Perang ini dikenal sebagai perang Tabuk & juga Jaisyul ‘Usrah alias pasukan di masa sulit, terjadi pada bulan Rajab tahun 9 H. Pasukan Islam berkemah di Tabuk selama 20 malam, namun pasukan Byzantium tidak berani datang. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kemudian mengikat perjanjian damai dengan sejumlah suku Kristen Arab di wilayah sekitar tabuk, yaitu wilayah Ailat di pesisir Laut Merah, wilayah Jarba’, Adruh & Maqna.
12. Pada bulan Shafar tahun 11 Hijriah, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mempersiapkan pasukan Islam di bawah pimpinan Usamah bin Zaid bin Haritsah yang masih remaja, untuk berangkat sampai wilayah Balqa’, Adru’at, Mu’tah, Yubna & Asydud (keduanya masuk wilayah Palestina) & Abul Zait(masuk wilayah Yordania saat ini). Pasukan ini merupakan misi pembalasan terhadap pasukan Byzantium Timur atas apa yang mereka lakukan pada perang Mu’tah. Saat pasukan Islam bersiap-siap berangkat, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam jatuh sakit & kemudian wafat pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal 11 H. Diantara pesan terakhir Rasulullah sebelum wafat adalah “berangkatkanlah pasukan Usamah!”.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah menyusun rencana & membangun langkah-langkah cemerlang untuk membebaskan negeri Syam dari cengkraman Imperium Kristen Ortodoks Byzantium. Beliau juga mengutus pasukan-pasukan perang : Daumatul Jandal, Dzatu Salasil, Mu’tah, Tabuk & Abul Zait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar