasan Al Qoim Probolinggo Jawa Timur
Yayasan al-Kisa’Bali
Yayasan Al Islah Makasar Sulawesi
Yayasan Fikratul Hikmah Makasar Sulawesi
Yayasan Sadra Makasar Sulawesi
Yayasan Pinisi Makassar Sulawesi
Yayasan Lentera Makassar Sulawesi
Yayasan Nurtsaqolain Sulawesi Selatan
Yayasan Shibtain Riau Sumatra
Yayasan Al Hakim Lampung Sumatra
Yayasan Pintu Ilmu Palembang Sumatra
Yayasan Ulul Albab Aceh Sumatra
Yayasan Amali Medan Sumatra
Yayasan Al Muntadzar Samarinda Kalimantan
Yayasan Arridho Banjarmasin Kalimantan

Majelis Ta'lim Syi'ah
1. Majlis Taklim Ar-Riyahi
2. Majlis Taklim Ummu Abiha Jakarta
3. Majlis Taklim Al Bathul Jakarta
4. Majlis Taklim Haurah Sawangan Depok Jawa Barat
5. Majlis Taklim Al Idrus Purwakarta Jawa Barat
6. Majlis Ta’lim An-Nur Tangerang Jawa Barat
7. Majlis Taklim Al Jawad Tasikmalaya Jawa Barat
8. Majlis Ta’lim Al-Alawi Probolinggo Jawa Timur

Organisasi Syi'ah
1. Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI)
2. Ikatan Pemuda Ahlulbait Indonesia (IPABI)
3. Himpunan Pelajar Indonesia (HPI)Iran
4. Shafful Muslimin Indonesia
5. Ikatan Pelajar Indonesia di Iran (ISLAT)
6. Perkumpulan Ahlul Bait Indonesia (TAUBAT)
9. Ahlu Bait Indonesia (ABI), dll

Centre & Forum Syi'ah
1. Islamic Cultural Center (ICC) 
2. Tazkiyah Jakarta
3. Al Hadi Jakarta
4. Al-Iffah Jember Jawa Timur
5. Forum Komunikasi Ahlul Bait (LKAB)

Lembaga Pendidikan Syi'ah
1. SMA Plus Muthahhari Bandung dan Jakarta
2. Pendidikan Islam Al-Jawad
3. Islamic College for Advanced Studies
4. Sekolah Lazuardi dari Pra TK sampai SMP Jakarta
5. Sekolah Tinggi Madinatul Ilmu Depok Jawa Barat
6. Madrasah Nurul Iman Sorong Irian
7. Pesantren Al-Hadi Pekalongan
8. Pesantren YAPI Bangil Jawa Timur

(*) PENERBIT SYIAH
1. Lentera
2. Pustaka Hidayah
3. Mizan
4. Yapi Jakarta
5. Al-Hadi
6. Al-Jawwad
7. Islamic Center Al-Huda
8. Muthahhari Press/Muthahhari Papaerbacks, dll

Radio & TV Syi'ah
1. IRIB (Radio Iran siaran bahasa Indonesia)
2. Hadi TV, tv satelite (haditv.com)
3. TV Al-Manar, Libanon, dpt diakses sejak April 2008, bekerja sama dengan INDOSAT
4. Myshiatv.com
5. Shiatv.net
6. Radio Silaturahmi (RASIL 720 AM) Jakarta

LINK-LINK SYI'AH BERBAHAYA !!!
1. http://www.sinaragama.org/
2. http://www.abatasya.net/
3. http://www.islamquest.net/id/
4. http://www.fatimah.org/
5. http://www.icc-jakarta.org/
6. http://www.ahl-ul-bait.org/
7. http://www.islamalternatif.net/
8. http://www.icas-indonesia.org/
9. http://www.lppimakassar.net/
10. http://www.nahimunkar.net/
11. http://www.wisdoms4all.com/ind/
12. http://www.icc-jakarta.com/
13. http://www.Yapibangil.org/
14. http://www.Alitrah.com/
15. http://www.abna.ir/
16. http://www.telagahikmah.org/id/index.php/
17. http://www.ahlulbaitindonesia.org/
18. http://www.al-shia.org/html/id/
19. http://www.indonesian.irib.ir/
20. http://www.almunawwarah.com/
21. http://www.muhsinlabib.com/
22. http://www.majalah-itrah.com/
23. http://www.al-islam.org/ (1)
23. http://www.ibrahimamini.ir/ml/ (2)
24. http://www.ipabionline.com/
25. http://www.shia-explained.com/my/
26. http://www.ipabionline.com/
27. http://www.balaghah.net/
28. http://www.aimislam.com/
29. http://www.madinah-al-hikmah.net/
30. http://www.jalal-center.com/
31. http://syiahali.wordpress.c/*m/
32. http://islamitucinta.blogspot.com/
33. http://secondprince.wordpress.com/
34. http://ejajufri.wordpress.com/
35. http://dialogsunni-syiah.blogspot.com/
36. http://sipencariilmu.wordpress.com/
37. http://syiahnews.wordpress.com/
38. http://infosyiah.wordpress.com/
39. http://syiahsunni.wordpress.com/
40. http://qitori.wordpress.com/
41. http://salehlapadi.wordpress.com/
42. http://ahmadsamantho.wordpress.com/
43. http://umfat.wordpress.com/
44. http://abuaqilah.wordpress.com/
45. http://cintarasulullah.wordpress.com/
46. http://eraalquran.wordpress.com/
47. http://musadiqmarhaban.wordpress.com/
48. http://haidarrein.wordpress.com/
49. http://farterh04.wordpress.com/
50. http://infosyiah.wordpress.com/
51. http://islamfeminis.wordpress.com/
52. http://islamsyiah.wordpress.com/
53. http://lateralbandung.wordpress.com/
54. http://luthfis.wordpress.com/
55. http://luthv.wordpress.com/
56. http://comein.blogs.friendster.com/
57. http://mashumah.wordpress.com/
58. http://ressay.wordpress.com/
59. http://pelitazaman.blogspot.com/
60. http://haidaryusuf.wordpress.com/
61. http://iwans.wordpress.com/
62. http://eurekamal.wordpress.com/
63. http://musakazhim.wordpress.com/
64. http://keluargaabi.wordpress.com/
65. http://jakfari.wordpress.com/
66. http://syiahblog.wordpress.com/
67. http://wahabisme.wordpress.com/
68. http://sunnahcare.blogspot.com/
69. http://www.islamtimes.org/
70. http://agusnizami.wordpress.com/
71. http://media-islam.or.id/
72. http://kabarislam.wordpress.com/
73. http://syiarislam.wordpress.com/
74. http://infoindonesia.wordpress.com/
75. http://muslimjournalist.wordpress.com/
76. http://mediaislamraya.blogspot.com/
77. http://talkandchats.blogspot.com/
78. http://islammyreligion.wordpress.com/
79. http://islamuberalles.blogspot.com/
80. http://www.facebook.com/sinar.agama
81. http://www.facebook.com/pages/Sinar-Agama/
207119789401486
82. http://www.facebook.com/groups/catatan.sinar.ag
ama/
83. http://arbainimamhusain.blogspot.com/
84. https://www.facebook.com/emiliar.az?ref=ts&fref=ts
http://islamquest.net/id/
http://sinaragama.org/
http://www.facebook.com/sinar.agama
http://www.facebook.com/pages/Sinar-Agama/
207119789401486
http://www.facebook.com/groups/catatan.sinar.agama/
Rahbar Ali Khamenei seputar Fatwa Sesatnya.
http://www.leader.ir/tree/index.php?catid=89
AL-QUR’AN EDITAN SYIAH ONLINE
http://quran.al-shia.org/id/
Liputan Fitnah SYIAH :
1. Islam TimesInd https://www.facebook.com/
islam.timesid
2. Liputan Islam https://www.facebook.com/
liputanislamcom
3. Berita Harian Suriah https://www.facebook.com/
OfficialBHS
4. IRIB Indonesia https://www.facebook.com/groups/
iribindonesian/
5. Kantor Berita Abna https://www.facebook.com/
kantorberita.abna
6. Indonesian Support for Syria Al-Assad > https://
www.facebook.com/IndonesiaSyria?directed_target_id=0
7. Syrian Arab Army > https://www.facebook.com/
syrianmilitary?directed_target_id=0
8. Syrian Arab Army > https://www.facebook.com/
syrianmilitary?directed_target_id=0

Jika ini baik,
Mari kita sebarkan ke ikhwah kita yang lain sebagai tambahan amal kita di akhirat kelak.
Watawashowbil haq watawashowbisshobr...

@(Ustadz Dr Achmad Farid Okbah)

Kamis, 26 Februari 2015

Hati-hati dengan Makanan Pedas

Tidak dapat dipungkiri, makanan dengan rasa pedas banyak digemari oleh masyarakat. Buktinya, sekarang ini makin menjamur penjual kripik-kripik yang biasa menjajakan jualannya di pinggir jalan. Tidak tanggung-tanggung, ada pilihan level pedas sampai level 10. Bagi yang tidak terbiasa bisa langsung diare beberapa jam setelah makan.

Salah satu sebab rasa pedas banyak disukai masyarakat adalah sifatnya yang mampu menaikkan nafsu makan. Selain itu bebarapa bahan makanan yang pedas juga mengandung beberapa jenis zat gizi yang baik untuk tubuh. Sebut saja kandungan vitamin C yang tinggi, kandungan capsaicin yang dapat membunuh sel kanker, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan mengendalikan pencemaran mikroba pada makanan.

Namun, dibalik sifatnya baiknya itu terdapat pula beberapa efek yang akan timbul bila kita terbiasa dan berlebihan makan makanan pedas. Antara lain:

Diare. Makanan pedas mempercepat gerakan di usus yang mempermudah terjadinya diare. Ketika makanan pedas sudah sampai di usus besar, efek iritasinya akan langsung terasa. Kemudian tubuh akan mengirim lebih banyak air ke usus untuk meredakan gejala iritasi. Hal ini bisa berbeda-beda antara orang yang satu dnegan yang lain. Sebab setiap orang memiliki kepekaan usus yang berbeda sehingga daya tahan terhadap makanan pedas akan berbeda pula.

Gastritis. Konsumsi makanan pedas yang terlalu sering dapat menyebabkan permukaan lambung menjadi rapuh dan mudah mengalami luka. Penyakit itu disebut gastritis atau sering kita sebut maag. Maag terjadi karena adanya peradangan pada lapisan lambung. Terlalu sering mengkonsumsi makanan pedas akan membuat lapisan-lapisa pada dinding lambung menipis dan rentan terkena infeksi.

Alergi. Rasa pedas sendiri sebenarnya bukan termasuk jenis rasa yang bisa diecap oleg indra pengecap kita, melainkan sebuah rasa sakit. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berasa pedas kana menyebabkan rasa sakit pada lidah. Hal ini merupakan respon alergi yang diberikan lidah terhadap makanan.

Lidah Kurang sensitif. Mengkonsumsi makanan pedas yang berlebihan dapat mengurangi sensasi rasa secara permanen sehingga lidah tidak lagi responsif dalam mengecap rasa.

Niat dan Kedudukannya

Hadits tentang niat ini merupakan hadits pertama dalam Shahih Bukhari, sekaligus hadits pertama dalam kitab كتاب بدء الوحى (Permulaan Turunnya Wahyu).

Matan Hadits

عَنْ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِىَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ – رضى الله عنه – عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dari ‘Alqamah bin Waqqash Al-Laitsi bahwa ia berkata, “Aku mendengar Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata di atas mimbar, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Semua amal tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju”

Penjelasan Hadits

Hadits ini diriwayatkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Beliau menyampaikannya ketika sedang berada di atas mimbar, yakni mimbar Masjid Nabawi.

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

إِنَّمَا adalah adatul-hashr (untuk membatasi), yakni menetapkan sesuatu yang disebut setelahnya dan menafikan sesuatu yang tidak disebut. Dengan demikian, hadits ini menunjukkan bahwa tidak ada amal perbuatan yang sah atau sempurna hukumnya kecuali berdasarkan niat. Sedangkan Syaikh Utsaimin dalam Syarah Shahih Al Bukhari mengatakan, setiap manusia berakal yang melakukan suatu perbuatan pasti meniatkannya. Pasti ada niatnya.

بِالنِّيَّاتِ : Huruf ba’ menunjukkan arti mushahabah (menyertai) dan ada juga yang mengartikan sababiyah (menunjukkan sebab). Niyyaat adalah bentuk jama’ dari kata niyat. Secara etimologi bermakna ‘kehendak’ dan secara terminologi bermakna ‘kehendak yang dibarengi dengan perbuatan nyata’.

Para ahli fikih berselisih pendapat untuk menentukan apakah niat itu termasuk rukun atau syarat? Dalam hal ini pendapat yang paling kuat adalah, bahwa niat di awal pekerjaan adalah rukun, sedangkan menyertakannya dalam pekerjaan adalah syarat.

Sedangkan masalah niat apakah perlu dilafalkan atau tidak, tidak ada contoh dari Rasulullah mengenai hal tersebut. Namun dalam mazhab Syafi’i dibolehkan dan dianggap bisa menguatkan niat.

وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

امْرِئٍ : Manusia, baik laki-laki maupun perempuan
Jika kalimat pertama di atas menunjukkan apa saja yang termasuk amal, maka kalimat kedua ini menunjukkan akibat atau hasil dari amal itu. Kalimat pertama menjelaskan bahwa perbuatan itu harus disertai niat, kalimat kedua ini menegaskan bahwa seseorang tidak mendapatkan dari perbuatannya kecuali apa yang ia niatkan.

فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dalam hadits ini tidak terdapat kalimat فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ sebagaimana hadits-hadits lain yang lebih populer dan lebh banyak dihafal umat Islam. Ini dimungkinkan karena riwayat Humaidi sampai kepada Imam Bukhari seperti lafadz hadits di atas. Imam Al-Karmani berkata: “Hadits ini terkadang diriwayatkan secara lengkap dan terkadang tidak, hal itu disebabkan perawi yang meriwayatkannya juga berbeda. Memang setiap perawi telah meriwayatkan hadits sesuai dengan apa yang dia dengar tanpa ada yang dihilangkan, sedang Bukhari menulis riwayat hadits ini sesuai dengan judul yang dibicarakan.”

Memang prinsip Imam Bukhari dalam menulis hadits adalah tidak menulis satu hadits yang berbeda periwayatannya dalam satu tempat. Apabila ada hadits yang mempunyai sanad lebih dari satu, maka ia menulisnya pada tempat yang berbeda pula, dan tidak pernah beliau menulis hadits dengan menghilangkan sebagiannya, sedang pada tempat yang lain beliau menulis secara lengkap. Juga tidak dijumpai satu hadits pun dengan sanad dan matan yang sama dan lengkap ditulis pada beberapa tempat, kecuali sebagian kecil saja, yakni kurang lebih dua puluh tempat.

هِجْرَتُهُ : Hijrah secara etimologi bermakna ‘meninggalkan’ dan secara terminologi bermakna ‘meninggalkan negeri kafir ke negeri Islam untuk menghindari hal-hal yang buruk.’ Adapun yang dimaksud dengan hijrah dalam hadits ini adalah perpindahan dari kota Makkah dan kota-kota lain ke kota Madinah, sebelum fathu Makkah.

هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا : Untuk mendapatkan keuntungan duniawi
Kata dunya berasal dari ad-dunuw yang berarti dekat. Dinamakan demikian karena dunia lebih dahulu dari pada akhirat atau karena dunia sangat dekat dengan kehancuran/kebinasaan.

إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا : Untuk mendapatkan wanita yang akan dinikahi
Disebutkannya kata wanita secara khusus setelah kata umum (dunia) adalah untuk menekankan bahwa bahaya dan fitnah yang ditimbulkan oleh wanita sangat besar. Ini juga berkaitan dengan sababul wurud hadits ini. Imam At-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Mu’jam Al-Kabir dengan sanad yang bisa dipercaya, bahwa Ibnu Mas’ud berkata: “Diantara kami ada seorang laki-laki yang melamar seorang wanita bernama Ummu Qais. Namun, wanita itu menolak sehingga ia berhijrah ke Madinah. Maka laki-laki tersebut ikut hijrah dan menikahinya. Karena itu kami memberinya julukan Muhajir Ummu Qais.”

فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ : Maka hijrahnya sesuai dengan apa yang ia tuju
Seseorang yang melakukan amal ibadah tetapi niatnya bukan karena Allah, tetapi ingin mendapatkan dunia atau wanita maka ia tidak mendapatkan pahala dari Allah. Inilah yang termasuk syirik asghar. Namun dalam konteks hijrah pada hadits ini, jika diniatkan menjauhi kekufuran dan menikahi wanita, hijrahnya kurang sempurna dibandingkan dengan orang yang berhijrah dengan niat yang tulus. Meskipun, niat menikahi wanita –baik hijrah atau tidak- akan mendapatkan pahala jika pernikahannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena pernikahan adalah anjuran agama Islam.

Hal ini seperti peristiwa masuk Islamnya Thalhah, sebagaimana diriwayatkan oleh Nasa’i dan Anas, ia berkata, “Abu Thalhah telah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar masuk Islam, karena Ummu Sulaim telah masuk Islam lebih dahulu dari pada Abu Thalhah. Maka ketika melamarnya, Ummu Sulaim berkata, “Aku sudah masuk Islam, seandainya kamu masuk Islam, maka saya bersedia dinikahi.” Lalu Abu Thalhah masuk Islam dan menikahi Ummu Sulaim.

Namun ulama lain menjelaskan, masuk Islam karena pendekatan apapun -jodoh, merasa dihormati, tersentuh dakwah- semuanya adalah baik. Sedangkan setelah menjadi muslim, maka ia harus meniatkan segala amalnya ikhlas untuk Allah.

Imam Ghazali menggaris bawahi apabila keinginan untuk memperoleh dunia lebih besar dari keinginannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka orang itu tidak mendapatkan pahala, begitu pula apabila terjadi keseimbangan antara keduanya, ia tetap tidak mendapatkan pahala. Akan tetapi apabila seseorang berniat untuk ibadah dan mencampurnya dengan keinginan selain ibadah yang dapat mengurangi keikhlasan, maka Abu Ja’far bin Jarir Ath-Thabari telah menukil perkataan ulama salaf, bahwa yang harus menjadi tolak ukur adalah niat awal, apabila ia memulai dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka perubahan niat tidak menggugurkan pahalanya.

Mengenai tidak disebutkannya kembali dunya dan mar’ah sehingga kalimatnya menjadi فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ, Syaikh Utsaimin menjelaskan bahwa hal itu menunjukkan kehinaan keduanya sehingga tidak disebut lagi. Sedangkan makna kalimatnya sama: hijrah yang niatnya karena dunia dan wanita, ia hanya menuju/memperoleh dunia dan wanita sesuai niatnya.

Pelajaran Hadits

1. Setiap amal perbuatan harus ada niatnya. Niat tidak harus dilafalkan.
2. Setiap amal tergantung niatnya.
3. Niat merupakan syarat diterimanya amal. Jika niatnya ikhlas, maka ibadah dan amal shalih diterima Allah. Sebaliknya, jika ibadah diniatkan tidak ikhlas, maka tidak diterima Allah.
4. Hadits ini mendorong kita untuk senantiasa berniat ikhlas dalam beramal dan menjaga niat tetap ikhlas

Wallaahu a’lam bish shawab.

Maraji': Fathul Baari, Al-Wafi, dan Syarah Shahih Bukhari

Meniti Masa Meraih Asa

Itulah hakekat dari perjalanan hidup. Waktu adalah bagian dari proses pembelajaran yang akan memberi banyak hal, bisa jadi mendewasakan kita atau malah meninabobokan lantaran kita kurang bisa mengambil pelajaran berharga dari waktu.

Terkadang kita lupa bahwa waktu tidak akan pernah kompromi, ia akan terus berjalan namun selalu menyapa disetiap detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun. Ia tersenyum kala kita kembali menyapa dan mengisinya  dengan segudang aktivitas yang bermanfaat. Iapun bahagia saat ia selalu disanding dengan sejuta  asa dan optimisme tuk meraih mimpi, bahkan ia begitu bahagia karena merasa dihargai dan bermanfaat bagi manusia. Sebaliknya ia akan bersedih disaat orang sudah tidak lagi mempedulikannya, bahkan menyia-nyiakannya seolah kehadirannya tidak berarti apa-apa bagi manusia, padahal kehadirannya begitu penting sampai-sampai Allah bersumpah demi dia.

Membuka memori masa lalu dengan cerita indah dan membahagiakan adalah cara tuk membangkitkan semangat akan terwujudnya mimpi indah dimasa yang akan datang. Memori tentang kesedihan masa lalupun akan menjadi pelajaran penting bahwa Allah masih memberi peluang agar kita men-setting ulang tuk tidak jatuh kedua kali. Waktu mengajarkan kepada kita bagaimana hidup dengan misi yang akan memupuk keyakinan tuk meraih asa.

Begitulah al-qur’an mengajarkan pada kita hingga seperenam dari keseluruhan ayat bercerita tentang sejarah masa lalu dari perjalanan anak manusia dari generasi ke generasi. Waktu mengingatkan kita pada visi hidup dan cara menjalaninya. Waktu juga membuka cakrawala berfikir kita bahwa setiap yang berawal akan berakhir. Sejarah mencatat kehidupan orang sukses dengan mampu memahami bagaimana mengawali hidup dan mengakhirinya.

Nabi Ibrohim AS menjalani waktu hidupnya dengan tetap menjaga misi hidupnya, dengan bermodal keyakinan bahwa hidup adalah kehendak sang Pencipta, sehingga api menjadi dingin, atau nabi Yunus AS yang tetap hidup dalam ikan paus, atau Nabi Sulaiman yang tetap pada pendiriannya tuk menjadi hamba yang bersyukur disaat kekayaannya tidak ada yang dapat menimpalinya. Semua berawal dari memahami waktu sebagai given tuk bisa menjadi hamba terbaik.

Pepatah arab mengatakan “engkau dilahirkan dalam keadaan menangis, sementara orang disekitarmu tersenyum gembira, maka laluilah hidupmu dan akhiri hidupmu dengan senyuman, sementara orang disekitarmu menangis sedih karena merasa kehilangan karya-karya besarmu”.

Tataplah masa depan dengan senyuman yang menyertai keyakinan, dan jangan pernah kehilangan asa karena hidup tanpa asa tidak akan bertahan lama. Lakukan yang terbaik dan bermanfaat tuk makhluk karena memang itulah tugas kita yang sesungguhnya.

Salam ukhuwah..gapai mimpi mencapai Ridho Illahi..

Ilmuwan Muslim, Sake Dean Mahomet

Siapakah Yang memperkenalkan pertamakali sampo ke dunia Barat? Dialah seorang Muslim dari Benggali (India) bernama Sake Dean Mahomed yang membawa sampo ke daratan Eropa pada tahun 1759.

Dia kemudian memperkenalkan sampo di Inggris dengan membuka“Mahomed`s Indian Vapor Baths” atau “Pemandian wangi gaya India milik Mahomet” di kawasan pelabuhan Brighton. Pemandian ini lebih mirip dengan pemandian gaya Turki atau Turkish Baths dimana ia juga menawarkan pijat terapi kulit kepala atau champi (mengeramas).

Mahomet bahkan kemudian di tunjuk sebagai seorang ahli bedah khusus menyampo bagi raja George IV dan William IV. sejak saat itu para penata rambut di Inggris kemudian mulai membuat sampo dengan cara merebuh sabun batangan dengan air matang yang di bubuhi dengan rempah-rempah untuk membuat rembut berkilaudan wangi.

kedua penemu ini telah mengaplikasikan ajaran Rasullah SAW yaitu:

    "kebersihan itu adalah sebagian dari pada iman"

Kedalam sebuah penemuan yang sangat berguna dalam kehidupan untuk kebersihan dan kesehatan tubuh. Karena dengan sabun dan sampo membuat tubuh kita menjadi lebih bersih , sehat dan wangi.

Tiga Resiko Keracunan Pangan pada Ibu Hamil

Sakit bisa diderita oleh siapa saja, termasuk wanita yang sedang hamil. Bahkan risiko ibu hamil untuk sakit terbilang cukup tinggi jika tidak cermat menjaga asupan makanan dan gaya hidup sehat.

Tak sedikit ditemukan kasus ibu hamil (bumil) yang menderita diare. Penyebab diare pada bumil beragam, salah satunya karena pola makan sembarangan. Ngidam dan rasa mual membuat ibu menginginkan berbagai jenis makanan, termasuk makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, bahkan makan yang kurang higienis.

Selain itu, pola makan yang kurang teratur akibat mual dan muntah juga menjadi penyebab. Makan yang tidak teratur membuat lambung kosong, mudah teriritasi, dan menyebabkan asam lambung naik dan terjadi muntah dan diare. Mungkin tidak begitu menjadi masalah jika diare yang ibu derita termasuk ke dalam kategori ringan, namun bagaimana jika diare berlangsung lama (lebih dari 3 hari)? Jika hal ini terjadi, ibu perlu waspada. Diare yang disertai dengan demam, dehidrasi, ada lendir bahkan darah pada feses, serta muntah-muntah, menandakan adanya masalah yang lebih serius, misalnya infeksi bakteri berbahaya, maka segeralah konsultasikan pada dokter.

Penyakit bawaan makanan (foodborne illness) atau lebih dikenal dengan keracunan pangan terjadi pada orang yang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bakteri penyebab sakit. Gejala penyakit ini beragam, di antaranya muntah, sakit perut, diare, demam, sakit kepala atau nyeri badan. Menurut Food and Drug Administration (FDA), anak kecil, wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem imun rendah sangat berisiko terkena penyakit ini.

Bumil dan janin memiliki risiko tinggi terkena keracunan pangan. Selama hamil, sistem imun ibu berubah. Perubahan sistem imun membuat tubuh ibu lebih sulit melawan bakteri penyebab sakit yang berasal dari makanan. Begitu juga sistem imun janin yang belum sempurna, tidak mampu melawan bakteri. Bagi bumil dan janin, menderita foodborne illness merupakan masalah kesehatan serius, bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan serius.

Listeria monocytogenes
Hanya bakteri ini yang mampu hidup pada suhu refrigerator. Penyakit yang disebabkan bakteri ini dinamakan listeriosis.

Bagaimana agar tidak terjangkit:
• Hindari mengonsumsi keju lunak seperti Feta, Brie, Camembert, Blue-Veined Cheese, kecuali jika keju-keju tersebut terbuat dari susu yang telah dipasteurisasi, cek label!
• Hindari mengonsumsi produk olahan seperti ikan (salmon tuna, mackerel) atau seafood tanpa dipanaskan kembali.
• Hindari mengonsumsi susu segar atau makanan yang tidak dipasteurisasi atau yang mengandung susu yang tidak dipasteurisasi. Masak daging hingga matang.

Metil merkuri
Metil merkuri adalah sejenis logam yang ditemukan dalam daging ikan. Jika terkonsumsi oleh bumil, metil merkuri dalam kadar tinggi dapat membahayakan perkembangan sistem syaraf janin.

Bagaimana agar tidak terjangkit:
• Hindari mengonsumsi ikan laut, seperti hiu, king mackerel dan ikan pedang (swordfish). Ikan jenis ini mengandung metil merkuri tinggi. Bumil sangat disarankan untuk mengonsumsi ikan dan seafood sebanyak 340 gram sehari yang dibagi menjadi dua kali waktu makan. Konsumsilah jenis ikan dan seafood yang beragam, seperti udang, tuna kaleng, salmon, ikan Pollock, dan lele.

Toxoplasma gondii
Merupakan parasit yang membahayakan. Menyebabkan sakit yang disebut toksoplasma dan sangat sulit dideteksi. Toksoplasma banyak ditemukan pada daging mentah atau daging setengah matang, buah dan sayur yang tidak dicuci, air yang terkontaminasi, tanah, tempat makan dan minum kucing peliharaan yang kotor, dan lingkungan yang terdapat kotoran kucing.

Supaya tidak terjangkit:
• Cuci dan bersihkan tempat makan dan minum kucing/hewan peliharaan. Setelah itu cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air hangat.
• Gunakan sarung tangan ketika berkebun.
• Jangan pelihara kucing /anjing baru ketika hamil.
• Masak daging hingga matang.

@Fimadani

Khutbah Pernikahan

Khutbah nikah pernikahan oleh Ust Anis Matta :

Kita seringkali menganggap pernikahan itu adalah peristiwa hati. Padahal sesungguhnya pernikahan adalah peristiwa peradaban.

Ini bukan cuma tentang 2 manusia yg saling mencinta lalu mengucap akad. Tetapi bahkan ini merupakan peristiwa peradaban yg mengubah demografi manusia

Pernikahan adalah sayap kehidupan. Rumah adalah benteng jiwa. Jika di rumah kita mendapat energi memadai, di luar rumah kita akan produktif

'Sakinah' bukan cuma 'tenang'. Ia berasal dari kata 'sakan' yang artinya 'diam/tetap/stabil'. Maka ia menjadikan tenang karena stabil, bukan tenang yang melalaikan

Sakinah adalah perasaan tenang yang lahir dari kemantapan hati. Manusia menjadi tenang saat kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara komprehensif

Al Quran menjelaskan: 'Kami jadikan air sebagai sumber kehidupannya'. Air (mani) merupakan: sumber (simbol) stabilitas (psikis saat diatur volumenya dalam tubuh) dan produktifitas (kualitas semangat & kuantitas keturunan)

Hakikat pernikahan tidak bisa dipelajari dari manapun. Learning by doing. Islam mengarahkan menikah muda agar rasa penasaran itu cepat terjawab.

Agar setelah 'rasa penasaran' itu terjawab, perhatian seseorang bisa lebih banyak tercurah dari urusan biologis ke intelektualitas-spiritualitas.

Tidak perlu takut terhadap beban hidup, yang perlu dilakukan hanya mengelolanya. Sebab pelaut ulung pun lahir setelah melewati gelombang-gelombang samudera

Yang bisa membuat kita melewati gelombang itu adalah persepsi awal yang benar tentang cinta. Yaitu cinta sebagai dorongan untuk terus memberi pada yang kita cintai

Hubungan yang terbina dari sini bukan hanya hubungan emosional, tapi juga spiritual-rasional. Karna keluarga ini adalah basis sosial terkecil untuk membangun peradaban...

Semoga dapat diambil manfaatnya untuk yang sudah menikah, maupun yang belum.

Hati-hati dengan Makanan Pedas

Tidak dapat dipungkiri, makanan dengan rasa pedas banyak digemari oleh masyarakat. Buktinya, sekarang ini makin menjamur penjual kripik-kripik yang biasa menjajakan jualannya di pinggir jalan. Tidak tanggung-tanggung, ada pilihan level pedas sampai level 10. Bagi yang tidak terbiasa bisa langsung diare beberapa jam setelah makan.

Salah satu sebab rasa pedas banyak disukai masyarakat adalah sifatnya yang mampu menaikkan nafsu makan. Selain itu bebarapa bahan makanan yang pedas juga mengandung beberapa jenis zat gizi yang baik untuk tubuh. Sebut saja kandungan vitamin C yang tinggi, kandungan capsaicin yang dapat membunuh sel kanker, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan mengendalikan pencemaran mikroba pada makanan.

Namun, dibalik sifatnya baiknya itu terdapat pula beberapa efek yang akan timbul bila kita terbiasa dan berlebihan makan makanan pedas. Antara lain:

Diare. Makanan pedas mempercepat gerakan di usus yang mempermudah terjadinya diare. Ketika makanan pedas sudah sampai di usus besar, efek iritasinya akan langsung terasa. Kemudian tubuh akan mengirim lebih banyak air ke usus untuk meredakan gejala iritasi. Hal ini bisa berbeda-beda antara orang yang satu dnegan yang lain. Sebab setiap orang memiliki kepekaan usus yang berbeda sehingga daya tahan terhadap makanan pedas akan berbeda pula.

Gastritis. Konsumsi makanan pedas yang terlalu sering dapat menyebabkan permukaan lambung menjadi rapuh dan mudah mengalami luka. Penyakit itu disebut gastritis atau sering kita sebut maag. Maag terjadi karena adanya peradangan pada lapisan lambung. Terlalu sering mengkonsumsi makanan pedas akan membuat lapisan-lapisa pada dinding lambung menipis dan rentan terkena infeksi.

Alergi. Rasa pedas sendiri sebenarnya bukan termasuk jenis rasa yang bisa diecap oleg indra pengecap kita, melainkan sebuah rasa sakit. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berasa pedas kana menyebabkan rasa sakit pada lidah. Hal ini merupakan respon alergi yang diberikan lidah terhadap makanan.

Lidah Kurang sensitif. Mengkonsumsi makanan pedas yang berlebihan dapat mengurangi sensasi rasa secara permanen sehingga lidah tidak lagi responsif dalam mengecap rasa.

Tips Mengatasi Rasa Kantuk Saat Bekerja

BEKERJA merupakan suatu hal yang wajib untuk diakukan, terutama bagi kaum laki-laki. Karena dengan begitu, segala kebutuhan untuk memenuhi apa yang diperlukan dalam hidup ini akan terpenuhi. Hanya saja, terkadang ada saja kendala yang membuat kita tidak pokus dalam bekerja. Salah satu hambatan itu ialah rasa kantuk?

Mengantuk ketika bekerja, biasanya sering terjadi ketika memasuki waktu siang hari. Mengapa? Karena pada waktu-waktu seperti ini, biasnaya tubuh sudah merasa lelah dan menjadi waktu yang tepat untuk tidur siang. Lalu, bagaimana cara atasi rasa kantuk tersebut?

Jika Anda sering mengalami hal demikian ketika bekerja, Anda tak perlu khawatir. Berikut kami sediakan tips-tips untuk atasi rasa kantuk ketika bekerja.

1. Niatkan kembali pada diri Anda bahwa Anda sungguh-sungguh ingin bekerja. Niatkanlah pekerjaan Anda itu, Anda lakukan semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah SWT.

2. Bayangkan orang-orang yang membutuhkan Anda, misalnya istri, anak, orang tua, saudara dan lain-lain. Pikirkan keadaan mereka selanjutnya, jika Anda berleha-leha dalam bekerja hanya karena tak bisa menahan rasa kantuk.

3. Keluarlah sebentar, hanya sekedar untuk mencuci muka Anda, bila perlu Anda berwudhu.

4. Lihatlah pemandangan yang menyegarkan mata, misalnya daun-daun yang berwarna hijau. Dengan begitu, mata Anda akan kembali fresh seperti sedia kala.

5. Jika di tempat Anda diperbolehkan untuk makan ketika bekerja, maka makanlah kripik pedas. Mengapa? Karena dengan makanan-makanan yang pedas juga renyah, secara tidak langsung dapat membangunkan seseorang yang sedang mengantuk berat.

6. Minumlah air putih, karena air putih adalah obat yang paling berkhasiat. Dengan meminum air putih, tingkat kepokusan kita dalam bekerja akan meningkat.

Itulah beberapa cara yang dapat Anda lakukan. Namun, jika dirasa kantuk itu terlalu berat hingga segala cara telah dilakukan namun hasilnya nihil atau tidak berhasil, maka tak ada salahnya Anda tidur sejenak barang 5-10 menit.

Ingat, manusia juga memiliki batas kelemahan dan kekuatannya. Ketika otak manusia sudah merasa lelah, berarti ia membutuhkan istirahat. Maka, jangan terlalu memaksakan diri Anda bekerja, padahal sarana pendukungnya sedang lelah. Buatlah nyaman dahulu otak atau pikiran Anda, barulah lanjut kembali bekerja.

Rabu, 18 Februari 2015

Catatan Liqo' Super !

Liqo' malam ini sedikit tertambah diskusi. Diskusi yang menurut ana istimewa. Oleh karenanya ana posting disini. Terhitung ada sekitar 10 ikhwah yang ikut liqo' malam ini, termasuk seorang murobbi. Materi yang dibawakan agak santai. Semua ikhwah antusias, termasuk ana. Hingga murobbi kami memberikan pertanyaan logika yang terbilang agak sulit untuk dijawab.

“Sebuah kereta api melaju kencang ke arah persimpangan dua jalur kereta, yang pertama adalah jalur kereta yang masih aktif, satunya lagi jalur kereta yang sudah tidak aktif. Di jalaur hidup itu, ada enam anak sedang bermain dengan asik, sedangkan di jalur mati ada seorang anak yang sedang bermain. Jika kamu menjadi seorang pengendali jalur kereta, kemanakah kereta akan kamu arahkan? Ke jalur aktif atau ke non aktif?” Tanya murobbi kami.

Pertanyaan ini cukup membuat ana bingung. Apalagi ana tak paham maksudnya. Beberapa ikhwah di sampingku menyerukan pilihan dengan alibi masing-masing. Akan tetapi tidak ada yang pas dan masuk logika.

“Siapa yang mau jawab?” Tanya murobbi.

Seorang di depan kami mengacungkan tangan.

“Jadi, jalan mana yang akan dipilih? Mana yang akan dikorbankan?”

“Saya akan memilih jalur non aktif, Ustadz. Karena di jalur hidup ada enam orang anak yang harus dikorbankan, lebih baik mengorbankan satu saja,” jawabnya.

“Baik, ada lagi yang mau menjawab?”

“Saya, akan memilih jalur aktif, Ustadz. Kan ada klakson kereta, masa sih mereka gak denger…” ganti ana yang menjawab.

Setelah itu, tak ada yang menanggapi lagi pertanyaan tersebut.

Kami menunggu jawaban murobbi dengan antusias. Murobbi menjawab rasa penasaran kami dengan beberapa pertanyaan.

“Coba ana ingin tanya, apakah bermain di jalur kereta yang masih aktif yajuz atau tidak?”

Jawaban kami beragam, ada yang bilang boleh, ada yang bilang kan masih anak-anak, tapi kebanyakan berkata laa yajuz. Tidak boleh.

“Lalu apakah bermain di jalan kereta yang sudah tidak aktif boleh atau tidak?”

Semua ikhwah dalam satu lingkaran liqo' diruangan berkata boleh.

“Jadi siapa yang benar dan siapa yang salah?”

Tak ada jawaban.

“Pertanyaan ini hanyalah sebuah logika, berkaitan dengan perbuatan benar atau salah. Pada kehidupan nyata kita tidak hanya akan bertemu dengan orang yang benar dan baik perangainya, tetapi juga orang  yang salah dan jahat.

Mana yang akan kalian bela dan mana yang akan kalian korbankan…??? Apakah akan tega mengorbankan seorang anak yang jelas-jelas berada di jalan yang benar demi enam orang anak yang jelas-jelas salah ?

Lebih memihak kepada orang yang batil daripada orang yang benar, coba kalian renungkan…

Siapa lagi yang akan membela orang-orang yang benar, jika bukan kalian orang yang benar ? Belalah orang yang benar.

Ah! Inilah yang selama ini terjadi pada Indonesia, lebih suka memelihara orang yang salah asal aman daripada membela orang yang benar.”

Mendengar pernyataan itu, kami hanya terbengong-bengong.

@Media Islam Indonesia

Senin, 16 Februari 2015

Instropeksi Film Hijab

Akhir-akhir ini publik Indonesia diramaikan dengan satu kosa-kata baru: hijab. Hijab kali ini dalam bentuk film. Ya...hingar-bingar film Hijab telah membuat media sosial seperti kerumunan yang ramai membicarakan hal ini. Bahkan yang lebih heboh lagi banyak suara mangandung ajakan untuk tidak menonton film Hijab. Suara ini datang mulai dari putri Amin Rais yaitu Hanum Salsabila Rais hingga ibu rumah tangga yang hobi nulis bernama Yana Nurliana dengan tulisan berjudul Stroberi busuk film Hijab. Tulisan kedua muslimah berhijab ini di-share atau disebarkan hingga ribuan kali.

Sobat smartteen, ajakan untuk tak menonton film tersebut cukup heboh. Sampai-sampai sutradaranya sendiri, Hanung Bramantyo mengungkapkan kekecewaannya terhadap minimnya penonton datang ke bioskop untuk menonton film Hijab. Jelas, sedikitnya penonton bermakna kerugian bagi penyelenggara film. Bukan itu saja, istri sang sutradara yaitu Zaskia Adya Mecca juga mengungkapkan kegeramannya terhadap ajakan boikot ini. Apalagi katanya, ajakan berasal dari orang yang belum atau tidak menonton filmnya. Tak tanggung-tanggung, Zaskia menuliskan aktivitasnya sebagai seorang muslim yang salat, puasa, berhijab bahkan anak-anaknya pun belajar di sekolah Islam.

Terlepas dari pro dan kontra film Hijab, yuk kita lihat sisi lain yang mengatasnamakan film sebagai sarana syiar. Syiar yang benar atau justru syiar yang salah. (Bersambung ke : Mereka yang pro film Hijab)

Hasil Kongres ummat Islam Indonesia ke VI

Kongres ummat Islam Indonesia ke VI yang difasilitasi oleh Majelis Ulama Indonesia Pusat di Yogyakarta, menghasilkan Risalah Yogyakarta dan keputusan-keputusan Komisi lainnya. Risalah Yogyakarta yang memuat 7 poin, yakni 5 poin seruan (rekomendasi) yang bersifat internal maupun eksternal Ummat Islam dan 2 poin lainnya yang memuat sikap keprihatinan terhadap perkembangan dalam dan luar negri.

Sebelum 7 poin tersebut, Risalah Yogyakarta juga memuat 6 paragraf berisi 1 paragraf pembukaan dan 5 paragraf pernyataan mendasar yang menjadi ruh daripada 7 poin Risalah tersebut.

Ringkasan dari 5 paragraf itu adalah:

-NKRI adalah puncak perjuangan dan cita-cita Ummat Islam Indonesia
-Mengembangkan wawasan Islam rahmatan lil 'alamiin dan wasathiyah dalam semangat Ukhuwwah Islamiyah, Ukhuwwah wathoniyah dan Ukhuwwah Basyariyah.
-NKRI bukan negara sekuler dan bukan negara Liberal.
-Kehidupan nasional telah mengalami penyimpangan dan pergerseran.
-Ummat Islam bertekad meluruskan 'kiblat bangsa'.

Adzan Syiah Berkumandang di TV Nasional Yaman Pasca Kudeta

Untuk pertama kali, adzan versi aliran sesat Syiah berkumandang di TV Nasional Yaman pada Ahad 8 Februari 2015 kemarin.

Tertulis jelas pada layar Yemen TV gambar di atas lafazh adzan ciri khas Syiah, “Hayya ‘alaa khairil ‘amal” (Mari melaksanakan amal terbaik). Lafazh azan yang tidak diajarkan sama sekali oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Sebelumnya, pemberontak Syi’ah Houtsi akhirnya berhasil memaksa presiden Yaman saat ini, Abdu Rabbuh Mansour Hadi untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah kudeta yang mereka lakukan awal pekan ini. Pemberontak Syi’ah Houtsi melakukan kudeta militer dengan melakukan serangan dan pengepungan langsung terhadap istana presiden dan juga kediaman pribadi Hadi.

Penasihat presiden Yaman Sultan Atwani mengumumkan hari Kamis (22/1/2015) malam bahwa Hadi telah mengundurkan diri sebagai presiden Yaman menyusul kebuntuan berkepanjangan dengan pemberontak Syiah Houtsi.

Adzan Syiah bunyinya sebagai berikut, (Baca Tata Cara Adzan Menurut Syiah):

Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali): Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Asyhadu Alla Ilaha Illallah (2 kali): Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah (2 kali): Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
Asyhadu Anna Aliyyan Amiral Mukminina Waliyullah : Aku bersaksi bahwa Ali, Amirul Mukminin adalah wali Allah
Asyhadu Anna Aliyyan Hujjatullah : Aku bersaksi bahwa Ali adalah hujah Allah
Hayya ‘Alash Shalah (2 kali): Mari kita menunaikan shalat
Hayya ‘Alal Falah (2 kali): Mari kita meraih kemenangan
Hayya ‘Ala Khairil ‘Amal (2 kali): Mari kita mengerjakan sebaik-baik amal
Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali): Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Lailaha Ilallah (2 kali): Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
Kalimat Lailaha Ilallah dibaca satu kali, namun kelompok Syi’ah membacanya dua kali.

@Media Islam Indonesia

Valentine is FallenTeen

Budaya atau ibadah ? Valentine dipercaya sebagai hari dimana kasih berada pada titik puncak dan sayang tengah menumbuhkan getargetar terdahsyatnya –setidaknya bagi mereka yang merayakan-. Sehingga segala apa yang dipunya didermakan untuk seorang terkasih, mulai dari boneka, kalung, cincin, coklat, bahkan ‘lolipop’ rasarasa?

14 Februari kini menjadi event wajib bagi para remaja penggiat pacaran. Bahkan tak sedikit dari mereka yang rela menjadi panitia, sebar-sebar coklat plus kondom. Tak harus membeli, seperti buku ‘mengajak ML’, mereka membagikannya secara gratis: “Ini mbak, buat sama pacarnya, selamat hari valentine, moga langgeng ya smile emoticon” Senyum biadab.

Laa taqrobuzzina, jangan sesekali engkau MENDEKATI zina. Permaksudan dari ayat tersebut tak hanya pada peristiwanya saja, melainkan juga tertuju pada ragamragam pengantarnya. Termasuk berzina mereka yang membuka jalan untuk masuknya. Allah telah memberi peringatan tegas dalam Al-Quran dan balasan setimpal bagi mereka yang mengabaikannya. Memang boleh jadi, saat anda berpacar-pacaran, berkasih-sayangan, dan berpeluk-ciuman, ada kesenangan yang dirasa. Tetapi tunggulah, Allah adalah sebaik pembalas, Anda akan diterbangkan ke langit, lalu seketika akan dihantamkan ke tanah.

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)

Memikirkan selain Allah dengan nafsu pun sudah termasuk zina, memandang dengan nafsu pun sudah termasuk zina, berjalan pada sesuatu yang mendekati zina, adalah zina. Menyentuh adalah zina. Mendengar adalah zina.

Karena Sang Nabi telah bersabda, “Telah dituliskan pada setiap anak Adam, nasibnya akan zina. Mereka pasti bertemu dalam hidupnya, tidak bisa tidak. Maka, zina kedua mata adalah memandang. Zina kedua telinga adalah mendengar. Zina lisan adalah berkata. Zina tangan adalah menyentuh. Zina kaki adalah berjalan. Zina hati adalah ingin dan angan-angan. Kesemua itu akan dibenarkan oleh kemaluan, atau didustakannya.” Bisa bayangkan yang berbahagia saat hari berkasih sayang? bahagia berzina. Zina apa saja? Zina mata, telinga, tangan, kaki, dan hati. Perfect!

Anda tau sifat cemburu Allah? Allah adalah Mahasegala, “Cemburunya Allah,” begitu Ust. Salim A. Fillah menulis dalam salah satu bukunya, “Adalah lebih dahsyat daripada cemburu seorang suami yang melihat orang lain di antara kedua paha istrinya.” Tahu maksudnya?

Valentine is Fallen Teen, Valentine adalah hari kebobrokan akhlak dan moral, terkhusus bagi para remaja seperti saya. Karena tak jarang, valentine menjadi first time mereka melakukan adegan berbahaya.

I am Muslim. Say NO to ‪#‎ValentinesDay‬.

Ibnu Ismail Al Jazari, Ilmuwan Muslim Penemu Robot

Robot Ternyata Berawal dari Ilmuan Muslim http://www.islamedia.co/2015/01/robot-ternyata-berawal-dari-ilmuan.html

Robot Ternyata Berawal dari Ilmuan Muslim
1 ساعة مضت

Islamedia - Bicara soal robot, tak ayal kita juga akan mengingat Negara Jepang sebagai pelopor industri robot-robot cerdas dewasa ini. Tetapi  siapa orang yang pertama kali menemukan sistem robotika modern?

Ibnu Ismail Al Jazari, lahir di  Al Jazira, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat. Nama lengkapnya Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas.

Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik. Di masanya, Al Jazari yang telah mampu menciptakan robot manusia (humanoid) yang bisa diprogram. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.

Ada pun mesin robot yang diciptakan Al Jazari kala itu berbentuk sebuah perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik; dua penabuh drum, satu pemetik harpa, dan peniup seruling. Robot ini diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum.
Seperti dilansir situs apakabardunia.com, sebagai robot pemain musik, tentu saja mereka pun ahli menghasilkan suara musik yang indah. Misalnya saja, robot penabuh drum dapat memainkan beragam irama yang berbeda-beda. Jadi, robot itu pun bermain musik seperti manusia sungguhan!

Penemuan penting lainnya dari Al Jazari adalah pencuci tangan otomatis. Keran tersebut bekerja otomatis bisa mengeluarkan air tanpa harus diputar. Sistem pencuci tangan yang dikembangkan Al Jazari itu juga digunakan saat ini dalam sistem kerja toilet modern.

Teknologi yang dikembangkan Al Jazari mencapai 50 jenis dan semua ditulis dalam kitab yang berjudul "The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices"

Seorang ahli teknik Inggris, Donal Hill begitu kagum dengan pencapaian Al Jazari. Ia berpendapat, ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin."

Salah satu karya Al Jazari yang membuat Donald Hill kagum adalah jam gajah - diciptakan sekitar tahun 1206. Cara kerjanya dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Replika jam gajah dapat dilihat saat ini di London Science Museum.

Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.
@MediaIslamIndonesia