Saat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam telah menetap di Madinah, dakwah Islam meluas ke Makkah, Madinah, Thaif, Yaman & Jazirah Arab. Negeri pertama di luar Jazirah Arab yang menjadi target dakwah beliau adalah Syam. Saat itu seluruh wilayah Syam berada dalam kekuasaan Imperium Byzantium atau Imperium Romawi Timur yang menganut agama Kristen Ortodoks.
Penduduk negeri Syam baik dari bangsa Syrian, Romawi, Arab & Persia sejak zaman jahiliyah memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan penduduk Makkah & Madinah. Diantara hal yang diharapkan memudahkan dakwah Islam di negeri Syam adalah banyaknya suku bangsa Arab yang menetap di Syam & membantu Imperium Byzantium dalam mengelola pemerintahan di negeri Syam. Suku-suku tersebut adalah suku Ghasan di Syam bagian selatan, suku Tanukh di Syam bagian utara & suku Taghlab di Syam bagian timur. Ketiga suku tersebut memeluk agama Nasrani (Kristen Ortodoks) & loyal kepada Imperium Byzantium. Mereka menerima gaji tetap dari Imperium Byzantium dengan tugas utama mempertahankan negeri Syam dari serangan suku-suku liar Arab Badui dari selatan & Imperium Persia dari timur agar tidak mengancam Asia Kecil.
Delapan tahun sebelum Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam diutus sebagai nabi & rasul, yaitu tahun 613-614 M, imperium persia berhasil menduduki negeri Syam. Namun Kaisar Heraklius dari Imperium Byzantium berhasil mengalahkan Imperium Persiadan kembali menguasai negeri Syam pada tahun 626 M. Meski demikian pemerintahan Imperium Byzantium terus mengalami kemunduran. Kezaliman, penindasan & kehidupan yang sulit dirasakan oleh penduduk negeri Syam & Mesir, dua negeri yang penduduknya beragama Kristen & berada dalam kekuasaan Imperium Byzantium. Penduduk negeri Mesir & Syam mengidam-idamkan kemerdekaan yang lebih baik & lewat para “penakluk bangsa Arab”, kaum muslimin, keadilan & keshalihan mereka mulai harum semerbak ke berbagai wilayah di luar Jazirah Arab.
Saat agama Islam menyebar ke seluruh wilayah Hijaz & Yaman, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mulai mengirimkan pasukan-pasukan perang dalam jumlah tidak terlalu besar ke arah negeri Syam. Tujuan utamanya adalah kaum muslimin memahami & menemukan jalur-jalur menuju Syam & wilayah-wilayah Syam, serta mengukur kekuatan dan kesiapan militer Imperium Byzantium.
Secara ringkas utusan dakwah & pasukan Islam yang dikirim ke negeri Syam pada zaman nabi Muhammad adalah sebagai berikut :
1. Sekitar 49 bulan hijrah ke Madinah, yaitu pada bulan Rabiul Awwal tahun 4 H, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam memimpin sekitar 1000 tentara Islam menuju Daumatul Jandal, wilayah di pinggiran negeri Syam, berjarak 5 malam perjalanan dengan unta menuju Damaskus & berjarak sekitar 15 atau 16 malam perjalanan unta menuju Madinah. Berita telah sampai kepada beliau bahwa orang-orang Arab dari suku Ghassan yang beragama kristen mengumpulkan pasukan di Daumatul Jandal. Mereka biasa melakukan perampokan & penindasan kepada pedagang makanan & pakaian yang pulang ke negeri Madinah. Pasukan Islam berjalan diwaktu malam & bersembunyi di waktu siang, sampai tiba di wilayah Daumatul Jandal, lalu pasukan Islam merampas ternak-ternak suku Ghassan, kemudian kembali ke kota Madinah tanpa perlawanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar