Manusia yang diciptakan Allah terbagai menjadi muslim dan kafir. Realitas ini menunjukkan bahwa terdapat manusia yang membawa kebenaran dan ada yang membawa kebatilan. Perbenturan akan selalu berlku di antara keduanya karena landasan yang digunakan untuk berfikir dan bertindak adalah berbeda. Islam adalah sumber fikrah dan kepadanya seorang Muslim merujukkan kerangka fikirnya. Di lain pihak, kaum kuffar merujuk kepada hawa nafsunya. Islam yang haq, jelas, tetap dan sempurna tak akan dapat ditandingi oleh kebatilan.
Muslim yang beriman menjadikan bashirah sebagai sumber fikrahnya, sedangkan
kuffar menjadikan hawa nafsu sebagai sumber fikrahnya. Manusia, baik ia seorang
muslim ataupun kafir, memahami sesuatu yang ada disekitarnya berlandaskan keyakinannya.
Hal sedemikian juga jga berkeneaan dalam memahami Allah, risalah, ibadah, alam
semesta, manusia dan kehidupan.
Muslim yang beriman dalam memandang segala sesuatu selalu mendayagunakan
bashirahnya sehingga selalu muncul tashawur yang sahih, yang berimplikasi
kepada munculnya fikrah yang islami. Hal ini yang mengantarkan terwujudnya
amal-amal islami. Sebaliknya, pihak kuffar mendasari fikrahnya dari hawa nafsu
yang bersifat berubah-ubah dan temporal untuk memenuhi kebutuhan materialisme
dan hedonisme saja, sehingga memunculkan tashawur yang salah/rusak. Hal ini
yang menghasilkan fikrah jahiliyah dan amal jahili.
Ringkasan Dalil :
§ Dua bentuk sumber fikrah : kekufuran dengan hawa nafsu dan imen dengan
bashirah. Semua dalam rangka memahamai 6 hakikat besar : Allah, risalah ibadah,
alam semesta, manusia dan kehidupan.
§ Kekufuran membentuk tashawur yang salah : memunculkan pemikiran jahiliyah,
dalam ideologi jahiliyah, diaplikasiakan dalam tingkah laku dan dinamika
jahiliyah.
§ Keimanan membentuk tashawur yang benar : memunculkan pemikiran islami,
dalam fikrah islamiyah, diaplikasiakan dalam amal Islami dan harakah islamiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar