Kamis, 21 Mei 2015

Rasa Malas yang Terus Menghamipiri

Wajar kali yah kalau setiap manusia punya rasa malas. Tapi, gak wajar deh kalau kita terus mengikuti rasa malas kita. Lha, lantas gimana caranya mengatasi rasa malas tersebut? Mmm sepertinya ini PR kita bersama ya untuk menyelesaikannya..

Berbagi semangat boleh dong ya, walau sejatinya semangat itu seperti kekuatan iman yang naik-turun.

Ini tips yang belum sepenuhnya aku jalani sih, masih ada dalam bayangan dan baru aja mau aku praktikan. Bareng-bareng yuk ngejalaninnya...!!!

Pada kesempatan kali ini mari kita mencari semangat dari orang-orang hebat, sebut saja Imam Syafi’I dan Ibnu Sina.

Luar biasa ya kisah semangat belajar mereka. Sebut saja Imam Syafi’I, ia sudah menjadi penghapal Al-Quran diusia 7 tahun saat berada dalam pengasuhan Ibunya dan tanpa seorang ayah karena sudah meninggal dunia. Dan Ibnu Sina yang menjadi penghapal Al-Quran diusia 10 tahun dibawah pengasuhan keduaorangtuanya yang terpandang. Wow  itu mengajarkan aku untuk kembali semangat menghapal QalamNya yang mudah dihapal dan dipelajari. Keren ya, Kawan, ternyata menjadi penghapal Quran itu bisa diusia berapa saja dan dalam kondisi apa saja. Bagi kamu yang sudah berusia sepuh 20 tahun seperti aku, jangan malu untuk mulai dan terus belajar. Hihi.

Dari Imam Syafi’I dan Ibnu Sina juga, aku belajar, untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya kita harus berani keluar dari zona nyaman dan aman kita. begitupun dengan menimpa diri dan kedewasaan ya. Banyak cara yang bisa kita lakukan.

Zona nyaman dan aman ini bukan berarti melulu suatu tempat saja secara arti sebenarnya. Tapi zona yang dimaksud bisa berarti cara belajar kita, cara mengatur waktu kita, dan cara memenej emosi kita.

Pernah aku baca dari salah satu buku motivasi islam yang bilang kalau rasa malas adalah penghalang kesuksesan. Astagfirullah.

Kalau kita lihat orang-orang di sekitar kita, masih banyak yang belum Allah kehendaki untuk kuliah, untuk bisa berkumpul dengan keluarga yang baik, dan masih banyak hal lainnya yang lalai kita syukuri, sebenarnya tidak ada alasan untuk bermalas ria yah.

Hidup ini untuk beribadah dan menjadi sebaik-baiknya manusia yaitu yang bermanfaat bagi orang lain. Hmm… rugilah kita kalau hidup Cuma untuk bersantai-santai tiada guna.

Mm… sepertinya aku dapat kunci untuk mengatasi rasa malas itu, yap, ikhlas menjalani aktivitas dengan senang hati. Camkan dalam hati kita kalau Allah selalu bersama dengan kita, senantiasa mengajari banyak hal pada kita, dan setiap waktu kita amat berharga. Bismillah semangat kawan! Kalau menurut kamu, gimana Kawan?

Apa agenda terbaikmu hari ini ? Semangat melakukan ikhtiar terbaikmu dengan menghargai sekecil apapun bentuk ikhtiarmu itu !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar