Dalam Kitab Nihayatul Alam (Misteri Akhir Dunia), Syaikh Dr. Muhammad Al-Arifi menyebutkan beberapa hadits yang menerangkan tentang Imam Mahdi. Berikut adalah hadits-hadits tersebut.
1.Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Turunlah Isa putra Maryam Alaihissalam. Maka pemimpin mereka Al-Mahdi berkata, “Mari pimpin shalat kami.” Isa Alaihissalam berkata, “Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya, sebagai penghormatan Allah bagi umat ini.”[1]
Dalam hadits ini terdapat sebuah indikasi bahwa Dajjal muncul di zaman Al-Mahdi, setelah itu nabi Isa Alaihissalam turun ke bumi untuk membunuh Dajjal. Ketika itu Al-Mahdi tetap menjadi pemimpin manusia, yang mana Nabi Isa Alaihissalam shalat di belakang Imam Mahdi sebagai makmum bersama kaum mukminin.
2. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Termasuk dari (ahlul bait) kami adalah seorang yang mana Isa bin Maryam shalat di belakangnya.”[2]
Maksudnya, Al-Mahdi bertindak selaku imam dalam shalat, dan di antara makmum yang berdiri di belakangnya adalah Isa bin Maryam Alaihissalam.
3. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sekiranya tidak tersisa dari dunia kecuali satu hari saja, niscaya Allah akan memperlama hari itu sampai Dia mengutus seorang lelaki dari keturunanku, atau dari ahli baitku, yang namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku.”[3]
Nama Al-Mahdi adalah Muhammad bin Abdullah. Hadits ini juga sebagai bantahan terhadap kaum Syiah yang mengatakan bahwa namanya adalah Muhammad bin Hasan Al-Askari.
Dalam riwayat Fithr, salah seorang perawi hadits itu, disebutkan,
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدَّهْرِ إِلاَّ يَوْمٌ لَبَعَثَ اللهُ رَجُلاً مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَمْلَؤُهَا عَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا
“Sekiranya tidak tersisa dari dunia kecuali satu hari saja, niscaya Allah akan mengutus seorang lelaki dari ahli baitku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.”[4]
Dalam riwayat lain disebutkan, “Tidaklah akan berakhir -atau musnah- dunia sampai bangsa arab dipimpin oleh seorang laki-laki yang berasal dari ahli baitku, yang namanya sama dengan namaku.”[5]
Dalam hadits ini disebutkan, “bangsa arab dipimpin oleh seorang laki-laki.” Maksudnya, Al-Mahdi menjadi raja atau pemimpin semua kaum muslimin, baik orang arab atau pun non arab. Disebutkan bangsa arab secara eksplisit karena merekalah yang pertama kali dipimpin oleh Al-Mahdi. Dia berada di Makkah dan Madinah dan diikuti semua bangsa Arab, selanjutnya diikuti oleh semua kaum muslimin di dunia. Di samping itu, setiap muslim disebut orang Arab karena bisa membaca Al-Qur`an dan mengetahui bahasa Arab.[6]
4. Diriwayatkan dari Zirr dari Abdullah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَلِيَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga seorang dari ahli baitku berkuasa, yang mana namanya sama dengan namaku.”[7]
5. Diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sekiranya tidak tersisa dari dunia kecuali satu hari saja, niscaya Allah akan mengutus seorang lelaki dari ahli baitku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.”[8]
Dalam riwayat lain disebutkan, “Sekiranya tidak tersisa dari dunia kecuali satu hari saja, niscaya Allah Azza wa Jalla akan mengutus seorang lelaki dari (ahli bait) kami. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.”[9]
__________________________
[1] HR. Harits bin Abi Usamah dalam kitab Musnad, dengan sanad yang baik. Hal ini juga disebutkan Ibnul Qayyim dalam Kitab Al-Manar Al-Munif (hlm.147-148). Hadits ini diperkuat oleh beberapa hadits shahih lainnya.
[2] Hadits Shahih. HR. Abu Nu’aim dalam Kitab Al-Mahdi, dan disebutkan Al-Munawi dalam Kitab Faidh Al-Qadir (17/6)
[3] Hadits Shahih. HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud.
[4] HR. Abu Dawud
[5] Hadits Hasan Shahih. HR. Abu Dawud (nomor 4282); Tuhfah Al-Ahwadzi (6/486)
[6] Lihat : Mirqah Al-Mafatih, karya Al-Qari (5/179)
[7] Hadits Shahih. HR. Ahmad (1/367)
[8] HR. Abu Dawud
[9] HR. Abu Dawud, Kitab: Al-Mahdi (4/107). Sanad hadits ini kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar