Jumat, 15 Mei 2015

Menjadi Pemimpin yang Baik

Sebagai seorang pemimpin tentulah tidak mudah. Banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui. Tak sedikit halangan yang menghambat perjalanan untuk menggapai tujuan dari kepemimpinan itu. Maka, perlu adanya penguat pada diri untuk menjaga diri dari hal yang tidak diinginkan, yakni kegagalan sebagai pemimpin.

Sebagai kahlifah atau pun pemimpin, maka perlu adanya modal khusus terlebih dahulu. Apa itu? Modal yang terbaik bagi setiap insan untuk menjadi pemimpin ialah bertakwa kepada Allah. Ya, sebagaimana firman Allah, bahwasanya orang yang paling bertakwa itulah orang yang paling mulia di sisi Allah.

Seperti apa takwa itu? Orang yang bertakwa berarti ia telah bisa memposisikan dirinya pada jalan yang memang seharusnya. Artinya ia akan melakukan sesuatu yang diperbolehkan untuk diperbuat oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebaliknya, ia akan meninggalkan segala hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Dalam bertindak, orang yang bertakwa senantiasa berhati-hati (wara’). Sikap itulah yang lebih dikedepankan dibandingkan melakukan sesuatu tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Karena ketakwaannya itu, ia akan merasakan takut jika melakukan kesalahan. Maka, ia tidak mau hal itu terjadi dengan selalu menelaah terlebih dahulu sebelum bertindak.

Menjadi seorang pemimpin haruslah memiliki ketakwaan pada Allah sebab segala urusan yang berkaitan dengan kepemimpinan mempengaruhi kualitas dirinya. Seorang pemimpin yang bertakwa kepada Allah senantiasa melakukan hal yang memang harus dilakukan. Karena ciri dari orang bertakwa kepada Allah ialah ia hanya takut kepada Allah.

Lalu apa urusannya? Orang yang takut pada Allah, maka dalam setiap tingkah laku maupun perbuatannya akan senantiasa berada dalam pengawasan. Baik itu secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Maka, kembali lagi pada kebiasaan orang bertakwa yakni wara’. Ia takut akan azab yang akan diperoleh jika melakukan perbuatan yang tidak seharusnya untuk dilakukan.

Oleh karena itu, jika orang bertakwa yang menjadi seorang pemimpin, ia tidak akan takut kepada siapa pun, melainkan hanya kepada Allah SWT. Sehingga, ia akan melakukan sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya perintah. Dan ia akan mencoba untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Dengan menjadi pemimpin yang bertakwa, insya Allah orang-orang yang dipimpinnya pun akan sejahtera. Karena apa? Pemimpin bertakwa tidak akan membiarkan orang yang dipimpinnya berada dalam kesengsaraan di atas kesenangan yang ia peroleh. Maka, ia akan rela dirinya yang lebih mengorbankan segala hal yang ia mampu lakukan demi kesejahteraan rakyatnya. Karena ia akan melakukan hal yang serupa seperti apa yang Rasulullah lakukan. Walaupun tidak sepenuhnya sama.

Jika pemimpin tidak memiliki ketakwaan kepada Allah, maka ia akan melakukan segala hal sekehendaknya. Ia tidak merasa diawasi oleh Allah melainkan hanya oleh manusia saja. Jadi, pemimpin yang seperti ini belum tentu melakukan hal yang seharusnya dilakukan, dan belum tentu ia pun meninggalkan sesuatu yang seharusnya ditinggalkan. Wallahu ‘alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar